Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Rabu, 17 April 2024 08:29 WIB

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepadatan arus lalu lintas tak berhenti selama libur Lebaran 2024 di Yogyakarta. Jalanan di kawasan perkotaan hingga destinasi-destinasi wisata, terutama periode 11- 15 April, tampak terus-menerus dipadati kendaraan wisatawan dari berbagai daerah.

Namun di balik kepadatan lalu lintas yang tiada henti itu, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) justru mencatat suatu anomali. Mereka menemukan justru jumlah kendaraan yang keluar dari Yogyakarta lebih tinggi dibanding kendaraan yang masuk.

Temuan ini terutama pada periode 3 hingga 15 April 2024. Total jumlah kendaraan masuk di Yogyakarta termonitor sebanyak 924 ribu lebih sedangkan yang keluar Yogyakarta mencapai 1 juta lebih kendaraan.

"Arus kendaraan keluar Yogyakarta yang tertinggi terjadi pada Jumat dan Minggu (12 dan 14 April), per harinya lebih dari 100 ribu kendaraan," kata Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti pada Selasa, 16 April 2024.

Data kendaraan keluar masuk tersebut diperoleh dari perhitungan sistem digital Area Traffic Control System (ATCS) dan pantauan di empat jalur utama perbatasan Yogyakarta, yaitu area Tempel, Prambanan, Wates, dan Piyungan.

Advertising
Advertising

"Makanya ini agak anomali (situasi kepadatan yang terjadi dan kondisi keluar masuk kendaraan)," kata Made. "Ada lebih banyak kendaraan yang keluar (dari Yogyakarta), tapi ini perhitungannya hanya dari kendaraan yang melintas jalur utama," kata dia.

Made menuturkan, pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif. "Yang masuk lewat jalur-jalur alternatif ini yang belum bisa terdata," kata dia. "Jadi memang sepekan ini kawasan Yogyakarta tampak padat luar biasa, tapi bukan macet, masih bisa terkendali," kata dia.

Jumlah kendaraan tak sesuai perkiraan

Saat disinggung soal prediksi Kementerian Perhubungan bahwa kendaraan yang masuk ke DIY saat libur Lebaran sejumlah 11,7 juta unit, menurut Made angka itu kemungkinan besar tidak tercapai.

"Data yang kami kumpulkan selama periode libur Lebaran jika diakumulasi mungkin tidak sampai (11,7 juta kendaraan). Berbeda dengan data pasti seperti di terminal, bandara, stasiun itu bisa pasti jumlahnya, namun kalau data perjalanan dengan kendaraan pribadi yang bisa kami hitung kan hanya di jalur utama," kata dia.

Adapun Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan mengatakan meskipun jalanan utama di perkotaan Yogyakarta tampak padat saat libur Lebaran, menurutnya bukan berarti macet total hingga berjam jam.

"Walaupun situasinya ramai sekali, sekian juta kendaraan yang masuk ke Yogya, mereka itu (merasakan) berhenti (kendaraannya) tak sampai 30 menit, maksimal tiga sampai 10 menit saja," kata Suwondo Selasa.

Kepadatan arus itu, kata Suwondo, lebih terpusat di jalanan Kota Yogyakarta seperti seputaran Malioboro dan Titik Nol Kilometer.

Pilihan Editor: Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Berita terkait

Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman

36 menit lalu

Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman

Pentas Rebon kolaborasi pertunjukan seni ketoprak, teater dan Dagelan Mataraman dari komunitas budaya kabupaten/kota di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

16 jam lalu

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

23 jam lalu

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Selengkapnya

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

1 hari lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

1 hari lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

3 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

3 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

3 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

4 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

4 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya