Deretan 8 Kuliner Khas Kabupaten Gunungkidul, Paling Nyentrik Ada Walang Goreng

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 27 Mei 2024 19:00 WIB

Ilustrasi gudeg manggar. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Gunungkidul, yang terkenal dengan keindahan alam dan pantainya, juga memiliki kekayaan kuliner yang patut dicoba. Berbagai hidangan khas dengan cita rasa unik ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya pengalaman wisata Anda.

Kabupaten Gunungkidul memang menyimpan banyak kekayaan kuliner yang menggugah selera. Dari Gudeg Manggar hingga Kipo, setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa yang khas. Mengunjungi Gunungkidul tidak lengkap tanpa mencicipi berbagai kuliner khasnya yang pastinya akan menambah kenikmatan perjalanan Anda.

Dilansir dari Nagantour, berikut adalah deretan delapan kuliner khas Gunungkidul yang wajib dicicipi:

1. Gudeg Manggar

Gudeg Manggar adalah varian gudeg yang unik karena menggunakan manggar atau bunga kelapa sebagai bahan utamanya. Berbeda dengan gudeg pada umumnya yang terbuat dari nangka muda, Gudeg Manggar memiliki tekstur yang lebih renyah dan rasa yang khas. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal krecek, telur, dan ayam kampung.

Advertising
Advertising

2. Tiwul

Tiwul adalah makanan pokok masyarakat Gunungkidul yang terbuat dari singkong kering (gaplek). Setelah dikeringkan, gaplek diolah menjadi tiwul yang memiliki rasa gurih dan tekstur kenyal. Tiwul biasanya disajikan dengan parutan kelapa atau gula merah, dan sering dijadikan alternatif nasi.

Pada era 1960 hingga 1970-an, tiwul menjadi pengganti nasi karena keterbatasan pangan. Sekarang, nasi thiwul hadir dengan rasa yang lebih gurih dan tekstur yang mirip dengan nasi jagung, dilengkapi dengan lauk sederhana namun memuaskan seperti urap, tempe, ikan asin, dan sambal. Harga nasi thiwul bervariasi, mulai dari Rp7.000,00 hingga Rp25.000,00 tergantung pada porsi dan lauk yang dipilih.

3. Gatot

Makanan khas Jogja dari Gunungkidul lainnya adalah Gatot. Camilan lezat yang terbuat dari singkong. Proses pembuatannya cukup panjang, dimulai dari pengolahan singkong menjadi gaplek, kemudian melalui proses perendaman dan pengukusan yang memberikan rasa unik pada gatot.

Gatot biasanya disajikan dengan tambahan gula, garam, dan parutan kelapa di atasnya, menjadikannya camilan yang sempurna untuk dinikmati saat bersantai. Rasa khas gatot ini dapat dibandingkan dengan colenak dari Purwakarta.

Di Jogja, gatot dapat ditemukan di pasar tradisional dengan harga yang terjangkau, sekitar 5 ribu rupiah. Anda juga bisa mengunjungi Gathot Thiwul Yu Tum untuk mencicipi versi instannya yang dijual sekitar Rp19.000 per kotak.

4. Thengkleng Kambing

Thengkleng adalah hidangan yang mirip dengan gulai kambing, namun kuahnya lebih encer dan rasanya lebih tajam. Potongan daging kambing, tulang, dan jeroan direbus dengan bumbu rempah yang kaya, menciptakan cita rasa yang menggugah selera. Thengkleng Kambing sering disajikan dengan nasi putih hangat.

5. Bakmi Jawa

Bakmi Jawa khas Gunungkidul memiliki cita rasa yang khas dengan bumbu rempah yang kaya. Mi yang digunakan adalah mi kuning atau bihun yang dimasak dengan tambahan telur, ayam, dan sayuran. Bakmi ini biasanya dimasak dengan cara direbus atau digoreng dan disajikan dengan kuah kaldu yang gurih.

6. Sate Kambing Srunen

Sate Kambing Srunen adalah sate khas Gunungkidul yang terbuat dari daging kambing muda. Daging yang dipotong kecil-kecil ini kemudian dibumbui dengan rempah khas dan dipanggang hingga matang. Sate ini terkenal karena keempukan dagingnya dan bumbu yang meresap sempurna.

7. Sego Abang

Sego Abang atau nasi merah adalah hidangan khas Gunungkidul yang biasanya disajikan dengan sayur lodeh atau oseng-oseng. Nasi merah ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang gurih. Hidangan ini sering dinikmati oleh masyarakat setempat sebagai makanan sehari-hari.

8. Walang Goreng

Kuliner khas Gunungkidul terakhir paling nyentrik. Ialah walang atau belalang goreng adalah makanan khas Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Camilan ini tersedia di daerah Wonosari, Paliyan, Semanu, dan Pantai Indrayanti. Belalang jati dibumbui dengan garam dan rempah, kemudian digoreng hingga kering untuk menghasilkan rasa gurih dan renyah seperti kulit udang. Variannya meliputi rasa orisinal, pedas, dan pedas manis.

Di Kabupaten Gunungkidul, belalang goreng biasanya disantap dengan nasi, sayur, dan lauk lainnya di ladang. Selain digoreng, belalang ini juga dapat dimasak dengan cara dibacem untuk rasa yang lebih manis. Dipercaya mengandung vitamin A dan protein, belalang goreng juga dijual sebagai camilan.

Warga Desa Morkoneng di Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur, terkenal sebagai pengkonsumsi belalang. Tradisi ini bermula dari kebiasaan petani yang memanggang belalang saat kehabisan bekal di ladang. Sekarang, belalang tersedia di pasar setiap pagi hingga siang di depan pasar Morkoneng.

KARUNIA PUTRI | REZKY ALVIONITASARI | NAGANTOUR
Pilihan editor: Lika-liku Lahirnya Kabupaten Gunungkidul

Berita terkait

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

Baca Selengkapnya

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.

Baca Selengkapnya

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

4 hari lalu

5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

Pasar malam menjadi bagian penting kota Bangkok, tempat di mana warga dan wisatawan dapat makan, berbelanja, dan menyelami budaya lokal

Baca Selengkapnya

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.

Baca Selengkapnya

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

4 hari lalu

Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pun diimbau turut mewaspadai penularan kasus cacar monyet yang kembali mencuat belakangan ini.

Baca Selengkapnya