Kilas Balik 21 Tahun Jembatan Suramadu, Ini Kontribusi Presiden dari Sukarno hingga SBY

Senin, 10 Juni 2024 10:08 WIB

Penumpang kapal Kirana VII melihat arsitektur Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 8 Juni 2022. Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang berada di Selat Madura dan menghubungkan Pulau Jawa yang berada di Surabaya, dengan Pulau Madura di Bangkalan, tepatnya timur Kamal. Pasca 21 tahun persemiannya, Jembatan Suramadu berperan menjadi katalisator masyarakat Jawa dan Madura. Lantas, bagaimanakah sejarah berdirinya jembatan ini?

Dinukil dari Simantu.pu.go.id, jembatan ini memiliki panjang 5.438 m dan merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Jembatan ini dibuka pada 10 Juni 2009 dan menjadi jembatan pertama yang melintasi Selat Madura.

Sejarah Berdirinya Jembatan Suramadu

Sebelum direncanakan untuk dibangun, pada 1990 telah dilakukan studi kelayakan proyek jembatan di Selat Madura dengan hasil bahwa pengembangan pulau Madura, menjadi kunci pokok dalam perluasan kota Surabaya.

Advertising
Advertising

Ide pembangunan jembatan ini pertama kali datang dari seorang tokoh insinyur sipil, Prof Dr Sedyatmo, yang juga merupakan orang di balik terciptanya konstruksi cakar ayam. Kemudian dicetuskan oleh Presiden Sukarno pada 1960-an. Lama berselang, gagasan ini kemudian sampai ke Presiden Soeharto, ditandai dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 55 Tahun 1990 tentang Pembangunan Jembatan Surabaya-Madura pada 14 Desember 1990 oleh Presiden Soeharto.

Namun, pembangunannya tidak segera digarap hingga Soeharto lengser. Barulah saat periode kepemimpinan Megawati Soekarnoputri pembangunan Jembatan Suramadu mulai dilakukan.

Keppres Nomor 55 Tahun 1990 dicabut dan Presiden Megawati menerbitkan regulasi baru dengan Keppres Nomor 79 Tahun 2003 Tentang Pembangunan jembatan Suramadu yang ditetapkan di Jakarta pada 27 Oktober 2003, kemudian diwujudkan pembangunannya serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 10 Juni 2009.

Pembangunan Jembatan Suramadu mengalami berbagai kendala sebelum rampung pada 2009. Dilansir dari Koran Tempo, pembangunan jembatan di Selat Madura ini dijadwalkan selesai pada 2007, namun molor hingga 2008 karena tersendatnya anggaran. Selama 2002-2004, pembangunan jembatan Suramadu telah menghabiskan Rp 333 miliar dari APBD dan APBN.

Dalam konteks tujuan pembangunannya, Jembatan Suramadu dibangun untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, termasuk bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura yang termasuk dalam kategori tertinggal dengan daerah-daerah di Provinsi Jawa Timur.

Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Selain itu, juga ada pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge secara bersamaan.

Jembatan ini memiliki empat lajur, dua jalur cepat arah Madura dan Surabaya dan jalur lambat untuk sepeda motor. Jembatan Suramadu memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter, dimana jalan pendekat sisi Surabaya sepanjang 4.35 km dikerjakan oleh BUMN dengan leading PT Hutama Karya, dan sisi Madura sepanjang 11.50 km dengan leading BUMN PT Adhi Karya. Jarak tempuh dari ujung ke ujung sisi jembatan memakan waktu tempuh sekitar 15-30 menit.

Lebih lanjut, pembangunana jembatan ini telah mempertimbangkan aspek keamanan dan kekuatan pondasi, dengan kedalaman tiang 40 meter, semen yang digunakan dalam pembangunan jembatan ini mengandung posolan agar dapat menahan air laut dan sifat korosif. Jembatan Suramadu juga dirancang khusus agar tahan gempa.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I VALMAI ALZENA KARLA I DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Megawati dan SBY dalam Kisah Jembatan Suramadu, Penghubung Jawa-Madura

Berita terkait

Di Tengah Peluang Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, PDIP Tegaskan Utamakan Kader Sendiri

6 jam lalu

Di Tengah Peluang Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, PDIP Tegaskan Utamakan Kader Sendiri

Sekjen PDIP menyebutkan terdapat beberapa kader PDIP yang menunggu dalam bursa Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

10 jam lalu

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?

Baca Selengkapnya

Ragam Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Ada Mappatoppo Talili di Makassar dan Asajere di Madura

1 hari lalu

Ragam Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Ada Mappatoppo Talili di Makassar dan Asajere di Madura

Masyarkat di Indonesia, punya beberapa tradisi yang dilakukan untuk menyambut jemaah haji pulang kembali ke kampung halamannya.

Baca Selengkapnya

Kisah Raja Batik HM Lukminto Pendiri Sritex, dari Pasar Klewer Bikin Pabrik Tekstil

2 hari lalu

Kisah Raja Batik HM Lukminto Pendiri Sritex, dari Pasar Klewer Bikin Pabrik Tekstil

Kisah HM Lukminto merintis perusahaan tekstil Sritex cukup menarik. bagaimana ia membangun industri tekstil dimulai dari Pasar Klewer, Solo.

Baca Selengkapnya

Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak, Ini Bedanya dengan Mega dan SBY

2 hari lalu

Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak, Ini Bedanya dengan Mega dan SBY

Presiden Jokowi membangun rumah pensiunnya di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, sedangkan Megawati dan SBY memilih Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Akan Gelar Festival Kopi Hingga Soekarno Run, Simak Penutupan Bulan Bung Karno 2024

2 hari lalu

PDIP Akan Gelar Festival Kopi Hingga Soekarno Run, Simak Penutupan Bulan Bung Karno 2024

Penutupan Bulan Bung Karno (BBK) DPP PDIP akan selenggarakan berbagai kegiatan pada Ahad, 30 Juni 2024, termasuk Soekarno Run.

Baca Selengkapnya

Pemuda di Madura Tusuk Teman Hingga Tewas Gara-gara Akrab dengan Mantan Istri

4 hari lalu

Pemuda di Madura Tusuk Teman Hingga Tewas Gara-gara Akrab dengan Mantan Istri

Yasid, 31 tahun, pemuda di Bangkalan Madura tak bisa menahan amarah gara-gara temannya justru akrab dengan mantan istri. Ditusuk hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pria di Madura Meninggal di Atas Panggung Orkes Dangdut

4 hari lalu

Pria di Madura Meninggal di Atas Panggung Orkes Dangdut

Seorang pria di Madura meninggal saat hendak menyawer biduan orkes Dangdut. Almarhum diduga memiliki riwayat penyakit jantung

Baca Selengkapnya

Mengenang BJ Habibie: Perjalanan Politik Presiden RI ke-3 dan Demokrasi Indonesia

5 hari lalu

Mengenang BJ Habibie: Perjalanan Politik Presiden RI ke-3 dan Demokrasi Indonesia

BJ Habibie, dengan visinya dalam bidang teknologi dan kontribusinya dalam dunia politik, diingat sebagai salah satu tokoh dalam demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Isi Buku Hitam Hasto Kristiyanto yang Disita KPK

6 hari lalu

Isi Buku Hitam Hasto Kristiyanto yang Disita KPK

KPK menyita buku hitam milik Hasto dengan alasan untuk mengungkap kasus Harun Masiku. Buku itu sarat rahasia PDIP.

Baca Selengkapnya