Hal Menarik Pulau Biawak, Destinasi Wisata Bahari di Indramayu

Selasa, 1 Oktober 2024 07:07 WIB

Seekor biawak terdapat dibibir pantai Pulau Biawak, di Laut Jawa Indramayu, Jawa Barat. 26 Juni 2014. Pulau ini semula bernama pulau rakit dan telah dirubah nama menjadi Pulau Biawak karena terdapat penangkaran alami biawak. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Biawak, sebuah destinasi wisata bahari yang terletak di Laut Jawa, merupakan salah satu surga tersembunyi yang dimiliki Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dilansir dari Unpad Press, pulau ini merupakan bagian dari kawasan konservasi laut yang diresmikan berdasarkan SK Bupati Indramayu No. 556/Kep.528 Diskanla/2004. Kawasan ini terdiri dari tiga pulau kecil, yakni Pulau Biawak (atau Pulau Rakit), Pulau Gosong, dan Pulau Candikian.

Dikenal sebagai kawasan konservasi laut, Pulau Biawak menawarkan pesona alam yang masih sangat alami dan eksotis, sehingga banyak wisatawan tertarik untuk menjelajahi pulau ini. Pulau Biawak tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berkesan.

Sejarah dan Daya Tarik Pulau Biawak

Pulau Biawak memiliki sejarah yang menarik, termasuk keberadaan sebuah mercusuar yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1872. Mercusuar ini, dengan tinggi sekitar 65 meter atau setara dengan 16 lantai, masih berdiri kokoh hingga saat ini dan berfungsi sebagai pemandu lalu lintas kapal yang melintas di kawasan tersebut.

Advertising
Advertising

Dikutip dari indramayukab.go.id, nama Pulau Biawak sendiri diambil dari satwa biawak (Varanus salvator) yang banyak berkeliaran di pulau ini. Satwa unik ini hidup di habitat air asin dan sering terlihat berenang di sekitar pantai, terutama menjelang matahari terbenam. Ukuran biawak yang ditemukan di pulau ini bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 1,5 meter.

Selain mercusuar dan satwa biawak, Pulau Biawak juga memiliki keindahan bawah laut yang memesona. Air laut yang jernih di sekitar pulau ini memungkinkan wisatawan menikmati keindahan terumbu karang yang masih alami dan aneka ikan hias yang berenang di sekitarnya. Aktivitas snorkeling dan diving menjadi pilihan populer bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi keindahan bawah laut Pulau Biawak.

Selain wisata alam, Pulau Biawak juga menawarkan wisata sejarah dan ziarah. Di pulau ini terdapat makam Syekh Imam, seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah Indramayu. Selain itu, terdapat pula makam Z.M. Willem III, seorang bangsa Belanda yang pertama kali datang ke Pulau Biawak dan membangun mercusuar di sana.

Lokasi dan Akses Menuju Pulau Biawak

Pulau Biawak secara administratif berada di wilayah Kecamatan Indramayu, dengan jarak sekitar 40 kilometer dari pantai utara Tirtamaya Indramayu, atau sekitar 28 mil laut. Untuk mencapai Pulau Biawak, wisatawan harus menggunakan perahu atau kapal dari beberapa titik keberangkatan, seperti dari dermaga Karangsong atau Brondong.

Pemerintah Kabupaten Indramayu menyediakan dua kapal bantuan dari Pemprov Jawa Barat dengan kapasitas masing-masing 30 orang dan 10 orang, yang hanya beroperasi setiap akhir pekan dengan tarif sekitar Rp 290 ribu per orang. Alternatif lainnya adalah menyewa perahu motor nelayan dengan biaya sekitar Rp 2 juta untuk sepuluh orang.

Waktu tempuh menggunakan kapal milik pemerintah daerah hanya sekitar 1 hingga 1,5 jam, sedangkan menggunakan perahu nelayan membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Meskipun perjalanan laut ini memakan waktu cukup lama, keindahan alam yang menanti di Pulau Biawak akan membuat setiap menit perjalanan terbayar lunas.

Pulau Biawak adalah destinasi wisata bahari yang menawarkan keindahan alam, sejarah, dan pengalaman unik yang tidak ditemukan di tempat lain. Dari mercusuar peninggalan Belanda hingga kehidupan satwa biawak yang eksotis, setiap sudut pulau ini menyuguhkan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Pilihan Editor: Menara 150 Tahun di Pulau Biawak

Berita terkait

Ada Berapa Pabrik Susu Ikan yang Beroperasi Saat Ini?

19 jam lalu

Ada Berapa Pabrik Susu Ikan yang Beroperasi Saat Ini?

Akan ada 2 pabrik yang memproduksi susu ikan demi memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis. Dua pabrik tersebut yaitu di Pekalongan dan Indramayu.

Baca Selengkapnya

Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

8 hari lalu

Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

Indonesia pernah menjadi pemasok pasir laut terbesar bagi Singapura. Saat ekspor pasir dihentikan, proyek reklamasi Singapura tersendat.

Baca Selengkapnya

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

10 hari lalu

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

13 hari lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

13 hari lalu

Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno klaim bahwa tidak akan ada destinasi wisata yang terusik oleh program ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Menebus Dosa Kepada Laut

16 hari lalu

Menebus Dosa Kepada Laut

Kelompok nelayan di Karawang menggunakan rangkaian ban bekas untuk menjebak sampah plastik di laut.

Baca Selengkapnya

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

18 hari lalu

BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

19 hari lalu

BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.

Baca Selengkapnya

Pantai Wediombo Yogyakarta Bakal jadi Kawasan Konservasi, Ada Zona Terlarang untuk Wisata

40 hari lalu

Pantai Wediombo Yogyakarta Bakal jadi Kawasan Konservasi, Ada Zona Terlarang untuk Wisata

Pantai Wediombo dinilai memiliki terumbu karang yang dalam kondisi baik, bisa jadi pelindung sekaligus tempat mencari makan berbagai biota laut.

Baca Selengkapnya

Komitmen Kuat KKP Melindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

41 hari lalu

Komitmen Kuat KKP Melindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

Masyarakat adat adalah garda depan pelestarian sumber daya alam karena mereka memiliki kedekatan spiritual dan budaya pada alam tempat tinggalnya. Hampir seluruh keanekaragaman hayati kita yang masih tersisa berada di tempat-tempat yang dijaga langsung oleh masyarakat adat.

Baca Selengkapnya