Durian Ini Hanya Ada di Semarang, Pohonnya Diperkirakan Berusia 125 Tahun

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Jumat, 31 Mei 2024 15:16 WIB

Buah durian varietas Malika khas Kota Semarang. ANTARA/HO-Dok Pribadi.

TEMPO.CO, Jakarta - Tak harus ke Medan untuk makan durian lezat. Di Semarang, ada satu varietas durian yang patut diburu penggemar buah beraroma tajam ini, yakni malika. Durian ini hanya terdapat di Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Semarang, di lahan milik keluarga Muali dan Aslikah.

Pohon durian ini terdaftar sebagai pohon induk tunggal (PIT) yang artinya hanya satu-satunnya dan tidak identik dengan tanaman-tanaman durian varietas lainnya. Sebelum tercatat sebagai PIT, pohon ini sudah diteliti beberapa ahli, seperti Prof Panca Jarot dari Badan Litbang Holtikultura Solok Sumatera Barat, Prof Mohammad Reza Tirtawinata (Ketua Yayasan Durian Nusantara), termasuk dari Kementerian Pertanian.

Dari hasil penelitian tersebut, pohon indukan durian malika yang memiliki tinggi 30 meter dan diameter sekitar 3,5 meter itu diperkirakan berusia kurang lebih 125 tahun.

Muali bersama pohon indukan durian malika yang tumbuh di kebun miliknya. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Sejarah Durian Malika

Mugiyanto, putra sulung pasangan Muali dan Aslikah, menceritakan bahwa nama malika diambil dari singkatan nama kedua orangtuanya, Muali dan Aslikah. "Karena tanahnya ini aslinya memang milik ibu saya," kata Mugiyanto, seperti dikutip Antara, Jumat, 31 Mei 2024.

Advertising
Advertising

Menurut dia, pohon ini sudah ada sejak zaman sang kakek. Namun, penelitian terhadap pohon ini baru dilakukan sejak 2018.

"Kalau untuk penamaan (varietas durian, red.) yang menentukan Kementan. Kami hanya menyarankan (mengusulkan, red.)," kata anggota TNI berpangkat Serda yang juga Babinsa Koramil 19 Borobudur, Kodim 0705 Magelang.

Berbuah 1.000 durian

Ditemui di kebun duriannya, Muali mengatakan bahwa pohon ini tergolong rajin berbuah setiap tahun. Buahnya melimpah, terkadang sampai membuatnya nyaris kewalahan, pernah sampai 1.000 buah sekali panen.

Karena sudah terdaftar sebagai PIT, pohon durian malika ini mulai dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Saat ini, di kebun tersebut telah tumbuh sekitar 30 pohon durian malika dengan kisaran usia empat tahunan yang merupakan turunan langsung dari pohon induknya, namun belum berbuah.

"Durian itu biasanya mulai berbunga (bulan, red.) Agustus. Dari bunga sampai (buahnya, red.) matang sekitar lima bulan. Ya, antara Desember-Januari bisa panen," ujar pria berusia kepala tujuh yang masih cukup enerjik itu.

Berita terkait

Penyidik KPK Periksa 2 Politikus PDIP di Kasus Korupsi DJKA Wilayah Surabaya

3 hari lalu

Penyidik KPK Periksa 2 Politikus PDIP di Kasus Korupsi DJKA Wilayah Surabaya

Tessa mengatakan LSR dan YAAD telah hadir di kantor KPK, Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan.

Baca Selengkapnya

Polda Jateng Analisis Hasil Investigasi Kemenkes soal Mahasiswa PPDS Undip di RS Kariadi Diduga Akibat Perundungan

4 hari lalu

Polda Jateng Analisis Hasil Investigasi Kemenkes soal Mahasiswa PPDS Undip di RS Kariadi Diduga Akibat Perundungan

"Semua data (terkait mahasiswa PPDS) yang kami terima dari tim investigasi Kemenkes akan kami dalami dan analisis dahulu guna bahan penyelidikan."

Baca Selengkapnya

Banyak Pendemo Dipukuli, Tagar Polisi Brutal menggema di Medsos

10 hari lalu

Banyak Pendemo Dipukuli, Tagar Polisi Brutal menggema di Medsos

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat polisi membubarkan demonstran dengan menembakkan gas air mata.

Baca Selengkapnya

Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

10 hari lalu

Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

Sebanyak 22 anak di Semarang dan satu anak di Kota Makassar yang ikut unjuk rasa sudah kembali pulang.

Baca Selengkapnya

33 Demonstran dalam Aksi Turunkan Jokowi di Semarang Dibebaskan

11 hari lalu

33 Demonstran dalam Aksi Turunkan Jokowi di Semarang Dibebaskan

Sebanyak 33 demonstran dalam aksi "Jateng Bergerak Adili dan Turunkan Jokowi" di depan Komplek Balai Kota dan DPRD Kota Semarang

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut 32 Pelajar dan Mahasiswa Demonstran di Semarang Masih Jalani Pemeriksaan

11 hari lalu

Polisi Sebut 32 Pelajar dan Mahasiswa Demonstran di Semarang Masih Jalani Pemeriksaan

Artanto menyebut terdapat 32 siswa SMK dan mahasiswa yang masih menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang pasca-demonstrasi di depan DPRD.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Tindakan Represif Aparat di Semarang dan Makassar Berisiko Langgar Hukum

11 hari lalu

Komnas HAM: Tindakan Represif Aparat di Semarang dan Makassar Berisiko Langgar Hukum

Atas tindakan aparat kepolisian yang represif ini, Komnas HAM menekankan pentingnya memberikan akses bantuan hukum kepada demonstran yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

11 hari lalu

Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

Komnas HAM menerima informasi tindakan represif aparat keamanan dalam menangani demonstrasi di SEmarang dan Makassar.

Baca Selengkapnya

Fakta Polisi Bubarkan Demonstrasi Turunkan Jokowi di Semarang Menelan Banyak Korban

12 hari lalu

Fakta Polisi Bubarkan Demonstrasi Turunkan Jokowi di Semarang Menelan Banyak Korban

Polisi membubarkan aksi unjuk rasa Jateng Bergerak Adili dan Turunkan Jokowi di Semarang menggunakan water cannon dan gas air mata.

Baca Selengkapnya

Pelajar Nonton Demo Turunkan Jokowi di Semarang Ditangkap Polisi

12 hari lalu

Pelajar Nonton Demo Turunkan Jokowi di Semarang Ditangkap Polisi

Sementara itu, 33 peserta demonstrasi mendapatkan perawatan di rumah sakit. Mereka menderita sakit akibat gas air mata seperti sesak nafas.

Baca Selengkapnya