6 Tanda Penipuan yang Sering Dialami Wisatawan, Awas Banyak Agen Wisata Palsu
Reporter
magang_merdeka
Editor
Mila Novita
Rabu, 9 Oktober 2024 22:04 WIB
4. Komunikasi Melalui Saluran Tidak Resmi
Hati-hati terhadap komunikasi yang tidak diminta. Jangan klik tautan atau unduh lampiran dari pesan yang tidak dikenal. Selalu menghubungi penyedia layanan melalui saluran resmi mereka untuk menghindari penipuan.
“Sebaiknya selalu menggunakan biro perjalanan yang terkenal, dan jika Anda memilih daring, sebaiknya melalui situs web mereka secara langsung, bukan melalui tautan pencarian dan sama sekali bukan melalui tautan email,” kata Levi.
5. Informasi Kontak Sulit Diverifikasi
Penyedia perjalanan yang sah selalu memberikan informasi kontak yang jelas. Jika tidak ada alamat fisik atau nomor telepon resmi, ini bisa menjadi tanda penipuan. Periksa penyedia akreditasi dengan badan industri yang berwenang.
6. Dipaksa Segera Membeli
Nofziger megatakan, jika merasakan tekanan untuk mengambil keputusan cepat, seperti penawaran waktu terbatas, berhati-hatilah. Penipu sering menggunakan taktik ini untuk mengambil keputusan impulsif. Luangkan waktu untuk memikirkan proposal dan melakukan penelitian. "Jangan biarkan FOMO menguasai emosi Anda," kata Nofziger.
7. Permintaan Informasi Pribadi Lebih Lanjut
Jangan pernah memberikan informasi sensitif seperti nomor kartu kredit atau data pribadi lainnya sebelum memverifikasi keaslian penyedia. Hati-hati juga dalam berbagi informasi pribadi dengan orang asing saat traveling.
8. Ulasan Negatif dari Wisatawan Lain
Sebelum menggunakan layanan penyedia perjalanan, cari tahu tentang pengalaman wisatawan lain. Ulasan negatif atau peringatan dapat memberi tahu Anda tentang potensi masalah yang mungkin dihadapi.
Jika menjadi korban, apa yang harus dilakukan?
Direktur eksekutif program di Cybercrime Support Network, Ally Armeson mengatakan, jika menjadi korban penipuan, hal pertama yang harus dilakukan adalah segera laporkan kepada pihak yang berwenang atau lembaga perlindungan konsumen.
Kedua, pantau laporan bank dan transaksi untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
Ketiga, jika informasi akun Anda dikompromikan, segera ubah kata sandi untuk melindungi data. Keempat, beberapa perusahaan kartu kredit menawarkan perlindungan terhadap penipuan. Hubungi mereka untuk bantuan. Langkah terakhir, simpan semua bukti transaksi, komunikasi, dan informasi terkait untuk referensi di masa mendatang.
Dengan meningkatnya penipuan perjalanan, sangat penting untuk tetap berhati-hati saat merencanakan perjalanan. Memahami tanda-tanda bahaya dan melakukan penelitian dapat membantu pelancong menghindari situasi yang merugikan.
PUTRI ANI | HUFFPOST'
Pilihan Editor: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris