Kampung Kauman Yogyakarta Tempat Kelahiran KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah

Sabtu, 3 Agustus 2024 09:12 WIB

Umat muslim melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 H di halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Rabu 28 Juni 2023. Sebagian umat muslim di Yogyakarta melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 H pada Rabu (28/6) sesuai dengan keputusan PP Muhammadiyah. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kiai Haji Ahmad Dahlan atau KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1886. Kampung Kauman, selain menjadi tempat kelahiran Pahlawan Kebangkitan Nasional ini, juga ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta. Bagaimana sejarah Kampung Kauman?

Kauman adalah sebuah kampung yang terletak di kelurahan Ngupasan, kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Kampung ini berada di selatan Malioboro dan utara Kraton Yogyakarta. Bagian timur kampung dibatasi oleh Jalan Pekapalan dan Jalan Pangurakan, sedangkan bagian baratnya dibatasi oleh Jalan Nyai Ahmad Dahlan, yang sebelumnya dikenal sebagai Jalan Gerjen.

Bagian utara kampung ini dibatasi oleh Jalan K.H.A. Dahlan, dan bagian selatannya oleh tembok benteng Keraton Yogyakarta. Dari Kraton Kasultanan Yogyakarta, kampung ini bisa dicapai dengan berjalan kaki selama 10 menit, sementara dari Jalan Malioboro, dibutuhkan sekitar 15 menit berjalan kaki.

Sejarah Kampung Kauman

Dilansir dari surakarta.go.id, sejarah Kampung Kauman tidak saja dikenal sebagai kampung batik, seperti yang dikenal saat ini. Kauman juga sangat dikenal sebagai salah satu wilayah syiar agama Islam yang cukup tua.

Advertising
Advertising

Kampung Kauman menawarkan berbagai tujuan wisata bagi wisatawan. Di sini wisatawan akan disuguhkan dengan bangunan Masjid Gedhe Kauman yang masih nampak kokoh dan indah. Keunikan Masjid Gedhe ini adalah masih konsisten dengan arah kiblat yang ditentukan oleh KHA Dahlan.

Jejak kejayaan Islam dapat dilihat dari banyaknya rumah ibadah tua seperti masjid, langgar, dan musala yang tersebar di gang-gang sempit Kampung Kauman. Selain itu, Pondok Pesantren (Ponpes) yang masih ada hingga kini juga menunjukkan keberadaan agama Islam yang kuat di daerah ini. Dulu, Kauman dikenal sebagai Kampung Santri dengan banyak Ponpes, meskipun saat ini hanya beberapa yang tersisa.

Menurut Budi Raharjo, marbot Langgar Trayeman, Ponpes yang berdiri di Langgar Trayeman pada 80-an kini tidak lagi berfungsi karena banyak pengurusnya yang meninggal. Langgar Trayeman sendiri didirikan bersamaan dengan Masjid Agung Surakarta pada masa Paku Buwono III (1763-1788).

Langgar Trayeman masih memiliki empat pilar kayu jati yang kuat dan atap jati yang kokoh, dengan desain interior yang mirip Masjid Agung Surakarta. Seiring dengan pembangunan Masjid Agung, Kampung Kauman mulai berkembang sebagai pemukiman yang dihuni oleh kerabat keraton. Mereka, bersama para ulama, hidup di tanah pemberian keraton dan mendirikan berbagai tempat ibadah, sehingga menjadikan Kauman terkenal sebagai pusat penyebaran agama Islam.

Kampung Kauman Yogyakarta. pariwisata.jogjakota.go.id

Mengubah arah kiblat Masjid Gedhe Kauman pada masa itu tentu tidaklah mudah. Dengan teknologi yang belum secanggih saat ini, KHA Dahlan berhasil mengarahkan kiblat masjid yang sebenarnya, yakni menghadap kiblat, bukan barat, berkat kecerdasan dan keberaniannya. Wisatawan juga dapat mengelilingi Masjid Gedhe Kauman dan melihat rumah-rumah kuno serta merasakan suasana tempo dulu.

Menurut indonesia.go.id, wisatawan juga bisa mengikuti jejak sejarah dengan melihat atau bertanya kepada penduduk setempat tentang berdirinya Muhammadiyah dan perjuangan KHA Dahlan sebagai Sang Pencerah. Salah satu bangunan yang menjadi saksi perjuangan KHA Dahlan dalam berdakwah di Kauman adalah Langgar Kidoel Hadji Ahmad Dahlan.

Langgar Kidoel terletak tepat di depan rumah KHA Dahlan, tempat di mana ia melakukan banyak aktivitas sehari-hari, terutama berinteraksi dan mengajar murid-muridnya. Langgar ini didirikan sekitar 1800-an setelah KH Ahmad Dahlan menikah. Meski sempat dirobohkan karena banyak penduduk Kauman yang belum menerima ajarannya, langgar ini dibangun kembali dengan dukungan saudara-saudaranya yang menginginkan KH Ahmad Dahlan tetap tinggal di Kauman dan terus menyebarkan ajaran Islam.

Bulan Ramadan di Kampung Kauman

Dilansir dari pariwisata.jogjakota.go.id,Selama bulan Ramadhan, Kampung Wisata Kauman ramai dikunjungi wisatawan domestik dari berbagai daerah karena adanya wisata religi yang terintegrasi dengan agenda yang telah diprogramkan oleh Takmir Masjid Gedhe Kauman. Selain itu, tersedia juga paket napak tilas yang menelusuri perjalanan syiar agama Islam yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan Nyi Ahmad Dahlan melalui paket Ramadhan di Kauman.

Di Kampung Wisata Kauman, selama bulan Ramadhan diselenggarakan Pasar Ramadhan yang menawarkan berbagai jajanan seperti kicak dan lainnya. Pasar Ramadhan ini berlangsung di sepanjang lorong-lorong Kampung Kauman serta di sekitar jalan protokol KH Ahmad Dahlan dan Jalan Nyi. Ahmad Dahlan, dimulai pukul 15.00 WIB hingga menjelang maghrib.

SUKMA KANTHI NURANI | HENDRIK KHOIRUL MHID

Pilihan Editor: KH Ahmad Dahlan dari Kampung Kauman Susah Payah Mendirikan Muhammadiyah

Berita terkait

Desa Wisata di Bantul Ini Ajak Pengunjung Menjajal jadi Petani dan Peternak

54 menit lalu

Desa Wisata di Bantul Ini Ajak Pengunjung Menjajal jadi Petani dan Peternak

Potensi wisata alam di desa wisata ini tersebar di beberapa titik, menawarkan keindahan alam sambil menjajal jadi petani dan peternak.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

2 jam lalu

Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

Kuasa hukum Rizieq Shihab membenarkan soal peristiwa kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren Markaz Syariah.

Baca Selengkapnya

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

2 jam lalu

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.

Baca Selengkapnya

Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

3 jam lalu

Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

Airin menyiapkan program beasiswa santri dan pemberdayaan pesantren, termasuk inovasi teknologi, kewirausahaan, serta dukungan ekonomi bagi pesantren di Banten.

Baca Selengkapnya

Serunya Lomba Tarik Lokomotif Seberat 84 Ton di Yogyakarta

5 jam lalu

Serunya Lomba Tarik Lokomotif Seberat 84 Ton di Yogyakarta

Lomba tarik lokomotif bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada khalayak mengenai lingkungan kerja yang ada di dalam stasiun.

Baca Selengkapnya

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

8 jam lalu

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

Aksi kekerasan antar santri kembali terjadi. Kali ini, seorang santri tewas diduga karena penganiayaan oleh seniornya.

Baca Selengkapnya

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

1 hari lalu

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

1 hari lalu

Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

Hari ini, Kemenag Sukoharjo berencana mendatangi rumah korban untuk bertakziah dan bertemu dengan keluarga santri muda itu.

Baca Selengkapnya

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

1 hari lalu

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Meninggalnya Santri Akibat Penganiayaan, Bukan Perundungan

2 hari lalu

Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Meninggalnya Santri Akibat Penganiayaan, Bukan Perundungan

"Bukan bullying (perundungan), tapi penganiayaan oleh satu senior kepada adik kelasnya," kata Kapolres Sukoharjo.

Baca Selengkapnya