TEMPO Interaktif, Kediri - Tangan Lisa tak berhenti memasukkan nasi ke dalam mulutnya. Matanya lekat menatap seporsi nasi pecel yang menghipnotis saraf lidahnya. Nyaris tak ada jeda ketika suapan demi suapan menjejali bibirnya yang mungil. "Ini namanya pecel tumpuk," kata Lisa usai menyelesaikan suapan terakhir.
Karyawati perusahaan swasta di Jalan Hayam Wuruk Kediri ini mengaku menghabiskan masa rehatnya di Bengkel Perut Cak Har. Bersama teman kantornya, dia memilih pecel tumpuk sebagai menu utama saat makan siang atau sarapan. Sejak mengenal menu ini, Lisa nyaris tak pernah menyentuh makanan di rumah.
Pecel tumpuk yang dia maksud sebenarnya tak berbeda dengan nasi pecel pada umumnya. Hanya, bentuk penyajiannya yang unik disertai pilihan lauk tambahan yang beragam menjadikan makanan ini sebagai menu andalan Bengkel Perut Cak Har. Porsinya yang pas, yakni tidak terlalu sedikit atau banyak, turut memicu larisnya makanan khas Kota Kediri ini. "Ukurannya pas untuk perut wanita," kata Lisa tertawa.
Terdiri dari lembaran daun bayam, kecambah, kacang panjang, dan beberapa daun kemangi, pecel tumpuk hasil kreasi Harianto, pemilik warung di Jalan Hayam Wuruk ini, memiliki keunikan dalam penyajiannya. Disebut "tumpuk" karena pembeli dipersilakan memilih terlebih dulu jenis lauk yang diinginkan. Pilihannya adalah peyek kacang, telur mata sapi, dan daging empal. "Jika sudah dipilih, lauknya kami tempatkan tepat di atas gundukan nasi setengah bola. Dalam bahasa Jawa disebut tumpuk," kata Harianto yang akrab disapa Cak Har.
Racikan bumbu pecel ini juga bisa diterima selera semua orang. Pecel ini tidak terlalu pedas, juga tidak terlalu biasa. Tumbukan pecelnya juga dibuat tidak terlalu halus hingga menyisakan butiran kacang yang menggugah selera.
Untuk satu porsi pecel tumpuk biasa yang terdiri dari menu nasi pecel dengan tambahan peyek dibanderol seharga Rp 5.000. Jika tumpukannya diganti telur mata sapi, harganya Rp 7.000, dan empal daging harganya Rp 9.000. Menu tersebut menjadi lebih komplet jika diakhiri dengan satu gelas es lemon tea yang dibanderol Rp 4.000 per gelas. "Tidak terlalu mahal untuk kantong karyawan kantor," kata Harianto.
Lokasi Bengkel Perut yang berada di kawasan perkantoran dan pusat perbelanjaan ini memang strategis untuk membidik para pekerja. Tak mengherankan jika setiap pagi dan siang hari seluruh kursi terisi penuh. Dengan desain warung yang cantik serta penyajian makanan yang unik, nasi pecel menjadi makanan berkelas.
HARI TRI WASONO
Berita terkait
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
1 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
10 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
12 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
12 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
13 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
16 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
18 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
26 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca SelengkapnyaKonten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI
28 hari lalu
Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaMengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok
31 hari lalu
Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah
Baca Selengkapnya