Motif batik betawi di acara Festival Palang Pintu yang diadakan di Kemang, Jakarta Selatan, 9-10 Juni 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta--Batik kontemporer betawi baru berkembang pada tiga tahun terakhir. Namun bukan berarti produsennya tak percaya diri menembus pasar lokal maupun mancanegara. Shanda Candradini, pengurus Keluarga Batik Betawi mengatakan optimistis perkembangan batik Betawi kontemporer.
Saat ini, sudah ada 10 pengrajin batik kontemporer di Jakarta yang terletak di Jakarta Utara. Mereka bisa mempekerjakan lebih dari 100 pembatik. "Kalau bisa sih sampai menyaingi batik Pekalongan," ujar Shanda ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 12 Juni 2013.
Mereka juga telah mengikuti pameran seperti di Pekan Raya Jakarta. Di luar negeri, para pengrajin batik ini juga sudah mengikuti pameran di Malaysia dan Bangkok, Thailand.
Keluarga Batik Betawi menemui Gubernur Joko Widodo untuk meminta dukungan untuk membuat bengkel atau workshop batik Betawi yang sekaligus berfungsi sebagai tempat pariwisata. "Inginnya di situ turis juga bisa belajar membatik, sekaligus membeli batik dan berekreasi," katanya.
Mereka juga meminta agar pemerintah mendukung rencana dibangunnya galeri batik betawi. Berbagai fasilitas pendukung itu, kata Shanda, akan tetap didirikan di Jakarta Utara. "Soalnya air di sana asin, cocok untuk batik betawi agar warnanya lebih cemerlang," kata dia.
Batik kontemporer Betawi biasanya memang berwarna cerah, seperti halnya batik Pekalongan. Motif batik Betawi biasanya berupa ondel-ondel,monas, meluku, gemenan, si Pitung, dan andong.
Harga batik cap rata-rata dijual Rp 120.000- Rp 250.000, sementara batik tulis dijual lebih dari Rp 500.000.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pemerintah mendukung rencana pengembangan batik betawi. "Kami akan sediakan tempat di Marunda, karena industri batik itu memang membutuhkan pengembangan tersendiri," katanya.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
6 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).