TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 30 penumpang dilaporkan terluka dalam insiden turbulensi yang dialami maskapai penerbangan Air Europa di Samudra Atlantik pada Ahad, 30 Juni 2024. Di antara penumpang itu, satu orang tersangkut di loker atas tempat menyimpan bagasi kabin.

Penerbangan UX045 dengan Boeing 787-9 Dreamliner itu melakukan perjalanan dari Spanyol ke Uruguay. Seorang penumpang berbagi video mengerikan di X tentang kerusakan dan akibat yang disebabkan oleh turbulensi tersebut.

Kaki pria yang tersangkut di loker atas itu terlihat menyembul keluar. Dia diduga terlempar karena turbulensi yang dahsyat. Sekelompok orang berkerumun untuk menariknya ke bawah sementara suara tangisan bayi terdengar di latar belakang.

Rekaman lain yang diambil oleh penumpang menunjukkan panel langit-langit pesawat robek akibat turbulensi, masker oksigen bergelantungan di atas kepala, dan setidaknya satu kursi hancur.

Mendarat Darurat di Brasil

Air Europa mengatakan penerbangan tersebut membawa 325 penumpang dan menuju ibu kota Uruguay. Pesawat meninggalkan bandara Madrid pukul 02:32, penerbangan UX045 meminta pendaratan darurat di Bandara Natal Brasil setelah melaporkan adanya turbulensi parah.

“Pesawat telah mendarat dengan normal dan cedera dengan berbagai tingkat yang tercatat sudah dirawat,” kata Air Europa dalam sebuah pernyataan.

Laporan awal menunjukkan beberapa penumpang menderita patah tulang sementara yang lain mengalami benturan di kepala, empat orang masih di rumah sakit hingga Senin sore.

Peringatan Turbulensi

Seorang penumpang mengatakan kepada outlet lokal bahwa penerbangan baik-baik saja sampai kapten mengeluarkan peringatan tentang turbulensi dan mendesak penumpang untuk tetap duduk dan mengencangkan sabuk pengaman.

“Lama setelah itu, terjadi turbulensi yang sangat, sangat kecil, hampir tidak terasa, dan dari satu momen ke momen berikutnya pesawat tiba-tiba jatuh dan kami semua terbang,” kata penumpang, Norys, kepada media Uruguay, El Observador.

Dia menambahkan bahwa mereka yang tidak memakai sabuk pengaman dan beberapa penumpang menempel di langit-langit pesawat.

Penumpang lain, Juan, juga menyampaikan kisah yang sama tentang turbulensi itu, mengatakan bahwa pengalaman mendekati kematian terasa seperti sesuatu yang terjadi di film horor. “Sensasinya adalah teror, perasaan bahwa Anda terjatuh dan hal itu tidak berakhir,” katanya kepada El Observador. “Dan kamu sadar bahwa kamu terjatuh dengan kecepatan yang tak terhitung.”

NEW YORK POST | EXPRESS.CO.UK | TRAVEL WEEKLY

Pilihan Editor: 13 Penumpang Korean Air yang Mengalami Depresurisasi Dilarikan ke Rumah Sakit