Musyawarah Besar Asosiasi Pematung di Yogya  

Reporter

Jumat, 25 Januari 2013 04:51 WIB

Patung berjudul "Pengaba Senyap" dan seri sketsa berjudul "Koor Bungkam" yang dipamerkan di pameran tunggal "Ambang" oleh Dyan Anggraini di Sangkring Art Space, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta--Komunitas seniman patung yang tergabung dalam Asosiasi Pematung Indonesia (API) menggelar perhelatan akbar Musyawarah Besar API di Yogyakarta 26-27 Januari 2013.

Panitia kegiatan Lenny Ratnasari Weichert menuturkan agenda utama pertemuan ketiga kali ini adalah pemilihan Ketua Umum dan Kepengurusan API pusat periode 2013-2016. "Para pematung juga dikumpulkan untuk melakukan evaluasi terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga," katanya Kamis 24 Januari 2013.

Dalam pertemuan itu para pematung yang tersebar di Indonesia diajak merumuskan kembali sejumlah keputusan penting untuk melanjutkan usaha memajukan seni patung tanah air. "Yang dibahas khususnya jejaring di tingkat internasional," katanya.

Anggota API yang dikumpulkan sendiri dari berbagai daerah. Mulai dari Yogyakarta, Jakarta, Surabaya,Solo, Denpasar, Bandung, dan Padang.

Lenny menuturkan API merupakan wadah yang diinisiasi para pematung di Yogyakarta sejak 7 Juli 2000. Oragnisasi ini dibuat untuk menyatukan para pematung tanah air dan menguatkan jejaring kerjasama.

Para pendirinya yakni G. Sidharta Soegijo, Toni Tarigan, Kasman KS, Anusapati, Komroden Haro, dan Soewardi. Selain para pematung itu, Heri Kris seorang pelukis dan kurator seni rupa yang pada waktu itu mengelola Dirix Gallery, ikut serta dan memfasilitasi lahirnya organisasi tersebut.

Tujuan asosiasi untuk menanggapi aspirasi dari para pematung. "Khususnya Yogyakarta yang menginginkan suatu terobosan dalam pengembangan seni patung di Indonesia khususnya Yogyakarta yang dinilai masih lamban dan kurang mendapatkan perhatian," kata dia.

Terobosan yang ingin dicapai berupa pembentukan asosiasi untuk menyatukan kekuatan para pematung agar secara bersama bisa mencari solusi dari kendala kekaryaan dan ekonomi yang menghambat kerja kreatif. "Melalui asosiasi para pematung dapat saling mengasah, saling mengasuh dan saling memberikan dorongan terhadap motivasi dan profesionalisme," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

8 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

9 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

9 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya