TEMPO.CO, Sleman-Salah satu wisata minat khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kunjungan ke candi-candi. Candi yang sangaat terkenal adalah Borobudur di Magelang, Prambanan dan Ratu Boko di Sleman.
Namun, minat wisatawan untuk mengunjungi candi yang tinggi sebenarnya dimanjakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, di kabupaten itu seribuan candi berada.
"Wisata candi dapat ilmu soal budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Jumat (10/5).
Candi-candi, baik peninggalan Budha maupun Hindu yang banyak dikenal adalah Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Ratu Boko dan Candi Sambisari. Sebenarnya, banyak pula candi-candi yang lumayan besar maupun kecil yang sangat layak dikunjungi.
Saking banyaknya candi di Sleman, daerah itu juga sering disebut Syiwa Plateau. Daerah yang banyak candinya merupakan pusat peradaban lama di Jawa. Rata-rata berada di lokasi yang sangat strategis dan ideal untuk berbagai macam kegiatan. Baik kegiatan periibadatan, budaya maupun ekonomi.
Kondisi alam yang ideal itulah dahulu dihuni oleh banyak orang. Selain itu juga menjadi tumpuan hidup bagi para penduduknya. Kesuburan tanah di lereng Gunung Merapi pun menjadikan pertanian sebagai sandaran kehidupan warga.
Ada Candi Banyunibo, candi yang ukurannya kecil. Dari namanya, candi itu merupakan candi yang puitis. Artinya, air yang menetes. Candi Budha yang berada di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman itu tingginya 14 meter. Bangunan utama seluas 15 meter x 14 meter lebih.
Candi itu berada di hamparan tegalan dengan pepohonan hijau. Wisatawan pun bisa menikmati betapa nyaman dan indah lokasi itu.
Ada juga Candi Barong. Letaknya berada di atas bukit berdekatan dengan Candi Banyunibo. Bahkan, wisatawan bisa mendapat kesan di candi itu bak Indiana Jones. Candi itu merupakan bangunan berundak bersusun tiga. Candi ini perupakan bangunan pra Hindu. Ukuran bangunan pokolk 8 x 9 meter.
Candi Ijo berada di sekitar perbukitan kompleks candi Ratu Boko. Sayangnya, masih sedikit orang tahu keberadaan candi itu. Bahkan, karena letaknya berada di bawah lintasan pesawat terbang dari Bandar Udara Adisutjipto, bangunan itu sangat kelihatan. "Kalau pesawat take-off atau landing, candi itu kelihatan," kata Evi.
Di dalam candi induk itu ada bilik yang terdapat lingg-yoni. Yaitu melambangkan Dewa Shiwa yang menyatu dengan Dewi Parwati.
Selain itu, di barat Candi Prambanan ada Candi Sari. Yaitu candi peninggalan zaman Budha itu juga sudah mulai banyak dikunjungi. Begitu masuk ke tubuh candi, terdapat tiga bilik berjajar. Tiap bilik berukuran lebar 3 meter dan panang 5,8 meter. Pahatan-pahatan rilief di dining sangat mempesona. Arca-arca banyak dipahat di diinding candi. Antara lain arca Bodhisatwa berjumlah 38 buah. Arca-arca itu rata-rata memegang bunga teratai. Itu menunjukkan sikap yang lemah gemulai.
Candi Kalasan yang berada tidak jauh dari jalan utama Prambanan-Yogyakarta di 0Kilometer 14, menyimpan banyak sejarah. Candi itu adalah tempat peribadatan Budha yang berkaitan dengan Candi Sari. Candi Sari merupakan tempat asrama para biksu Budha. Sedangkan Candi Kalasan adalah tempat ibadahnya.
Disinyalir candi Kalasan dibangun pada 778 Masehi. Candi itu sebagai penghargaan atas perkawinan Parapkarana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya dari Dinasti Syailendra. "Masih banyak candi yang layak dikunjungi," kata dia.
Bahkan ada pula candi yang baru ditemukan, yaitu Candi Kimpulan. Ia terletak di kompleks kampus Universitas Islam Indonesia (UII). Berada persis di sebelah gedung bangunan kampus. Pihak kampuspun mempertahankan adanya candi itu. Candi itu hanya ada kaki-kainya saja. Berbeda dengan candi-candi besar, Kimpulan dibuat oleh masyarakat desa di pinggiran kota kerajaan.
"Berkunjung ke candi-candi bisa banyak belajar sejarah dan budaya masa lampau," kata Kusra Lailia, salah satu mahasiswa di Yogyakarta yang mengunjungi Candi Kalasan.
Jika berminat mengunjungi candi di Sleman, wisatawan tinggal memetakan saja yang akan dikunjungi. Ada yang tiket masuknya Rp 30 ribu, ada pula yang hanya Rp 2 ribu saja. Bahkan banyak yang gratis. Mau?
MUH SYAIFULLAH
Terhangat:
Teroris | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita terkait
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah
26 menit lalu
Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.
Baca SelengkapnyaTaliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian
43 menit lalu
Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya
1 hari lalu
Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun
3 hari lalu
Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaIuran Wisata untuk Siapa
4 hari lalu
Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
7 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai
7 hari lalu
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan
8 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaIuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang
9 hari lalu
Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaTolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang
9 hari lalu
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca Selengkapnya