Menembus Jalur Ekstrem Dieng  

Reporter

Editor

Minggu, 1 Juli 2012 05:08 WIB

Komunitas Offroad Banjarnegara sedang melintas menuju Dataran Tinggi Dieng, Rabu (9/5). Mereka menawarkan wisata ekstrim menjelajah pegunungan dengan jeep dengan tarif Rp 400 ribu per hari. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO , Jakarta:- Di bawah siraman sinar matahari yang baru saja beranjak naik, saya sudah ajrut-ajrutan di atas jip yang menerobos hutan di kawasan Dieng, Jawa Tengah. Jip bermesin 2.300 cc ini meraung-raung mendaki bukit terjal. Mobil dengan sistem penggerak empat roda atawa biasa disingkat 4-WD itu juga menerjang sejumlah rintangan, seperti semak-semak dan ranting pepohonan, yang menghalangi jalur berupa jalan setapak.

Pagi itu, saya bersama teman-teman dari Candradimuka Jeep Otoclub Banjarnegara tengah mencoba menikmati wisata Dataran Tinggi Dieng dengan cara berbeda. Awam biasanya menyebutnya wisata ekstrem. “Perjalanan ini memang butuh minat khusus, hanya untuk orang-orang yang gemar memacu adrenalin,” kata Ipung, seorang off-roader yang mengantar perjalanan kami dari balik kemudi.

Biasanya, untuk menuju kawasan wisata Dieng, kita melalui jalan landai yang melintasi Kabupaten Wonosobo. Tapi kami justru memulai perjalanan dari Wanayasa dan kemudian menerobos hutan hingga mencapai Karangkobar. Kedua tempat itu berada di Kabupaten Banjarnegara. Secara geografis dan administratif, Dieng sebetulnya masuk wilayah Banjarnegara. Tapi selama ini kawasan dataran tinggi itu lebih dikenal sebagai daerah di Kabupaten Wonosobo. Itu karena lebih mudah dijangkau melalui Wonosobo, yang letaknya lebih dekat ke Semarang dan Yogyakarta.

Menurut Ipung, kegiatan menjelajah Dieng dengan menggunakan mobiloff road mulai dikenal sejak sekitar enam bulan belakangan ini. Yang memperkenalkannya adalah The Pikas--singkatan dari Pinggir Kali Serayu. Ini komunitas yang mengembangkan wisata penjelajahan Sungai Serayu, terutama bagi wisatawan yang menggemari arung jeram dan kayak.

Komunitas itu menawarkan sebuah alternatif baru mengunjungi Dieng. Bagi Ipung, sebagai seorang off-roader, Dieng yang kontur alamnya berbukit-bukit cukup terjal merupakan medan jelajah yang menantang. Masih banyak hutan dan perbukitan yang bisa ditempuh khusus dengan mobil off road.

Tapi bagi saya, yang pertama kali ikut menjelajah dengan mobil off road, perjalanan ini sempat membuat ciut nyali. Di awal penjelajahan, perasaan takut begitu menindas pedalaman batin saya. Jika jip berjalan di jalanan aspal biasa, terasa tak ada bedanya. Larinya cukup kencang dan terasa gagah. Namun ketika memasuki hutan atau mendaki tebing terjal, perasaan mulai campur aduk antara takut dan ingin mencoba.

Perasaan dag-dig-dug itu kian menggila ketika mobil kami mencoba mendaki bukit cadas di dekat kawah Sikidang. Kawah yang letaknya sering berpindah-pindah itu mempunyai kontur tanah yang terjal. Di beberapa bagian terdapat aliran air panas yang mengalir di sebuah sungai kecil.

Nah, di bagian itulah kami mencoba menerobosnya. Awalnya lancar-lancar saja, tak ada hambatan yang berarti. Tapi, beberapa saat kemudian, mobil agak tersendat setelah bannya masuk ke lumpur yang sedikit panas itu. Saat itulah keringat dingin mengucur akibat deg-degan ditambah uap panas yang keluar dari kawah.

Mobil gardan ganda yang kami tumpangi akhirnya menyerah, terjebak dalam lumpur. Mobil ini kemudian ditarik oleh mobil lainnya agar bisa keluar dari kubangan. Selesai dengan lumpur, kami mencoba sebuah tanjakan batu kapur di bibir kawah. Ini dia petualangan yang sesungguhnya. Salah sedikit saja, mobil bisa terpeleset dan masuk ke kawah yang terlihat mendidih.

Saat mobil akan mulai mendaki, saya lebih mengencangkan sabuk pengaman. Tangan erat memegang pegangan di atas pintu. Kaki menjejak kencang ke bawah dashboard. Sesekali kulirik pengemudi yang tampak tersenyum melihat ketakutan yang terlihat di wajah saya.

Agar mobil bisa berjalan dengan tepat, seorang pemandu mengarahkan laju mobil. Pemandu ini mengarahkan laju mobil dengan melihat postur tanah dan posisi ban.

Setelah berkeliling di kawasan kawah Sikidang, kami ditantang untuk mencoba mengendarai sendiri kendaraan itu. Tak banyak yang menyanggupinya. Mereka dipandu oleh pengemudi untuk mengoperasikan mobil tersebut. Salah satu yang menerima tantangan itu adalah Robin Abdulrahman. “Rasanya campur aduk. Kuncinya, tidak boleh panik,” kata Robin setelah mengendarai salah satu jip.

Menurut Robin, butuh ketenangan agar laju mobil bisa stabil dan melaju mulus di jalan yang tak mulus itu. Meski awalnya takut, lama-kelamaan ia justru ketagihan. “Mungkin saya akan mencoba trek yang lebih menantang,” ujarnya.



ARIS ANDRIANTO


Berita terkait

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

6 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

7 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

16 hari lalu

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

17 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

17 hari lalu

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

17 hari lalu

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

19 hari lalu

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

19 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

21 hari lalu

Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.

Baca Selengkapnya