Melawat ke Rumah Presiden Terakhir Depok yang Memimpin Sampai 1952

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 11 Agustus 2024 21:50 WIB

Rumah presiden terakhir Depok Johannes Matijs Jonathans di Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Depok. Foto diambil Sabtu, 10 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita

TEMPO.CO, Jakarta - Pada zaman kolonial sampai dengan awal kemerdekaan, Depok merupakan sebuah gemeente atau kawasan administratif yang dipimpin oleh seorang presiden. Presiden terakhir Depok adalah Johannes Matijs (JM) Jonathans yang memimpin dari 1949 hingga 1952. Jejak sejarah JM Jonathans ini bisa ditemukan di rumahnya di kawasan Depok Lama.

Rumah presiden terakhir Depok ini berada di antara banyak bangunan bersejarah peninggalan era kolonial di Jalan Pemuda, Pancoran Mas. Pada zaman dulu, jalan ini adalah pusat keramaian Kota Depok. Banyak bangunan penting seperti kantor pemerintahan, gereja, sekolah, bahkan bioskop berada di jalan ini. Di seberang rumah ini juga terdapat bangunan kolonial bekas Rumah Sakit Harapan, yang dulu disebut sebagai istana presiden Depok. Di halaman bangunan ini terdapat Tugu Cornelis Chastelein, pemilik lahan perkebunan depok pada zaman kolonial.

Tempo mengunjungi rumah itu bersama dengan rombongan walking tour Jakarta Good Guide pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Rumah Jonathans tersembunyi di balik sebuah rumah makan, hanya pagar hitamnya yang terlihat dari jalanan.
"Rumah makan ini baru, dulu pertama kali ke sini belum ada," kata Dynasti Ara, pemandu Jakarta Good Guide yang memimpin waking tour ini.

Begitu memasuki pagar itu, terlihat sebuah rumah besar bergaya Belanda yang bercat putih dengan jendela-jendela kayu yang tinggi. Di bagian depannya terdapat sebuah pendopo dengan kursi tamu dari brsi serta sebuah lampu gantung di langit-langitnya. Di halamannya terdapat beberapa tanaman yang membuat rumah terlihat asri.

Sebagian barang yang dipajang di rumah presiden terakhir Depok Johannes Matijs Jonathans di Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Depok. TEMPO/Mila Novita

Ditempati Cucu JM Jonathans

Advertising
Advertising

Yahya, cucu JM Jonathans, yang kini menempati rumah itu, menyambut di pendopo. Ia langsung mengajak rombongan memasuki sebuah ruangan seluas kamar tidur di sebelah pendopo yang berisi barang-barang peninggalan kakeknya. Ia megambil sebuah foto hitam putih berbingkai hitam yang memperlihatkan keluarga besar sang kakek.

"Foto ini diambil di ruangan ini, di jendela yang itu," kata dia menunjuk sisi tembok dengan bekas jendela yang kini sudah tertutup. "Semua barang-barangnya (JM Jonathans) saya simpan di ruangan ini karena tamu yang datang suka ingin melihatnya."

Di ruangan berwarna putih itu terdapat sebuah meja, lemari, rak pajangan berisi foto-foto dan suvenir keramik. Terdapat juga beberapa sertifikat dan potongan berita di koran yang sudah dibingkai.

Yahya bercerita bahwa rumah ini dibangun pada 1933. Banyak bangunan dari zaman kolonial kini diambil alih oleh Pemerintah Kota Depok, tapi sebagian bangunan dan fasilitas umum seperti lapangan, balai pertemuan, dan gereja dikelola bersama di bawah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein. Adapun milik pribadi, seperti rumah ini, tetap milik pribadi.

"Rumah ini sudah terkenal sebagai rumah presiden Depok, jadi banyak orang datang ke sini," kata dia.

Presiden Depok

Depok dipimpin oleh seorang presiden sejak 1913 hingga 1952. Presiden ini dipilih dari 12 marga yang dulunya merupakan pekerja di perkebunan milik tuan tanah penguasa Depok, Cornelis Chastelein. Mereka disebut Belanda Depok. Meski disebut sebagai Belanda Depok, kakek moyang mereka sebenarnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Sulawesi Selatan, Ambon, Minahasa, dan Flores. Oleh Chastelein, mereka diberi marga yakni Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Loen, Laurens, Leander, Tholense, Soedira, Samuel, dan Zadokh.

Merekalah yang memilih presiden Depok pada masa itu. Presiden pertama Depok, Gerrit Jonathans yang menjabat pada 1913, setelah itu Martinus Laurens menjabat pada 1921, Leonardus Leander mulai menjabat pada 1930.

Yahya mengatakan, masing-masing presiden itu punya rumah sendiri karena milik pribadi, bukan rumah dinas. Namun, saat ini baru rumah presiden Depok terakhir inilah yang diketahui publik. Presiden Depok dihapus setelah pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh tanah partikelir Depok, kecuali gereja, sekolah, balai pertemuan, dan lahan pemakaman.

Pilihan Editor: Depok Lama akan Ditata Jadi Kawasan Wisata Sejarah, Kerja Sama dengan Belanda

Berita terkait

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

12 jam lalu

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih

Baca Selengkapnya

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

19 jam lalu

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

1 hari lalu

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

6 hari lalu

Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

.Dua pemuda itu mengancam pemilik warung Madura Gang Masjid At-Taqwa, Cipayung Depok untuk menyerahkan HP-nya.

Baca Selengkapnya

Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

6 hari lalu

Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

6 hari lalu

Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

Anggota TNI AD itu kabur dengan mobil saat warga memergoki aksinya. Ia kemudian menabrak ojol dan pembatas jalan. Pernah beraksi di 2 tempat.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

9 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

Yoga si polisi gadungan dipercaya untuk menjaga harta warisan selama korban menempuh pendidikan di Akmil Magelang

Baca Selengkapnya

Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

9 hari lalu

Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

Personel Damkar Depok, Sandi Butar Butar, menyerahkan 60 dokumen saat melaporkan dugaan korupsi di instansinya ke Kejaksaan Negeri Depok

Baca Selengkapnya

Sandi Juru Padam Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejaksaan

9 hari lalu

Sandi Juru Padam Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejaksaan

Sandi Butar Butar didampingi kuasa hukum Deolipa Yumara laporkan dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok ke Kejaksaan.

Baca Selengkapnya

Pengendara Motor Tewas Tertabrak KRL di Perlintasan Sebidang Stasiun Citayam

12 hari lalu

Pengendara Motor Tewas Tertabrak KRL di Perlintasan Sebidang Stasiun Citayam

Seorang perempuan tewas tertabrak Kereta Rel Listrik Commuter Line di perlintasan sebidang dekat Stasiun Citayam yang berbatasan dengan Depok.

Baca Selengkapnya