Muhibah Budaya Jalur Rempah Diharapkan Berkelanjutan, Malaka jadi Persinggahan Pertama di Luar Negeri

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Mila Novita

Senin, 1 Juli 2024 12:05 WIB

Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid memakaikan tanjak kepada Salah satu anggota laskar rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah di Malaka, Malaysia, Ahad, 30 Juni 2024. TEMPO/Dian Yuliastuti

TEMPO.CO, Malaka - Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah tiba di titik persinggahan Malaka. KRI Dewaruci yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Rhony Lutviadhany merapat di Dermaga Tanjung Bruas, Malaka, pada Ahad, 30 Juni 2024.

Para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah disambut oleh parade militer Tentera Laut Diraja Malaysia dengan tarian Melaka. Tampak pula Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid menyambut rombongan. Rombongan selanjutnya menuju ke kawasan wisata sejarah di Muzium Rakyat, Banda Hilir, Kota Malaka.

Hilmar Farid dalam sambutannya menjelaskan bahwa Muhibah Budaya Jalur Rempah ini diluncurkan sejak 2020 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Misi kebudayaan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional di sektor kebudayaan. Program ini diharapkan menjadi program berkelanjutan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO.

“Misi budaya ini sangat penting dalam menelusuri jejak sejarah Jalur Rempah di Nusantara,” ujarnya di hadapan para undangan di depan Muzium Rakyat.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid bertukar cendera mata kepada Exco Pelancongan Warisan Seni, dan Budaya Negeri Datuk Abdul Razak Abdul Rahman, dihadiri Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono saat peresmian acara Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 di Malaka, Malaysia, Ahad (30/6). TEMPO/Dian Yuliastuti

Pelayaran Internasional Perdana

Advertising
Advertising

Pelayaran ini menjadi program untuk mendalami aspek kebudayaan yang muncul dari perkembangan sejarah Jalur Rempah di Asia Tenggara. Untuk mewujudkannya, Malaysia dipilih untuk menjadi kota singgah pertama pelayaran internasional.

“Ini pelayaran perdana internasional. Alasannya karena jejak sejarah masa lalu di kota ini, juga menunjukkan relasi Indonesia dan Malaysia,” ujarnya lagi. Hilmar mengharapkan misi ini sebagai awal kelanjutan program.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan misi budaya ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan relasi kedua negara. Apalagi, Melaka menjadi kota pelabuhan internasional pertama yang disinggahi KRI Dewaruci.

“Ini diharapkan bukan perhentian pertama saja, tapi menjadi sebuah awal yang baik untuk kelanjutan acara-acara kedua negara di masa mendatang,” kata Hermono.

Hilmar menyatakan pelayaran dan persinggahan di luar negeri diharapkan akan dapat dilanjutkan ke negara-negara lain.

"Katakanlah ke Asia Selatan, Malaka sudah jadi bagian,” ujar Hilmar.

Berita terkait

Menyusuri Hutan Mulu Sarawak, Melihat Penampakan Abraham Lincoln dari Dasar Gua Rusa

1 jam lalu

Menyusuri Hutan Mulu Sarawak, Melihat Penampakan Abraham Lincoln dari Dasar Gua Rusa

Deer Cave, salah satu dari gua terbesar di dunia, terletak di Taman Nasional Gunung Mulu, Sarawak, salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

22 jam lalu

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang konsisten mengenai isu Palestina.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

23 jam lalu

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Duta Besar Palestina di PBB Riyad H. Mansour menjelaskan sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengirim pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Bahan Kimia di Bandara Kuala Lumpur Berdampak pada 20 Staf

1 hari lalu

Kebocoran Bahan Kimia di Bandara Kuala Lumpur Berdampak pada 20 Staf

Kebocoran bahan kimia di fasilitas teknik pesawat terbang di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia telah berdampak pada 20 orang

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

1 hari lalu

Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

Retno Marsudi bertemu 150 anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang sekolah di Sanggar Bimbingan (SB) di Semenanjung Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pengalaman Tjandra Yoga Aditama, Mengapa Harga Obat di India Lebih Murah daripada Indonesia

1 hari lalu

Pengalaman Tjandra Yoga Aditama, Mengapa Harga Obat di India Lebih Murah daripada Indonesia

Tjandra Yoga Aditama membeberkan harga obat dari India yang dia konsumsi yang lebih murah dari harga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Semenggoh Nature Reserve, Pusat Rehabilitasi Orangutan di Sarawak Malaysia

1 hari lalu

Serba-serbi Semenggoh Nature Reserve, Pusat Rehabilitasi Orangutan di Sarawak Malaysia

Semenggoh Nature Reserve didirikan pada 1975 sebagai tempat perlindungan bagi orangutan yang terluka atau korban perdagangan satwa liar.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anwar Ibrahim dan Retno Marsudi Bahas Gaza hingga Tenaga Kerja Indonesia

2 hari lalu

Pertemuan Anwar Ibrahim dan Retno Marsudi Bahas Gaza hingga Tenaga Kerja Indonesia

Dalam rapat dengan Retno Marsudi, Anwar Ibrahim membahas soal perang Gaza dan TKI

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Kunjungi Malaysia, Dijadwalkan Bertemu PM Anwar Ibrahim

2 hari lalu

Menlu Retno Kunjungi Malaysia, Dijadwalkan Bertemu PM Anwar Ibrahim

Menlu Retno dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim serta Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan.

Baca Selengkapnya

Bupati Malaka: Program Kartu Malaka Cerdas untuk Ekonomi Lemah

2 hari lalu

Bupati Malaka: Program Kartu Malaka Cerdas untuk Ekonomi Lemah

Simon Nahak menegaskan program beasiswa yang dibuat Pemkab Malakan bukan untuk anak bupati, DPR, dan pejabat lainnya.

Baca Selengkapnya