TEMPO.CO, Palembang - Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan atau OKU Selatan ternyata menyimpan cukup banyak objek wisata alam. Selama ini, OKU Selatan hanya dikenal dengan destinasi wisata Danau Ranau dan Gunung Seminung dan oleh-oleh buah alpukat.

Ternyata sejengkal dari dermaga dan landmark Danau Ranau, Banding Agung, masih banyak lagi tujuan wisata yang sangat layak dijajal. Seperti spot pemancingan, pantai bidadari, areal persawahan yang menghijau, air terjun niagara, pemandian air panas, rafting atau arum jeram di aliran Sungai Selabung dan masih banyak lagi

Mengarungi Selabung

Kali ini Tempo mencoba arung jeram di aliran Sungai Selabung, bersama puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel, pada Rabu, 18 September 2024. Perjalanan dimulai dengan pemanasan dan sekaligus mengikuti beragam permainan di sebuah tanah lapang yang tak jauh dari Danau Ranau. Usai briefing dan mengenalkan cara bermain rafting yang baik, pemandu membagi puluhan orang tadi dalam lebih dari 10 tim.

Satu-satu tim diberangkatkan ke bagian hulu Sungai Selabung dengan menaiki mobil pickup. Masing-masing peserta sudah mengenakan baju pelampung, helm dan dayung. “Kita akan bermain rafting (arung jeram) sejauh lebih kurang tiga kilometer,” kata Susanto, pemandu dari Ranau Rafting.

Tiba di desa Rantau Nipis, Kecamatan Banding Agung yang berjarak sekitar kurang dari 10 menit berkendaraan dari tempat berkumpul sebelumnya, rombongan diturunkan dari mobil pickup. Saat itu juga suasana alam pedesaaan begitu terasa. Berjarak kurang dari 50 meter dari tempat parkir, mata langsung dimanjakan dengan pemandangan air terjun serta suaranya yang memecah kesunyian desa Rantau Nipis.

Puluhan wartawan dari Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel bersama SKK Migas Sumbagsel menjajal objek wisata alam Arum Jeram di Sungai Selabung, OKU Selatan, Rabu, 18 September 2024. TEMPO/Parliza Hendrawan

Warga setempat menamainya sebagai air terjun Niagara, seperti air terju di negara bagian di Amerika Serikat ataupun Kanada. Tanpa berpikir panjang, usai pengambilan foto dokumentasi, kaki langsung menuruni anak tangga yang selanjutnya akan menaiki perahu karet yang sudah menanti di bibir Sungai Selabung.

Perjalanan arung jeram hingga river tubing

Menjelang tengah hari, petualangan melintasi air deras bebatuan dimulai. Perahu karet bertuliskan Ranau Rafting Junior dilepas dari tambatannya. Pemandu memberi semangat agar kami berenam yang tergabung dalam tim satu untuk kompak dan semangat agar bisa melewati jeram tanpa perlu tersangkut atau terjungkal dari perahu.

Tantangan pertama berhasil dilewati dengan mulus. Namun tidak pada beberapa jeram berikutnya, perahu yang ditumpangi justru hampir terbalik akibat deras aliran sungai yang jernih itu. Di situlah letak keseruan manakala tim berhasil bangkit di saat-saat perahu hampir terbalik.

Setelah hampir satu jam arung jeram, perang air dan perang rumput galong, seluruh peserta diminta turun dari perahu untuk selanjutnya menikmati sensasi petualangan river tubing hingga ke garis finish.

Tak hanya aliran airnya yang menantang, rafting di sini juga bisa sambil menikmati pemandangan alam di sepanjang daerah aliran Sungai. Selepas perkampungan di desa Rantau Nipis, akan dijumpai areal persawahan, perkebunan kopi, perkebunan jagung hingga perkebunan pinang.

Tertarik untuk mencoba ? Susanto dari Ranau Rafting menjelaskan pihaknya menghargai paket arung jeram sejauh sekitar 3 kilometer ini sebesar Rp750 ribu untuk 6 orang yang sesuai dengan kapasitas perahu karetnya. Paket tersebut termasuk untuk biaya antar jemput menggunakan mobil pickup, snack dan foto serta video dokumentasi.

Bila punya waktu agak panjang, ia menyarankan traveler memilih paket yang lebih mahal lagi. Dengan harga Rp 350 ribu per orang, penghobi arung jeram bisa menikmati petualangan ini sejauh 12 kilometer. “Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 jam,” ujar Susanto.

Pilihan editor: Tubing Beda dari Arung Jeram, Tubing Lebih Asyik dan Menantang