Rilis Kampanye Wisata Baru, Mongolia Targetkan 1 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2025

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 20 Agustus 2024 12:25 WIB

Foto dari udara yang diabadikan pada 11 Juli 2022 ini menunjukkan wisatawan mengunjungi Cagar Alam Nasional Gunung Helan di wilayah Araxan Kiri (Araxan Left Banner), Daerah Otonom Mongolia Dalam, Cina utara. (Xinhua/Bei He)

TEMPO.CO, Jakarta - Mongolia meluncurkan kampanye pariwisata "Welcome MonGOlia" untuk mencapai jumlah satu juta kunjungan wisatawan asing pada 2025. Negara ini memperbarui beberapa atraksi wisatanya, termasuk menambah pengalaman wisata unik seperti naik kereta luncur rusa kutub dan balap unta.

Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan jumah wisatawan dari luar negeri setelah penurunan tajam selama pandemi. Negara ini mengandalkan bentang alamnya yang megah dan beragam pengalaman, seperti padang rumput yang luas dan pegunungan yang menjulang tinggi.

Untuk memudahkan kunjungan wisatawan, pemerintah telah menambah jumlah penerbangan dan akan menyederhanakan proses visa, menawarkan kunjungan bebas visa untuk banyak negara.

Pengalaman Budaya

Mongolia yang terletak di antara Rusia dan Cina ini terkena sebagai negara Genghis Khan, salah satu penakluk terbesar dalam sejarah. Pengalaman sejarah dan budaya menjadi hal utama dalam upaya revitalisasi pariwisata Mongolia. Operator tur memperkenalkan berbagai aktivitas seperti memanah tradisional dan melatih elang untuk berburu, yang menarik minat wisatawan yang ingin merasakan kehidupan dengan tradisi lokal.

Penggemar kegiatan luar ruangan juga dapat menikmati menunggang kuda dan menjelajahi taman nasional, yang memamerkan keindahan alam Mongolia.

Advertising
Advertising

Visinya adalah menjadikan Mongolia bukan hanya tentang wisata, tetapi juga tentang merasakan kehidupan seperti penduduk setempat. Dari budaya yang semarak hingga pemandangan yang menakjubkan, setiap aspek dibuat untuk menceritakan kisah negara yang beragam ini.

Kesenjangan Komunikasi

Selain mengembangkan atraksi wisata, Mongolia juga menambah kemampuan penduduk setempat untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Berbagai tempat usaha tengah bersiap untuk mengakomodasi wisatawan dengan lebih baik dengan menawarkan pelatihan bahasa untuk membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.

Perbaikan infrastruktur juga menjadi agenda untuk mempermudah perjalanan. Pihak berwenang berusaha memodernisasi layanan transportasi dan meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi pengunjung internasional.

Industri pariwisata Mongolia hancur akibat pandemi COVID-19. Namun, tahun ini kunjungan wisata mulai membaik. Setidaknya 437.000 wisatawan asing berkunjung dalam tujuh bulan pertama tahun ini, naik 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, termasuk peningkatan jumlah wisatawan dari Eropa, AS, dan Jepang. Pengunjung dari Korea Selatan hampir dua kali lipat, sebagian berkat penerbangan kurang dari empat jam dari Seoul to Ulaanbaatar.

TRAVEL AND TOUR WORLD | TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Xilamuren Pedalaman Mongolia yang Menawan

Berita terkait

Cara Membuat Visa, Lebih Efektif dengan Layanan e-Visa

3 hari lalu

Cara Membuat Visa, Lebih Efektif dengan Layanan e-Visa

Saat ini telah tersedia layanan visa online atau e-Visa sehingga Anda yang ingin mengurus pembuatan visa jadi lebih efektif dan efisien.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia 2024

3 hari lalu

Daftar Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia 2024

Sebelum pergi berlibur ke negara lain, ketahui negara bebas visa untuk paspor Indonesia berikut ini.

Baca Selengkapnya

Malaysia Didatangi 16 Juta Wisatawan Asing dalam 8 Bulan, Turis Indonesia Terbanyak Kedua

4 hari lalu

Malaysia Didatangi 16 Juta Wisatawan Asing dalam 8 Bulan, Turis Indonesia Terbanyak Kedua

Wisatawan asing terbanyak yang mengunjungi Malaysia berasal dari Singapura, disusul Indonesia dan Cina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Working Holiday Visa Australia, Bekerja sambil Liburan di Negeri Kanguru

8 hari lalu

Mengenal Working Holiday Visa Australia, Bekerja sambil Liburan di Negeri Kanguru

Warga Indonesia yang berusia antara 18 hingga 30 tahun bisa mengajukan visa jenis ini.

Baca Selengkapnya

5 Negara di Eropa yang Paling Banyak Menolak Permohonan Visa Schengen

8 hari lalu

5 Negara di Eropa yang Paling Banyak Menolak Permohonan Visa Schengen

Salah satu trik untuk mendapatkan visa Schengen adalah mengajukannya melalui negara yang paling banyak mengabulkan permohonan.

Baca Selengkapnya

Keunikan Gurun Gobi di Cina dan Mongolia yang Bisa Tertutup Salju saat Musim Dingin

9 hari lalu

Keunikan Gurun Gobi di Cina dan Mongolia yang Bisa Tertutup Salju saat Musim Dingin

Gurun Gobi yang terbentang di Cina dan Mongolia bukan sekadar hamparan pasir, melainkan kombinasi padang kerikil, dataran bebatuan, serta bukit pasir.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

9 hari lalu

Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

Ayah mendiang Altantuya Shaariibuu mendukung upaya terpidana yang juga mantan polisi Malaysia Azilah Hadri untuk mengurangi hukuman matinya.

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Negara Termurah di Dunia yang Wajib Dikunjungi Saat Musim Liburan 2025, Laos Nomor 1

9 hari lalu

Daftar 15 Negara Termurah di Dunia yang Wajib Dikunjungi Saat Musim Liburan 2025, Laos Nomor 1

Liburan ke luar negeri tanpa merogoh kocek dalam-dalam tentu menjadi harapan bagi para wisatawan. Berikut daftar 15 negara termurah di dunia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Jadi Penyumbang Terbesar Wisman di Indonesia Periode Januari - Agustus 2024

11 hari lalu

Malaysia Jadi Penyumbang Terbesar Wisman di Indonesia Periode Januari - Agustus 2024

Beberapa faktor yang mendorong tingginya wisman Malaysia antara lain kedekatan geografis, kesamaan budaya, serta fasilitas pariwisata

Baca Selengkapnya

Aturan Paspor yang Sering Diabaikan Pelancong, Liburan ke Luar Negeri Bisa Gagal Total

12 hari lalu

Aturan Paspor yang Sering Diabaikan Pelancong, Liburan ke Luar Negeri Bisa Gagal Total

Persyaratan paspor untuk masuk setiap negara berbeda, mulai dari masa berlaku hingga halaman kosong yang tersisa di paspor pun diperhitungkan.

Baca Selengkapnya