Menyeruput Susu Kerbau Sumbawa  

Reporter

Editor

Senin, 12 Maret 2012 10:02 WIB

Peternak memerah susu kerbau di Desa Rarak, Kec. Telaga Bertong, Taliwang, Kab. Sumbawa Barat, NTB. TEMPO/Choirul Aminuddin

TEMPO.CO, Mataram– Sumbawa, kawasan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sepertinya diberikan takdir oleh Tuhan memiliki kekayaan alam melimpah. Di kawasan ini populer dengan beragam asupan untuk menyehatkan tubuh. Mulai dari madu tawon bermutu, susu kuda liar yang dipercaya sanggup meningkatkan vitalitas, hingga susu kerbau dengan kualitas yang diyakini lebih bagus daripada susu sapi. Sumbawa juga mempunyai sumber daya alam di Batu Hijau yang kini dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT).

Untuk membuktikan semua itu, Tempo putuskan melancong ke Desa Rarak, Kecamatan Telaga Bertong, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang kabarnya gudang pemerahan susu kerbau.

Bahkan, di desa tersebut, Tempo bertemu langsung dengan peternak kerbau sekaligus penyedia susu hewan yang suka kubangan ini. Dia adalah Ahmad “Wage” Baso. Pria keturunan generasi ketiga suku bangsa Bugis Makassar di Nusa Tenggara Barat ini merupakan penyedia susu kerbau yang populer di kawasan tersebut.

Menurut Wage, susu kerbau lebih kental dan gurih daripada susu sapi. Bagi orang yang sulit tidur atau terkena penyakit insomnia, jelasnya, susu kerbau sangat cocok untuk mengatasinya. “Susu kerbau membuat orang enak tidur, meningkatkan nafsu makan, serta menambah stamina,” kata lelaki berusia 42 tahun itu kepada Tempo, pekan lalu.

Ucapan Wage bukanlah isapan jempol. Tempo juga sempat nyeruput susu kerbau hasil perahan yang disimpan di botol minuman mineral ukuran 600 mililiter seharga Rp 15 ribu per botol. “Rasanya memang mantap dan lebih kental ketimbang susu sapi atau susu kambing.”

Anehnya lagi, untuk mengkonsumsi susu kerbau, tak perlu melalui proses pasteurisasi alias dipanaskan di atas bara api, melainkan diminum langsung seusai diperah.

“Susu ini memang lebih enak diminum langsung setelah diperah dari puting kerbau,” ujar Jen Makassau, pria berusia 35 tahun yang sudah lima tahun berlangganan susu kerbau Wage.

Kalau dipanaskan, menurut Ibrahim Baso, pemuda yang memiliki empat ekor kerbau, rasanya tak segurih susu yang masih mentah. “Lebih enak diglek langsung,” katanya kepada Tempo.

Jen Makassau menambahkan, susu kerbau selain bisa diminum langsung dapat pula diolah menjadi makanan tradisional yang disebut palopo atau permen. Bahan baku palopo adalah susu kerbau, gula jawa, dan para (sejenis jeruk berduri) untuk mempercepat proses pengentalan susu. Kue ini, jelas Jen, telah menjadi makanan tradisional dan khas KSB (Kabupaten Sumbawa Barat). “Hampir semua orang yang berkunjung ke KSB biasanya mencari palopo yang terbuat dari susu kerbau,” ujar Jen.

Beberapa hasil penelitian yang dikutip dari Hasinah & Handiwirawan, 2007, menyebutkan tekstur krem dalam susu kerbau yang halus sangat ideal untuk berbagai produk hasil susu dan lebih efektif dalam biaya dibandingkan susu sapi. Kandungan kolesterol susu kerbau 43 persen lebih rendah dari susu sapi, sedangkan kadar kalsiumnya 65 persen lebih tinggi dari susu sapi.

CHOIRUL AMINUDDIN


Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

12 jam lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

1 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

4 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

10 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

14 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

23 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

25 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

26 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

26 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya