Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 22 April 2024 15:00 WIB

Hatta Falaj, Dubai, merupakan saluran irigasi bawah tanah yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Airnya mengalir ke sejumlah lahan pertanian di sekitarnya. Foto diambil 24 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)

TEMPO.CO, Jakarta - Dubai tidak melulu kota metropolitan dengan gedung-gedung tinggi dan kehidupan yang modern. Sekitar satu setengah jam perjalanan darat dari pusat kota, ada kota kecil Hatta yang terletak dataran tinggi Hajar. Dibandingkan dengan pusat kota, Hatta terasa lebih tenang sehingga sering dijadikan sebagai destinasi liburan.

Di sini, wisatawan bisa menemukan bekas perkebunan kuno dengan sebuah falaj, saluran air bawah tanah atau sistem irigasi yang menarik dijelajahi. Hatta Falaj, yang merupakan bagian dari Al Sharia Farm Passage, menjadi salah satu destinasi yang saya kunjungi dalam perjalanan ke Dubai pada 19-25 Maret 2024 lalu atas undangan Department of Economy and Tourism of Dubai.

Sebelum memasuki terowongan itu, Ahad sore, 25 Maret 2024, saya dan empat jurnalis dari Indonesia diminta mengganti sepatu dengan alas kaki khusus untuk berjalan di air. Karena perjalanan ini disebut cukup menantang, kami juga diminta menggunakan helm untuk melindungi kepala.

Pintu masuk Hatta Falaj, saluran air bawah tanah di Dubai, Uni Emirat Arab. Foto diambil 24 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)

Masuk terowongan

Setelah itu, kami diajak memasuki pintu kecil dari kayu. Di atas pintu itu terdapat tulisan "Hatta Falaj" dalam tulisan Arab dan Latin. Karena ukurannya yang sempit, kami masuk satu per satu. Pemandu kami, seorang pria dari India, berjalan paling depan.

Advertising
Advertising

"Saluran air ini dibuat untuk irigasi dan air minum, tapi sekarang hanya digunakan untuk pertanian dan irigasi. Tidak ada lagi orang yang meminum airnya," kata dia.

Kami memasuki terowongan yang lebarnya tak sampai satu meter, terasa agak dingin. Dinding kiri dan kanan sudah dibeton, bagian atasanya berbentuk melengkung dengan ketinggian tak sampai dua meter dari permukaan tanah. Dinding beton ini tampak belum terlalu lama dibangun. Di sudut atas, terdapat kabel listrik yang terhubung dengan lampu setiap beberapa meter. Itu sebabnya, meski berada di bawah tanah, terowongan ini cukup terang untuk dilalui tanpa senter.

Air setinggi betis

Jalanan yang kami lewati dialiri air setinggi mata kaki. Airnya bening dan terasa dingin. Setiap kali melangkah, terdengar suara kecipak air yang menggema.

"Airnya berasal dari mata air bawah tanah, di bawah Gunung Hajar," pemandu kami menjelaskan.

Semakin jauh melangkah, air yang kami lalui semakin tinggi. Aliran air tertinggi adalah sebatas betis sehingga kami harus menggulung celana hingga lutut.

"Harusnya pakai celana pendek aja, nih," kata Ayu, salah seorang jurnalis yang ikut dalam perjalanan ini.

Ada lubang udara

Meski terowongan ini berada belasan meter di bawah tanah, kami tidak kesulitan bernapas. Ini karena setiap beberapa puluh meter, terdapat lubang yang menembus permukaan tanah. Lubang ini bukan hanya untuk aliran udara, tetapi tampak seperti pintu darurat karena terdapat tangga besi dengan pegangan.

Beberapa bagian atas juga terlihat sengaja tidak dibeton, dibiarkan berlubang untuk memperlihatkan bentuk asli terowongan. Beberapa lubang menjadi tempat hidup kelelawar yang mengeluarkan bau tajam.

Di tengah perjalanan, kami bertemu dengan kelompok wisatawan lain yang dalam perjalanan kembali. Kerena terowongannya sempit, kami harus menempel ke tembok agar mereka bisa lewat.

Semakin ke dalam, terowongan ini semakin rendah. Kami harus menunduk untuk bisa melewatinya.

Panjang perjalanan 1,2 kilometer

Terowongan ini berakhir setelah 587 meter dengan kedalaman 14 meter di bawah permukaan tanah. Ujung saluran air ini lebih kecil dan rendah, hanya berupa bebatuan dengan beberapa mata air yang terlihat mengalir.

Kami tak lama berada di ujung saluran air itu. Pemandu mengajak kami kembali melalui jalur yang sama.

"Perjalanan ini panjangnya sekitar 1,2 kilometer, perginya sepanjang 600 meter dan pulangnya juga 600 meter," kata dia.

Sistem pembagian air ke lahan pertanian

Selama ratusan tahun, irigasi ini mengairi lahan pertanian kuno di ujungnya. Lahan pertanian ini merupakan sumber penghidupan penduduk setempat pada masa itu. Dulu, pertanian ini menghasilkan kurma, gandum, mangga, sorgum, lemon, buah tin, dan millet.

Rumah bergaya kuno yang kini dijadikan penginapan di Al Sharia Farm Passage Hatta, Dubai. Foto diambil pada 24 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)

Karena falaj ini mengairi banyak pertanian, masyarakat setempat memiliki cara unik untuk membagi air secara adil. Proses pendistribusian air ke pertanian bergantung pada waktu yang diukur dengan bayangan pada siang hari dan letak bintang pada malam hari dengan menggunakan perhitungan yang akurat sehingga distribusi air falaj sama untuk setiap lahan pertanian. Komitmen tersebut sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini.

Selain lahan pertanian, di sekitar Al Sharia Farm Passage terdapat rumah-rumah bergaya kuno. Rumah itu dulu merupakan milik penduduk setempat, tapi ditinggalkan dan kini diubah menjadi penginapan.

Penelusuran Hatta Falaj di Dubai membutuhkan waktu sekitar satu jam. Untuk ikut tur menyusuri Hatta Falaj, Al Sharia Farm Passage, wisatawan harus membeli tiket seharga 49 dirham atau sekitar Rp217 ribu untuk dewasa dan 19 dirham atau Rp89 ribu untuk anak di bawah usia 12 tahun.

Pilihan Editor: Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Berita terkait

UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

11 hari lalu

UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

Uni Emirat Arab secara resmi meminta agar Pemerintah Prancis memastikan pendiri Telegram Pavel Durov menerima semua layanan konsuler

Baca Selengkapnya

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Prancis, Ini Alasannya

12 hari lalu

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Prancis, Ini Alasannya

Belum ada konfirmasi resmi dari aparat Prancis mengenai penangkapan CEO Telegram Pavel Durov

Baca Selengkapnya

Mengenal Park Shin Hye dan Park Hyung Sik, Bintang Korea yang Diajak Memperkenalkan Wisata Dubai

19 hari lalu

Mengenal Park Shin Hye dan Park Hyung Sik, Bintang Korea yang Diajak Memperkenalkan Wisata Dubai

Park Shin Hye dan Park Hyung Sik bintang Korea Selatan ikut mengampanyekan wisata Dubai, Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Park Shin Hye dan Park Hyung Sik Jelajahi Kekayaan Budaya dan Landmark Ikonik Dubai

24 hari lalu

Park Shin Hye dan Park Hyung Sik Jelajahi Kekayaan Budaya dan Landmark Ikonik Dubai

Park Shin Hye dan Park Hyung Sik menunjukkan daya tarik Dubai dalam kampanye terbaru Dubai, Who's Ready?

Baca Selengkapnya

4 Tempat Wisata Budaya di Dubai, Kawasan Bersejarah Al Fahidi sampai Pasar Tradisional

29 hari lalu

4 Tempat Wisata Budaya di Dubai, Kawasan Bersejarah Al Fahidi sampai Pasar Tradisional

Dubai menawarkan wisata budaya yang memperlihatkan kehidupan masa lalu beserta tradisi unik masyarakatnya.

Baca Selengkapnya

Singgah di Dubai untuk Liburan Singkat, Ini Rekomendasi Tempat yang Bisa Dikunjungi

31 hari lalu

Singgah di Dubai untuk Liburan Singkat, Ini Rekomendasi Tempat yang Bisa Dikunjungi

Dubai menyediakan pengalaman budaya, kuliner, dan petualangan yang bisa dinikmati selama persinggahan.

Baca Selengkapnya

Mau Traveling ke Dubai Lebih Hemat? Datanglah pada Musim Panas

31 hari lalu

Mau Traveling ke Dubai Lebih Hemat? Datanglah pada Musim Panas

Banyak kejutan dan aktivitas menarik yang ditawarkan Dubai kepada wisatawan di musim panas.

Baca Selengkapnya

10 Kota Paling Populer sebagai Destinasi Liburan 2024, Dubai Nomor Satu

31 hari lalu

10 Kota Paling Populer sebagai Destinasi Liburan 2024, Dubai Nomor Satu

Dubai adalah kota terpopuler di TikTok sebagai destinasi liburan dengan lebih dari 29,7 juta unggahan

Baca Selengkapnya

Luhut Lapor soal Family Office ke Jokowi dan Prabowo, akan Tiru Pengadilan Arbritrase di Abu Dhabi dan Dubai

47 hari lalu

Luhut Lapor soal Family Office ke Jokowi dan Prabowo, akan Tiru Pengadilan Arbritrase di Abu Dhabi dan Dubai

Luhut Binsar Pandjaitan laporkan rencana pembentukan family office kepada Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Akan tiru pengadilan arbritrase Abu Dhabi dan Dubai.

Baca Selengkapnya

Polisi Mengendus Ada Orang Lain di atas ZS Tersangka Sindikat Online Scam Dubai

49 hari lalu

Polisi Mengendus Ada Orang Lain di atas ZS Tersangka Sindikat Online Scam Dubai

Polisi telah menetapkan 4 tersangka dan 1 terpidana dalam kasus jaringan online scam internasional di Dubai.

Baca Selengkapnya