Mulai November, Kawasan Schengen Uni Eropa Tak Lagi Beri Stempel di Paspor Pelancong

Reporter

Editor

Mila Novita

Jumat, 23 Agustus 2024 11:00 WIB

Ilustrasi visa (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pelancong yang mengoleksi stempel atau cap paspor dari berbagai negara yang dikunjungi. Ini bisa menjadi sebuah tanda kehormatan bagi wisatawan sekaligus jejak nostalgia perjalanan yang pernah dilakukan. Namun, stempel ini akan menjadi sejarah di wilayah Schengen Uni Eropa.

Mulai 10 November 2024, wisatawan non-Uni Eropa akan didaftarkan secara digital dengan sistem EU Entry/Exit System (EES) otomatis baru, sehingga tidak perlu lagi memberikan cap fisik.

“EES akan menggantikan sistem pemberian cap paspor manual saat ini, yang memakan waktu, tidak menyediakan data yang dapat diandalkan tentang penyeberangan perbatasan, dan tidak memungkinkan deteksi sistematis terhadap mereka yang melewati batas waktu,” demikian bunyi pernyataan dari departemen Komisi Eropa untuk Migrasi dan Urusan Dalam Negeri, seperti dilansir dari Euro News, Kamis, 22 Agustus 2024.

Entry/Exit System Uni Eropa

EES akan menjadi sistem TI otomatis untuk mendaftarkan pelancong dari negara ketiga yang dikecualikan dari visa atau yang memiliki masa tinggal singkat. Setiap kali seseorang melintasi perbatasan luar UE, sistem akan mencatat nama, jenis dokumen perjalanan, data biometrik (sidik jari dan gambar wajah) serta tanggal dan tempat masuk dan keluar. Sistem ini juga akan mencatat penolakan masuk.

Sistem layanan otomatis dan mandiri diharapkan akan meningkatkan keamanan di UE dan memangkas waktu pemeriksaan para pelancong. Namun, industri penerbangan dan berbagai negara mengatakan kurangnya persiapan dapat menyebabkan masalah awal saat sistem ini diperkenalkan.

Advertising
Advertising

Awalnya, sistem ini akan diluncurkan pada 2022, namun ditunda. Pihak berwenang kini telah mengumumkan peluncurannya pada tanggal 10 November tahun ini.

Berdasarkan sistem baru ini, pelancong dengan akses bebas visa ke wilayah Schengen akan diminta untuk mendapatkan otorisasi perjalanan secara daring melalui Sistem Informasi dan Otorisasi Perjalanan Eropa (ETIAS). Sistem ini akan diluncurkan secara bertahap setelah EES beroperasi.

Sebelum EES diluncurkan, semua wisatawan di luar Uni Eropa harus memperoleh stempel paspor saat keluar dan masuk wilayah Schengen. Stempel ini berfungsi sebagai bukti bahwa mereka tidak melewati batas bebas visa selama 90 hari dalam periode 180 hari.

Pilihan Editor: Berencana Liburan ke Eropa, Cek 10 Negara yang Paling Mudah Keluarkan Visa Schengen

Berita terkait

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

2 jam lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

6 Tips Traveling ke Luar Negeri untuk Pemula

2 hari lalu

6 Tips Traveling ke Luar Negeri untuk Pemula

Selain paspor, pelancong juga harus menyiapkan visa dan dokuman lain yang diperlukan, tempat tinggal, asuransi, bahkan destinasi luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

4 hari lalu

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

Simak fakta di balik penolakan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell oleh Menteri Luar Negeri Israel.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Pastikan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Sudah Serahkan Paspor Lamanya

4 hari lalu

Imigrasi Pastikan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Sudah Serahkan Paspor Lamanya

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim angkat bicara mengenai polemik paspor ganda pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Wallet Uji Perubahan Paspor Menjadi ID Digital

5 hari lalu

Google Wallet Uji Perubahan Paspor Menjadi ID Digital

Bulan lalu, California mulai menerima kartu identitas di Apple Wallet dan Google Wallet di beberapa bandara.

Baca Selengkapnya

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

5 hari lalu

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungan ke Israel karena ditolak Menlu Katz

Baca Selengkapnya

Tren Botox dan Filler Bisa Hambat Perjalanan di Bandara, Kok Bisa?

6 hari lalu

Tren Botox dan Filler Bisa Hambat Perjalanan di Bandara, Kok Bisa?

Botox dan filler membuat seseorang tertahan di bandara, bahkan ada yang harus membuat paspor baru.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Larang Penumpang Bawa Koper Hitam, Biru Tua dan Abu-abu

7 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Larang Penumpang Bawa Koper Hitam, Biru Tua dan Abu-abu

Menurut maskapai penerbangan Ryanair, terlalu banyak penumpang yang membawa koper berwarna senada

Baca Selengkapnya

Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

7 hari lalu

Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.

Baca Selengkapnya

Paspor Marimutu Sinivasan Identik Cekal 100 Persen, Namanya Masuk Daftar Pencegahan dari Kemenkeu

8 hari lalu

Paspor Marimutu Sinivasan Identik Cekal 100 Persen, Namanya Masuk Daftar Pencegahan dari Kemenkeu

Petugas Imigrasi Entikong memeriksa paspor Marimutu Sinivasan dan namanya teridentifikasi dalam nama dicegah ke luar negeri.

Baca Selengkapnya