TEMPO.CO, MAGELANG - Pengelola Candi Borobudur akan merangkul warga sekitar untuk memproduksi sarung batik khas Borobudur. Rencananya sarung ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung candi yang diprediksi meningkat. Wakil Kepala Unit Operasional I Candi Borobudur Aryono Hendro mengatakan, seiring dengan kewajiban memakai sarung batik di kawasan candi, dibutuhkan sarung batik dalam jumlah besar.
Aryono mengatakan, hingga Maret 2013, jumlah pengunjung Candi Borobudur mengalami peningkatan dibanding pada tahun lalu. Di Maret 2012, pengunjung sebanyak 166.299 orang, sedangkan Maret 2013 ini sudah mencapai 171.933 orang. "Jumlah pengunjung diprediksi akan terus meningkat lebih tinggi lagi menjelang Juni, saat liburan anak sekolah," kata Aryono di kantornya, 27 Maret 2013.
Aryono menjelaskan, selama ini, sarung batik untuk pengunjung didatangkan dari luar daerah. Karena itu, perlu adanya ikon sarung batik khas yang diproduksi oleh warga sekitar Borobudur. Sarung batik khas Borobudur ini diupayakan tidak bisa ditiru oleh daerah lain.
Pengelola candi sudah menunjuk enam desa di sekitar candi yang akan diajak terlibat untuk membuat sarung batik Borobudur. Dari enam desa tersebut, akan dibentuk sekitar delapan kelompok yang akan diajari membatik. "Delapan kelompok pionir ini harapannya bisa menularkan ilmu kepada masyarakat di desanya," dia menambahkan.
Aryono menjelaskan, sarung batik yang diproduksi bermotif khas Candi Borobudur. Setiap bulannya, masing-masing kelompok ditargetkan bisa memproduksi 1.000 sarung. Jumlah ini untuk memenuhi jumlah pengunjung setiap tahunnya yang mencapai sekitar 2 juta orang. Rencananya, pemberdayaan enam desa ini akan diluncurkan April mendatang. Kendati begitu, saat ini sudah ada beberapa sarung batik yang diproduksi.
"Harapannya, pembuatan sarung batik Borobudur oleh warga ini bisa membantu perekonomian warga sekitar," ujarnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah pengunjung Candi Borobudur, pengelola akan meningkatkan atraksi gajah. Hingga saat ini sudah ada lima ekor gajah yang dikelola untuk menarik perhatian. "Kami terus melakukan perbaikan sarana-prasarana untuk terus memberikan kepuasan pada pengunjung," kata Aryono.
Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur Iskandar M. Siregar menambahkan bahwa pemeliharaan rutin, seperti penanganan kerusakan dan pelapukan, terus dilakukan. Apalagi menjelang Juni, saat musim liburan tiba, candi harus tetap dalam keadaan rapi.
OLIVIA LEWI PRAMESTI
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
10 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
11 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
15 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
40 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
42 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
59 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya