Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Senin, 15 April 2024 13:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang suami istri Thailand mendapat kritik publik karena mengungkapkan tanda cinta mereka di sebuah jembatan tujuan wisata populer di Jepang. Pasangan itu menuliskan nama mereka dengan tanda hati yang dianggap merusak fasilitas publik.
Insiden tersebut menarik perhatian netizen online setelah seorang pria Thailand awal pekan ini membagikan gambar grafiti tulisan tangan "Beer Love MayVy 2024," dengan "Love" yang ditunjukkan dengan tanda hati. Pria itu mengatakan dia berpose untuk foto tersebut di distrik Nakameguro, Tokyo. Ternyata, ini bukan pertama kali mereka menulis namanya di situ.
“Kembali ke jembatan ini lagi, tapi nama kami yang ditulis tahun 2022 sudah hilang. Kami menulisnya lagi tahun ini, 2024. Kami lihat apakah akan bertahan hingga 2025 atau tidak. #Memori Kita2022.”
Postingannya telah mendapat lebih dari 7.000 suka dan 700 kali dibagikan. Netizen Thailand mengatakan bahwa pembuat grafiti tersebut diyakini sebagai buatan orang Thailand karena "Beer" adalah nama panggilan umum bagi orang Thailand, sedangkan "Mayvy" adalah nama panggilan populer wanita Thailand, menurut laporan The Thaiger.
Netizen lainnya mengkritik perilaku pasangan tersebut karena mencemarkan nama baik Thailand.
"Ini memalukan bagi warga Thailand," tulis seorang warganet.
“Pasangan tidak boleh menulis grafiti di fasilitas umum mana pun, terutama di Jepang yang masyarakatnya sangat disiplin,” komentar yang lain.
Masalah ini menjadi viral di media sosial, sehingga seorang pria Thailand yang tinggal dan bekerja di Jepang untuk maju dan menjadi sukarelawan membersihkan jembatan. Dia membagikan video di Facebook yang menunjukkan upayanya menghilangkan pesan tersebut dari jembatan.
Hukuman menulis di properti publik
Menulis di properti publik dianggap merusak. Berdasarkan hukum Jepang, menulis di properti publik akan mengakibatkan hukuman penjara hingga tiga tahun dan denda hingga 300.000 yen atau sekitar Rp31,4 juta.
Ini bukan pertama kalinya turis asing kedapatan merusak objek wisata populer. Tahun lalu, seorang turis Inggris tertangkap mengukir nama dia dan pacarnya di dinding bagian dalam Colosseum Romawi dengan kunci, menurut Business Insider. Dia dikritik dan dipaksa untuk meminta maaf kepada publik.
Di Jepang, seorang remaja dari Kanada ketahuan mengukir namanya di sebuah tiang di kuil kuno Kota Nara. Seorang turis lain melihat aksinya, lalu melapor kepada petugas. Dia tidak hanya dihujat, tetapi juga didenda sebesar Rp32 juta.
VN EXPRESS | THAIGER
Pilihan Editor: Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur