Sensasi Mendebarkan Meniti Jembatan Gantung Setinggi 25 Meter di Hutan Mulu Sarawak Malaysia
Reporter
Joniansyah
Editor
Mila Novita
Sabtu, 6 Juli 2024 13:00 WIB
TEMPO.CO, Sarawak - Taman Nasional Gunung Mulu di Sarawak, Malaysia, tidak hanya terkenal dengan gua-gua megahnya yang masuk dalam situs warisan Dunia UNESCO. Taman nasional ini juga menawarkan pengalaman luar biasa melalui Canopy Walk, jembatan gantung yang membawa pengunjung menjelajahi kanopi hutan hujan tropis dari ketinggian 25 meter dari atas permukaan tanah.
Tempo berkesempatan menjajal jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan terikat dengan tali baja sepanjang 440 meter itu pada Rabu, 3 Juli 2024.
Canopy Walk merupakan jalur jembatan gantung yang menghubungkan pohon-pohon raksasa yang berada di tengah hutan hujan Gunung Mulu. Untuk mencapai jembatan gantung ini, Tempo dan pengunjung lainya berjalan memasuki hutan sekitar 1,5 kilometer atau 20-30 menit berjalan kaki. Ditemani dua pemandu dari National Park Mulu, kami berjalan beriringan menapaki jalan setapak menuju pintu masuk Canopy Walk.
Setelah sampai di pintu masuk Canopy Walk, kami menaiki tangga kayu lalu mulai melangkah menuju jembatan gantung.
Langkah yang Mendebarkan
Langkah pertama saat kaki menjejak jembatan gantung kayu dengan lebar sekitar 30 sentimeter itu masih terasa biasa, namun ketika berada di tengah jalan, jembatan itu mulai bergetar, bergoyang, dan mengeluarkan bunyi.
Saat itu, sensasi jantung mulai berdebar kencang dan lutut terasa berat untuk digerakkan. Ada rasa ngeri ketika melihat ke bawah jembatan, terhampar sungai dan bebatuan yang terjal dan hijaunya hutan Mulu.
Jalur Canopy Walk sepanjang 480 meter terbagi dalam tujuh bagian. Setiap bagian memiliki panjang dan kelenturan yang berbeda-beda. Ada yang panjangnya 30 meter dan 50 meter. Setiap bagian yang dilewati, pengunjung bisa menarik napas dan istirahat sebentar di tempat pemberhentian.
Bagian yang paling mendebarkan justru di tengah canopy walk. Di titik ini jalur yang dilalui cukup panjang dan melengkung, sehingga getaran semakin hebat ketika kaki melangkah. Tak ada alat pengaman untuk melangkah di atas jembatan ini.
Pengunjung hanya berpegangan dengan tali baja di sisi jembatan. Jika sudah melangkah di atas jembatan tidak bisa mundur lagi dan harus terus berjalan sampai titik finish, karena pengunjung lain sudah mengantre untuk melangkah. Pengelola membatasi jembatan hanya dilalui dua orang, sehingga ketika berjalan harus bergantian dan menunggu pengunjung lainnya tiba di tempat pemberhentian.