Kebun Binatang Surabaya Kini Punya Sugar Glider  

Reporter

Senin, 10 Desember 2012 12:00 WIB

Seekor hewan Possum layang/Sugar glider bermain diatas tangan pemeliharanya di Taman Rekreasi Kota, Malang, Jawa Timur, (4/12). Sugar Glider merupakan hewan jenis mamalia yang suka makan makanan bercita rasa manis. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, mendapat tambahan koleksi satwa baru. Sebanyak 10 ekor Sugar Glider atau Petaurus Breviceps disumbangkan oleh komunitas Indonesia Sugar Glider Association (ISGA) pada Ahad, 9 Desember kemarin. Tiga ekor hewan mungil itu dilepasliarkan di lingkungan KBS. Selebihnya ditaruh di sangkar.

Pembina ISGA Andreas Wijaya mengatakan sumbangan hewan tersebut diharapkan bisa ikut melestarikan keberadaan Sugar Glider. Selama ini yang banyak beredar adalah Sugar Glider hasil tangkapan langsung dari alam. Sedangkan Sugar Glider milik ISGA merupakan hasil penangkaran atau ternak.

Sugar Glider termasuk satwa asli Indonesia. Penyebarannya sebagian besar di Papua dan Australia. Di Australia, hewan ini sudah tergolong Apendix atau jenis hewan langka yang dilindungi negara. Sedangkan Indonesia, meskipun belum menggolongkannya sebagai hewan langka, tapi memberlakukan kuota untuk mengatur penangkapan Sugar Glider.

Hewan eksotik yang biasa aktif di malam hari ini masuk dalam klas Marsupilai. Bentuknya mirip dengan tupai terbang dengan ukuran lebih kecil. Sugar Glider jantan tubuhnya lebih besar dari betina dengan kepala agak botak. Panjangnya sekitar 24-30 centimeter dari hidung hingga ekor. Hewan ini memiliki bulu yang tebal berwarna abu-abu biru, tapi ada pula yang berwarna kuning, coklat, dan juga albino. Garis hitam biasanya tampak dari hidung hingga bagian tengah punggungnya.

Di alam liar, hewan ini mengonsumsi serangga, buah, atau sayur. Namun, demi kesehatan, Andreas dan komunitas ISGA biasa memberi susu dan bubur bayi sebagai makanan sehari-hari. Meskipun kasus satwa mati terjadi di KBS beberapa tahun belakangan, tapi Andreas yakin bahwa Sugar Glider bisa dirawat dengan baik. "Kami percaya KBS akan tetap menjaga hewan ini dengan baik. Kami juga akan mengontrol tiap minggu," katanya.

Selain KBS, ISGA juga akan menyumbang koleksi Sugar Glider ke Taman Safari Prigen dan Batu Secret Zoo.

Sumbangan Sugar Glider diapresiasi pihak KBS. Seksi Mamalia KBS Rofi'i berterima kasih dengan sumbangan satwa eksotik ini. Apalagi KBS hanya memiliki satu ekor Sugar Glider yang tersisa. Dengan adanya tambahan Sugar Glider, diharapkan bisa lebih meramaikan koleksi satwa di KBS sekaligus bisa dikembangbiakkan. Pihak KBS juga akan memperbaiki sangkar sebagai tempat untuk tambahan koleksi Sugar Glider.

Selama ini, Kebun Binatang Surabaya selalu dirundung masalah. Satwanya mati satu persatu dan pengelolanya sempat saling gugat.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terpopuler lainnya:

Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Apa Untungnya Kalau Rhoma Irama Jadi Presiden

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis

Jasad Perawat Kate Middleton Akan Dibawa ke India

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya