Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn (kanan) memperhatikan relief di dinding Candi Borobudur ketika berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/11). ANTARA/Anis Efizudin
TEMPO.CO, Wonosobo - Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn, tertarik mengkaji sejarah Dataran Tinggi Dieng. Duta Besar Thailand untuk Indonesia Thanatip Upatising ketika ditemui di Candi Gatotkaca Dataran Tinggi Dieng, Selasa, 20 November mengatakan putri memiliki ketertarikan kuat terhadap sejarah purbakala. "Putri tertarik mengkaji benda-benda purbakala yang tersebar di Indonesia, Cina, dan India. Ini adalah bagian dari perjalanan yang menunjang minatnya meneliti," kata dia.
Menurut dia, sebagai seorang peneliti dan dekan ilmu sejarah di salah satu universitas di Thailand, putri Thailand tercatat aktif menulis buku-buku tentang sejarah purbakala."Tentu hasil kunjungan ke Dieng ini bisa menjadi bahan bagi penulisan buku-bukunya," ujar dia.
Ia menyebutkan kunjungan ke Dieng merupakan kunjungan pertama. Putri Sirindhorn melihat Thailand dan Indonesia memiliki beberapa kesamaan sejarah. "Kami juga berharap kunjungan ini akan meningkatkan kerjasama ekonomi dan pariwisata. Bagi Thailand, Indonesia punya peranan penting di negara kawasan," kata dia.
Putri Thailand, kata dia, pada 1994 pernah mengunjungi Candi Boko. Kunjungan itu merupakan bagian dari program budaya. "Putri saat itu mendapat undangan dari UNESCO," katanya.
Saat mengawali kunjungannya, putri terlihat antusias melihat sisa-sisa peninggalan sejarah purbakala di Museum Kailasa. Ia juga mampir ke Candi Gatotkaca, Bima, Kawah Sikidang. Selain itu, ia menyaksikan keindahan telaga warna dari kawasan Dieng Plateu Teater. Kunjungan berakhir di Candi Arjuna.
Menurut Thanatip Upatising, siang ini Putri dijadwalkan mengunjungi Candi Prambanan dan Borobudur di Magelang.
