Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Jumat, 17 Mei 2024 06:07 WIB

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman resmi meluncurkan prangko seri penanda kota Buk Renteng pada Kamis petang, 16 Mei 2024 di Pendopo Parasamya Sleman, Yogyakarta. Buk Renteng merupakan nama lain sebuah cagar budaya berupa saluran irigasi kuno selokan Van Der Wijck yang berada di Sleman Barat.

"Prangko Buk Renteng ini kami harap dapat turut mempromosikan bangunan cagar budaya yang selama ini memiliki peran penting dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai daerah lumbung pangan," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

Kustini menuturkan, Buk Renteng sebagai cagar budaya berwujud sistem irigasi di Sleman Barat dan mengairi 20.000 hektare sawah dan perkebunan tebu. Saluran air ini sering disebut urat nadi-nya Yogyakarta.

Di kawasan heritage itu selama ini digelar acara tahunan wisata dan budaya bertajuk Festival Van Der Wijck. Festival itu mengaktualisasikan kebudayaan yang hidup di kawasan itu dengan kolaborasi wisata kreatif, seni, budaya, kuliner, dan UMKM setempat.

Dibangun Era Hindia Belanda

Kustini menuturkan, perkembangan Kabupaten Sleman dari masa ke masa tak bisa dipisahkan dari keberadaan selokan air Van der Wijck itu. Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah yang airnya dari aliran Sungai Progo itu, dibangun pada masa Hindai Belanda 1909.

Advertising
Advertising

Usia Kabupaten Sleman sendiri pada 15 Mei 2024 ini menginjak 108 tahun. Artinya, selokan itu dibangun setahun setelah kabupaten ini berdiri.

"Buk Renteng ditempatkan sebagai penanda masa Sleman yang berkembang dari sebuah kawasan agraris bertumbuh sebagai penopang industri gula di Yogyakarta," kata dia.

Seri Prangko Bersejarah

Kustini menuturkan, Buk Renteng ditetapkan sebagai kawasan bersejarah di Sleman. Posisinya sama halnya dengan seri prangko lain tentang Kabupaten Sleman, seperti pada prangko Colombo Plan pada 1959, Ambarrukmo Palace Hotel pada 1965, Museum Monumen Jogja Kembali pada 1991, Lukisan Affandi pada 1996, Universitas Gajah Mada pada 1999, dan Ratu Boko pada 2013.

"Seri prangko ini juga menjadi ajakan bagi masyarakat ikut menjaga denyut Buk Renteng dengan lebih peduli pada keindahan, ketertiban, kebersihan di Sleman Barat untuk dapat dikembangkan menjadi kawasan pariwisata," kata dia.

Turut hadir dalam peluncuran prangko Buk Renteng itu Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, anggota DPR RI Fadli Zon, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, dan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran


Berita terkait

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

Baca Selengkapnya

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.

Baca Selengkapnya

Sejarah Gereja Katedral Jakarta yang Dikunjungi Paus Fransiskus

3 hari lalu

Sejarah Gereja Katedral Jakarta yang Dikunjungi Paus Fransiskus

Dilansir dari laman resmi Gereja Katedral Jakarta, gereja Katolik pertama di Batavia diresmikan pada 1808 di sudut Lapangan Banteng.

Baca Selengkapnya

Harga dan Cara Beli Prangko Edisi Khusus Kunjungan Paus Fransiskus

3 hari lalu

Harga dan Cara Beli Prangko Edisi Khusus Kunjungan Paus Fransiskus

PT Pos Indonesia (Persero) menerbitkan tiga tipe prangko seri Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Ini rincian harga dan cara membeli prangko itu.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.

Baca Selengkapnya

Prangko Edisi Spesial Seri Kunjungan Paus Fransiskus Usung Tema Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa

4 hari lalu

Prangko Edisi Spesial Seri Kunjungan Paus Fransiskus Usung Tema Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa

Kementerian Kominfo bersama PT Pos Indonesia menerbitkan prangko kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia pada 2024. Akan didistribusikan ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.

Baca Selengkapnya