Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 30 April 2024 15:00 WIB

Wisatawan mengambil gambar Istana Kekaisaran saat mengunjunginya di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Prosesi turun takhta Akihito akan dimulai di Aula Pinus, ruangan paling mewah di Istana Kekaisaran Jepang. REUTERS/Kim Kyung-hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang menjadi tempat wisata favorit banyak orang. Conde Nest menobatkan negara ini sebagai tujuan terbaik 2024 dan Trip Advisor mencatat Tokyo sebagai tujuan traveling teratas penggunanya. Di tengah mata uang yen yang melemah dan tingginya minat wisatawan ke negara itu, Jepang kebanjiran turis asing.

Negara ini baru saja memecahkan rekor wisatawan sebelum pandemi, dengan 3,1 juta pengunjung asing pada Maret. Adapun pada kuartal pertama 2024, tercatat ada 8,6 juta wisatawan berkunjung negara itu. Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing per tahun pada tahun ini.

Wisatawan tinggal lebih lama

Jepang menutup pintu rapat-rapat selama pandemi dan baru dibuka untuk wisatawan pada Oktober 2022. Minat wisatawan yang tinggi, dikombinasikan dengan mata uang yang lebih murah telah memicu rekor jumlah pengunjung.

Wisatawan tinggal lebih lama dan menghabiskan lebih banyak uang karena melemahnya yen, yang membuat orang asing lebih murah untuk membeli akomodasi, aktivitas, makanan, dan oleh-oleh. Yen telah jatuh hampir 10 persen tahun ini, dibandingkan dengan dolar.

Mata uang Jepang terdepresiasi sebagian besar karena tingginya suku bunga di AS, yang membuat dolar lebih menarik bagi investor. Kenaikan suku bunga bersejarah di Jepang bulan lalu, yang pertama sejak tahun 2007, tidak banyak membalikkan tren penurunan tersebut.

Negara penyumbang wisatawan tertinggi

Advertising
Advertising

Jepang adalah tempat wisata populer karena statusnya sebagai ikon budaya dan hiburan, keajaiban alamnya, dan kulinernya yang unik. Wisatawan dari Korea Selatan, Cina, Taiwan, dan AS merupakan pengunjung asing terbesar pada Maret, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang.

Maskapai penerbangan Jepang seperti Japan Airlines dan ANA berencana memanfaatkan lonjakan pariwisata dengan membuka lebih banyak rute dari Asia.

Wisata belanja barang mewah

Penurunan yen juga meningkatkan minat wisata belanja barang-barang mewah seperti Chanel, Prada, dan TAG Hauer. Wisatawan asing memanfaatkan penurunan mata uang ini dengan membeli produk-produk yang lebih murah di Jepang.

Berbalik dengan turis yang datang, wisatawan Jepang yang liburan ke luar negeri tak sampai setengahnya. Menurut Organisasi Pariwisata Nasional, perjalanan keluar Jepang turun 37 persen pada bulan lalu dibandingkan periode yang sama pada 2019. Turunnya minat orang Jepang untuk traveling ke luar negeri juga dipengaruhi oleh turunnya yen. Daya beli masyarakat Jepang yang menurun membuat mereka menghindari perjalanan internasional dan memilih destinasi domestik.

Pilihan Editor: 5 Kuil Paling Terkenal di Kyoto, Jangan Lupa Mampir saat Traveling ke Jepang

Berita terkait

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

2 jam lalu

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.

Baca Selengkapnya

Handicraft Nasabah PNM Diserbu Pengunjung Tokyo Gift Show ke-98

15 jam lalu

Handicraft Nasabah PNM Diserbu Pengunjung Tokyo Gift Show ke-98

Produk kerajinan yang diproduksi oleh nasabah PNM berasal dari berbagai daerah, yaitu; Bangka Belitung, Banyuwangi, Cirebon, Denpasar, Jambi, Lampung, Mataram, dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

1 hari lalu

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

Pelatih Timnas Cina Branko Ivankovic menyesali kekalahan telak saat menghadapi Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadi kekalahan terburuk.

Baca Selengkapnya

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia

Baca Selengkapnya

Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

2 hari lalu

Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

Kesederhanaan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia menarik perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

3 hari lalu

Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

Banyak wisatawan yang ingin mengapresiasi keindahan Gunung Fuji dari berbagai sudut pandang.

Baca Selengkapnya

Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

3 hari lalu

Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

Skema otorisasi Jepang ini meniru Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Esta) di Amerika Serikat, akan diperkenalkan mulai 2030.

Baca Selengkapnya

Perpres Bebas Visa Kunjungan Sudah Terbit, Apa Untungnya Bagi Pariwisata Kepri?

4 hari lalu

Perpres Bebas Visa Kunjungan Sudah Terbit, Apa Untungnya Bagi Pariwisata Kepri?

Perpres tentang bebas visa kunjungan itu dinilai menggairahkan kembali sektor pariwisata, terutama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

5 hari lalu

Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

KKP mencatat nilai ekspor udang Indonesia di pasar global periode Januari-Juni 2024, menurun.

Baca Selengkapnya

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

5 hari lalu

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang

Baca Selengkapnya