TEMPO.CO , Surakarta: Pemerintah Surakarta mengakui agenda wisata yang dimiliki belum dikelola optimal. Sehingga terkesan asal-asalan dan tidak bisa menarik wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Widdi Srihanto mengatakan dari segi jumlah, atraksi wisata di Surakarta sudah jauh dari memadai. “Dari segi kuantitas sudah bagus. Yang kurang di kualitasnya, pengelolaannya,” ujarnya kepada wartawan, di sela pelatihan membuat paket wisata di Surakarta, Selasa, 6 November 2012.
Namun dia menolak disalahkan. Menurut dia, semua pihak harus bertanggung jawab untuk membuat agenda wisata diminati wisatawan. Salah satunya dengan keaktifan biro wisata merancang paket wisata. “Ada beberapa agenda wisata yang bisa dijual. Seperti Solo Batik Carnival, Festival Keroncong, dan Solo Menari,” katanya.
Widdi mengatakan selama ini belum ada kesamaan langkah antara biro wisata dengan pemerintah. Sehingga agenda wisata yang ada terlewatkan begitu saja dan tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menggaet wisatawan.
Dia berharap dengan pelatihan membuat paket wisata, biro wisata bisa memetakan mana agenda wisata yang bisa dijual. Terutama menjual paket wisata yang memasukkan unsur-unsur budaya seperti pertunjukan tari, keroncong, karawitan, ketoprak, dan wayang orang. “Saya berharap biro wisata jangan hanya jadi penjual tiket,” ujarnya.
Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies Surakarta Suharto mengakui selama ini banyak pertanyaan tentang kemampuan biro wisata membuat paket wisata. “Padahal kami tidak bisa menjual paket wisata jika obyek wisata atau atraksi wisata sebagai produk, tidak layak jual,” katanya.
Dia mengatakan pelatihan paket wisata bertujuan meningkatkan kemampuan biro wisata membuat paket wisata. Selain teori, 54 peserta pelatihan akan terjun langsung ke lapangan untuk memetakan dan memberi masukan, paket wisata apa yang bisa dibuat.
Lokasi pemetaan obyek wisata terbagi menjadi Solo dan Sragen, Karanganyar dan Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, dan Boyolali. “Kalau sudah melihat sendiri di lapangan, biro wisata nantinya bisa membuat paket wisata yang sesuai,” ujarnya.
Sales Manager Mandira Tour & Travel, Vitara mengatakan selama ini sudah berusaha membuat paket wisata yang dikombinasikan dengan agenda wisata pemerintah Surakarta. “(Hanya saja) selama ini waktu kepastian penyelenggaraan acara selalu mepet. Kami kesulitan menjual,” katanya.
Biasanya kepastian penyelenggaraan baru didapat sebulan sebelum acara. Padahal minimal setahun sebelumnya sudah ada jadwal pasti, sehingga bisa leluasa menjual paket wisata hingga ke luar negeri.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012
Kereta Uap Kuno Jaladara Berhenti Beroperasi
Festival Batik dan Festival Bunga Mau Digabung
Jawa Tengah Kekurangan 800 Pramuwisata
Bandung Kebanjiran Turis
Berita terkait
VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan
1 jam lalu
Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri
Baca SelengkapnyaASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata
4 jam lalu
Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia
Baca SelengkapnyaRiset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif
10 jam lalu
Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.
Baca SelengkapnyaBanjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama
3 hari lalu
Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?
3 hari lalu
Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.
Baca SelengkapnyaJepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji
4 hari lalu
Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang
Baca SelengkapnyaPertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri
4 hari lalu
Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.
Baca SelengkapnyaBupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan
4 hari lalu
Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaDongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya
5 hari lalu
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.
Baca Selengkapnya11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan
5 hari lalu
Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya