Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

Senin, 30 September 2024 21:23 WIB

Desa Nggayu, distrik Ulilin, Merauke, Papua Selatan. (itb.ac.id)

TEMPO.CO, Bandung - Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ikut mendukung pengembangan desa wisata di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Desa wisata itu berada di Desa Nggayu, distrik Ulilin, yang berjarak 234 kilometer atau sekitar 5 jam perjalanan dari Merauke. Kampung ini menjadi tempat tinggal para transmigran dari berbagai daerah di Indonesia sehingga masyarakatnya tergolong majemuk.

Dalam perjalanan itu, tim ITB sempat melihat musamus atau rumah semut, melewati kawasan Taman Nasional Wasur, ke titik 0 Kilometer Merauke-Sabang, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota yang menghubungkan wilayah paling timur Indonesia dengan Papua Nugini, hingga Wisata Rawa Cinta yang ada di Nggayu.

Menurut informasi di laman ITB, tim berasal dari Program Studi Perencanaan Kepariwisataan di Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB yang dipimpin oleh Alhilal Furqan. Anggotanya Affrida Amalia, Hafsah Restu Nurul Annafi, Muhammad Ali Sukran, Arief Fadhillah, dan Sofia Nur Fatimah selaku asisten peneliti dan mahasiswa. Pengembangan Nggayu sebagai Desa Wisata oleh tim ITB berlangsung 24-29 September 2024.

Pengembangan Pariwisata

Menurut Alhilal, latar belakang kedatangan tim karena Kepala Kampung Nggayu, Supandi, mengajukan pengembangan pariwisata melalui aplikasi Desanesha buatan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat ITB. Garapannya bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia dalam mengembangkan desa wisata di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kegiatan tim dari ITB diawali dengan kunjungan ke Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Selatan, kemudian Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Desa Kabupaten Merauke, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Merauke. Mereka pun mengunjungi dan mengobservasi wilayah di Kampung Nggayu. Puncak kegiatan mereka yaitu diskusi kelompok (FGD). “FGD membahas pemetaan potensi dan kendala Kampung Nggayu dalam mengembangkan pariwisata,” ujarnya di laman ITB, Senin 30 September 2024.

Advertising
Advertising

Peserta diskusi berjumlah 40 orang, seperti Camat Distrik Ulilin hingga perangkat Kampung Nggayu yang terdiri atas, Kepala Kampung, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtikmas), BUMK, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna Desa Nggayu, Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam), Rukun Keluarga (RK), Rukun Tetangga (RT), Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Tantangan Pengembangan Desa Wisata

Dalam diskusi terungkap berbagai tantangan yang dihadapi Kampung Nggayu, misalnya terkait jumlah pengunjung dan kuliner di tempat wisata Rawa Cinta, penggunaan dana desa, dan kondisi jalan yang masih kurang bagus.

"Kami akan terus mendorong dan memfasilitasi pengembangan wisata di Kampung Nggayu," kata Alhilal.

Tim ITB dan pengurus Kampung Nggayu berharap kerja sama ini dapat berlanjut dan terus berkembang agar dapat menjadi desa wisata unggul di timur Indonesia, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Pilihan Editor: Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

Berita terkait

ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

18 jam lalu

ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.

Baca Selengkapnya

Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

1 hari lalu

Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

Ikatan Alumni meminta ITB melakukan sosialisasi tentang kerja paruh waktu di kalangan mahasiswa dan transparan dalam perjanjian penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

2 hari lalu

Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

Mahasiswa beasiswa di ITB dianjurkan berkontribusi bekerja paruh waktu, begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

2 hari lalu

Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

Menurut Creative Director Ourchetype Andi Abdulqodir, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung agar dapat menyelami dirinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

3 hari lalu

Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

Sesar Intan, mahasiswi Seni Rupa ITB dari Studio Lukis angkatan 2021 bercerita soal kerja paruh waktu sebagai asisten dosen

Baca Selengkapnya

Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

3 hari lalu

Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

ITB tidak lagi mewajibkan mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah tunggal atau UKT untuk bekerja paruh waktu di kampus.

Baca Selengkapnya

Tuntut Pencabutan Wajib Kerja Penerima Beasiswa, Puluhan Mahasiswa ITB Geruduk Rektorat

4 hari lalu

Tuntut Pencabutan Wajib Kerja Penerima Beasiswa, Puluhan Mahasiswa ITB Geruduk Rektorat

ITB membuat aturan penerima beasiswa atau keringan biaya UKT untuk bekerja paruh waktu.

Baca Selengkapnya

ITB Minta Penerima Beasiswa UKT Kerja Paruh Waktu, Dosen UGM: Terindikasi Eksploitasi

4 hari lalu

ITB Minta Penerima Beasiswa UKT Kerja Paruh Waktu, Dosen UGM: Terindikasi Eksploitasi

Dosen hukum ketenagakerjaan melihat indikasi eksploitasi dalam kebijakan kerja paruh waktu yang diwajibkan oleh ITB kepada penerima beasiswa UKT.

Baca Selengkapnya

Ramai Diprotes Mahasiswa, Begini Konsep Beasiswa UKT Kerja Paruh Waktu ITB

4 hari lalu

Ramai Diprotes Mahasiswa, Begini Konsep Beasiswa UKT Kerja Paruh Waktu ITB

Beasiswa UKT ITB menggunakan prinsip kesetaraan yaitu, ITB dan penerima beasiswa dilihat sebagai dua pihak yang saling memberi dan menerima.

Baca Selengkapnya

Jika Sedimen di Laut untuk Uruk Pantai, Ahli: Bisa Amblas Kena Ombak

4 hari lalu

Jika Sedimen di Laut untuk Uruk Pantai, Ahli: Bisa Amblas Kena Ombak

Sedimen di laut yang akan ditambang dan diekspor seperti yang dimaksud Jokowi diyakini bukanlah yang berupa lumpur-lempung dan lanau.

Baca Selengkapnya