Melawat ke Pulau Senoa di Natuna, Menikmati Keindahan Bawah Laut Pulau Terdepan Indonesia

Reporter

Yuni Rohmawati

Editor

Mila Novita

Minggu, 19 Mei 2024 16:49 WIB

Pulau Senoa yang merupakan salah satu Geosite di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. TEMPO/Yuni Rahmawati

TEMPO.CO, Natuna - Pulau Senua atau Senoa menjadi salah satu objek wisata geosite yang tidak boleh dilewatkan ketika sedang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Senoa merupakan pulau terluar Indonesia yang memiliki keindahan bawah laut. Hal lain yang menarik dari pulau ini adalah cerita rakyatnya.

Pulau Terdepan Indonesia

Secara administrasi, geopark nasional yang diresmikan pada 2018 itu masuk dalam salah satu geosite atau situs warisan geologi di Laut Cina Selatan, atau disebut sebagai Laut Natuna Utara. Pulau tak berpenghuni ini juga termasuk sebagai pulau terdepan di Indonesia yang berada di perbatasan antara Kalimantan Utara, Malaysia Timur, dan Vietnam.

Tempo dan sekitar 15 orang lainnya berkesempatan mengunjungi destinasi ini pada Ahad, 12 Mei 2024. Pulau ini hanya bisa dicapai menggunakan kapal dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit dari pelabuhan di dekat Pantai Piwang.

Saat sampai di pulau ini, kami disambut dengan batu granit yang besar. Di atasnya ada bendera Indonesia dengan tugu Tentara Negara Indonesia Angkatan Laut (TNI AU).

Pulau Senoa merupakan salah satu Geosite di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. TEMPO/Yuni Rahmawati

Pemandangan Bawah Laut yang Indah

Advertising
Advertising

Senoa juga dikenal dengan air laut yang jernih, terumbu karang yang indah, dan pantai pasir yang putih. Karena peasaran dengan keindahan bawah lautnya, kami mencoba snorkeling.

Kami berangkat dengan dua perahu. Lokasi snorkeling tak jauh dari bibir pantai Pulau Senoa dengan kedalaman 5 hingga 7 meter di bawah laut. Peralatan snorkeling mulai dari pelampung, masker, dan sepatu sudah disiapkan. Aktivitas ini tetap bisa dicoba oleh wisatawan yang tak bisa berenang karena ada pemandu yang membantu.

Di kedalaman laut terlihat terumbu karang dan ikan-ikan hias termasuk nemo. Terumbu karang masih terpelihara sehingga sangat indah dipandang mata.

Pulau Senoa dipilih sebagai geosite atau warisan geologi yang bernilai tinggi karena keanekaragaman hayati dan keragaman budaya menyatu di dalamnya. Geosite dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal, yang cocok dengan Pulau Senoa.

Pilihan Editor: Satu-satunya di Kepri, Desa Wisata Pulau Penyengat Masuk 75 Besar ADWI 2023

Berita terkait

Peresmian PNM Mekaar di Natuna Bentuk Pemberdayaan Perempuan di Wilayah 3T

6 hari lalu

Peresmian PNM Mekaar di Natuna Bentuk Pemberdayaan Perempuan di Wilayah 3T

PNM hadir di Natuna melalui pembukaan unit Mekaar Bunguran Timur. Mendorong pemberdayaan perempuan dan pengembangan ekonomi lokal di wilayah 3T dengan solusi keuangan dan pendampingan usaha.

Baca Selengkapnya

KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

15 hari lalu

KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua resor milik asing yang tak memiliki izin

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Perkenalkan Inovasi Coral Bond

22 hari lalu

Menteri Trenggono Perkenalkan Inovasi Coral Bond

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memperkenalkan inovasi pendanaan biru berkelanjutan 'Indonesia Coral Bond' pada Sidang Umum ke-38 Prakarsa Internasional Terumbu Karang

Baca Selengkapnya

KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

28 hari lalu

KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

Obligasi terumbu karang menjadi alternatif pembiayaan tata kelola kawasan konservasi. Hasil kerja sama Bank Dunia beserta KKP, Bappenas, dan BPDLH.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Hijaukan Kalimantan dengan Ribuan Mangrove dan Terumbu Karang

31 hari lalu

PNM Peduli Hijaukan Kalimantan dengan Ribuan Mangrove dan Terumbu Karang

PNM Peduli tanam mangrove dan terumbu karang untuk mendukung komunitas lokal tingkatkan perekonomian melalui ekowisata.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

33 hari lalu

Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

Ramli juga mengantarkan wisatawan yang hendak ke Pulau Senoa, Natuna, ketika sedang tidak mencari ikan.

Baca Selengkapnya

Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

34 hari lalu

Cerita Nelayan Natuna: Melaut Enak dan Aman Zaman Susi Pudjiastuti

Nelayan Natuna mengatakan hasil tangkapan saat Susi Pudjiastuti jadi menteri lebih banyak daripada saat ini.

Baca Selengkapnya

Rumah Detensi Ranai di Natuna Kosong 2 Tahun karena Tak Ada Nelayan Asing yang Ditangkap

34 hari lalu

Rumah Detensi Ranai di Natuna Kosong 2 Tahun karena Tak Ada Nelayan Asing yang Ditangkap

Penangkapan nelayan asing yang mencari ikan biasanya dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dan Bakamla. Rumah Detensi Imigrasi Ranai sudah lama kosong.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Ranai Kerja Sama dengan Intelijen Berbagai Instansi untuk Awasi WNA di Natuna

35 hari lalu

Imigrasi Ranai Kerja Sama dengan Intelijen Berbagai Instansi untuk Awasi WNA di Natuna

Saat ini Imigrasi Ranai mencatat ada lima WNA yang berada di Natuna, satu di antaranya merupakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor Periode Januari-Agustus 2024 untuk Masyarakat di Natuna

36 hari lalu

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor Periode Januari-Agustus 2024 untuk Masyarakat di Natuna

Jumlah penerbitan paspor oleh Imigrasi Ranai sudah 91 persen.

Baca Selengkapnya