Yogyakarta Bersiap Pilkada, Ini Desakan para Pelaku Wisata

Rabu, 5 Juni 2024 06:00 WIB

Kalangan pelaku wisata dari berbagai unsur menyoroti sejumlah kebijakan jelang Pilkada Yogyakarta Selasa, 4 Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seperti daerah lainnya, bulan November 2024 mendatang, Yogyakarta bakal turut menggelar pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak. Kalangan pelaku wisata di Yogyakarta pun belakangan ramai menyoroti sejumlah kegamangan yang selama ini menjadi ganjalan terkait daerah berjuluk Kota Wisata itu.

Salah satunya dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta atau GIPI DIY. "Sebagai lokomotif perekonomian, industri pariwisata di Yogyakarta saat ini sebenarnya bukan dalam keadaan baik-baik saja," kata Ketua GIPI DIY, Bobby Ardiyanto, di sela forum Rembug Warga Jogja, Selasa, 4 Juni 2024.

Kehilangan momentum pasca Covid-19

Bobby mengatakan, meski pemerintah daerah juga pusat mengklaim Yogyakarta sebagai provinsi paling cepat bangkit dan pulih pasca dihajar pandemi Covid-19 lalu, namun ada fakta yang tak bisa diabaikan terkait kondisi pariwisata. "Momentum pasca Covid-19 tersebut tidak dimanfaatkan pemerintah untuk merawat dan mengembangkan potensi industri pariwisata," ujar dia.

Kehilangan momentum saat pariwisata bangkit itu, kata Bobby, salah satunya dapat dilihat dari minimnya belanja paket wisata Yogyakarta yang ditawarkan di berbagai forum. Salah satunya forum Travel Exchange atau TRAVEX yang merupakan forum bisnis bagi para pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN.

"Dalam ajang Travex pasca Covid-19 itu pernah tercatat ada transaksi belanja wisata Rp 800 miliar, namun paket wisata yang dibeli bukan Yogyakarta melainkan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya," kata dia. "Produk (paket wisata) Yogya ternyata tidak menarik bagi buyer, namun hal seperti ini tidak pernah dibahas, padahal seharusnya pemerintah ikut bertanggungjawab menemukan penyebabnya."

Advertising
Advertising

Tak tuntasnya persoalan itu ditambah situasi potensi wisatawan yang berpaling mencari alternatif destinasi lain. Terutama saat momen momen libur panjang dan hari raya keagamaan. "Misalnya okupansi hotel yang drop saat libur lebaran tahun ini, yang tak sesuai ekspektasi (tercapai 90 persen lebih)," ujar dia.

Menurut Bobby, kalangan pelaku wisata sudah kerap mengingatkan hal ini. Saat industri wisata Kota Yogyakarta seolah bergerak sendiri, bersaing dengan pertumbuhan pariwisata di empat kabupaten di DIY.

"Pariwisata jadi ajang saling menjatuhkan antar daerah, saling berebut pasar, main sendiri sendiri tanpa kerjasama, sampai grafik wisata semakin turun," kata dia.

Tanpa adanya kerjasama antara Kota Yogyakarta dan 4 kabupaten DIY lain, GIPI DIY khawatir sektor wisata Yogyakarta hanya tinggal menunggu waktu. "Apalagi setelah antara daerah terkoneksi tol yang melintasi Yogya, kalau masih jalan sendiri sendiri bakal habis kita (industri wisata di Yogya)," kata dia.

Kerja sama dengan kawasan penyangga

Bobby mendesak, siapapun kepala daerah terpilih di Yogyakarta, baik kota maupun kabupaten, bisa saling bekerja sama menjaga iklim wisata. Selain itu, tidak menlanjutkan ego sektoral yang berpotensi mematikan pariwisata yang cakupannya luas.

"Yogya tidak akan pernah bisa hidup sendiri, apalagi wisatawan mancanegara tidak bisa lepas dari Candi Borobudur (di Magelang) yang menjadi anchor," kata dia. "Jadi (Borobudur) sebagai anchor itu mustinya bisa mendorong wisatawan manca tak hanya mengunjungj Jawa Tengah, tapi juga ke Yogyakarta."

Dia menambahkan pemerintah daerah harus bekerjasama membangun kawasan penyangga, Yogya-Solo -Semarang untuk menjaring wisatawan mancanegara. Seperti Bali yang berkolaborasi dengan NTT dan NTB, sehingga kunjungan tetap tinggi.

Sementara itu, salah satu pendiri wahana wisata populer di Yogya, HeHa Ocean View, Herry Zudianto menuturkan, satu faktor penghambat wisata berkembang di suatu daerah diduga karena politik anggaran yang dijelankan pemerintah daerah.

"Misalnya pajak yang dibayarkan pelaku wisata ke pemerintah tiap tahun miliaran rupiah, tapi anggaran untuk promosi yang dikeluarkan hanya puluhan juta, ini politik anggaranya," kata dia.

Padahal, kata Herry, promosi sangat berpengaruh pada kemanjuan wisata daerah itu. DIa juga berahap siapa pun yang terpilih sebagai kepala daerah di Yogya benar benar bisa memberikan pelayanan nyata masyarakat, termasuk pelaku wisata.

"Pejabat publik itu pelayan bukan penguasa, bukan berbuat untuk kekuasaan, tapi melayani. Yogya harus tetap nyaman dihuni, ekonomi menggerakan masyarakat, kesenjangan tidak tinggi," kata dia.

Adapun Wakil Ketua Umum Kantor Dagang Indonesia atau Kadin DIY, Wawan Harmawan, menuturkan 90 persen lebih UMKM di Yogyakarta mengandalkan pariwisata. Namun tanpa campur tangan pemerintah, UMKM itu dinilai tak bisa mendapatkan keuntungan dari tingginya kunjungan wisata.

"Misalnya Kotagede yang pusat perajin perak, sekarang kondisinya sayup sayup, ini juga tugas pemerintah membantu membangkitkan potensi itu kembali. Pemimpin di Yogya harus mau jadi seperti sales yang mempromosikan produk UMKM - nya, langkahnya harus konkret," kata dia.

Pilihan editor: Yogyakarta Peringati Hari Lahir Pancasila dengan Parade Budaya dan Pembagian Seribu Bendera

Berita terkait

Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

7 jam lalu

Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata adalah sektor utama dalam menciptakan pekerjaan hijau.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan Debat Perdana Pilkada Jakarta

12 jam lalu

Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan Debat Perdana Pilkada Jakarta

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Karyoto anggotanya untuk bersikap profesional dan menjaga integritas dalam menghadapi situasi Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

UMY Punya Gedung Asrama Mahasiswa Baru, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

15 jam lalu

UMY Punya Gedung Asrama Mahasiswa Baru, Begini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Gedung modern UMY Student Dormitory bisa menampung lebih dari seribu mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

16 jam lalu

Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

Dua paslon Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa Kadin.

Baca Selengkapnya

Hindari Macet, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night Carnival 2024

21 jam lalu

Hindari Macet, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Wayang Jogja Night Carnival 2024

Puncak peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta bakal diwarnai gelaran street art Wayang Jogja Night Carnival Senin 7 Oktober 2024 mulai sore hingga malam di kawasan Tugu Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Aliansi BEM Bertemu Kapolda Banten, Berharap Polri Netral untuk Ciptakan Pilkada Damai

1 hari lalu

Aliansi BEM Bertemu Kapolda Banten, Berharap Polri Netral untuk Ciptakan Pilkada Damai

Mahasiswa mengingatkan agar kepolisian tetap netral sehingga tercipta pilkada yang kondusif.

Baca Selengkapnya

Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

1 hari lalu

Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

Pameran modifikasi kendaraan terbesar di Tanah Air, Kustomfest, bakal kembali digelar akhir pekan ini di kawasan Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

1 hari lalu

Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

PT. KAI Daop 6 Yogyakarta pekan ini baru selesai melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

1 hari lalu

Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.

Baca Selengkapnya

Kadin Solo Pastikan Netral dalam Pilwakot 2024, Gelar Dialog Bahas Tantangan Kota

1 hari lalu

Kadin Solo Pastikan Netral dalam Pilwakot 2024, Gelar Dialog Bahas Tantangan Kota

Kadin Solo memastikan bersikap netral dan tidak berpolitik dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2024.

Baca Selengkapnya