Contraflow Tetap Diterapkan saat Arus Balik Lebaran, Apa Saja Tambahan Pengamanannya?

Jumat, 12 April 2024 07:00 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di tol Jagorawi saat penerapan rekayasa lalu lintas contraflow menuju jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 11 April 2024. Satlantas Polres Bogor menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow untuk mengurai kepadatan kendaraan yang menuju jalur wisata Puncak, Bogor saat libur hari kedua Lebaran. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Usai terjadi sejumlah kecelakaan lalu lintas saat arus mudik lebaran 2024, rekayasa lalu lintas contraflow (lawan arah) tetap diberlakukan dalam penanganan arus balik Hari Raya Idulfitri 1445H/2024. Hal itu ditegaskan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan.

Namun, setelah terjadi kecelakaan lalu lintas maut yang menyebabkan kematian 12 orang di to Cikampek, KM 58, pihak kepolisian telah melakukan evaluasi terkait penerapan contraflow dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan ahli terkait.

Menurut Aan, penerapan contraflow sudah umum dilakukan di seluruh dunia sebagai salah satu cara untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang parah.

“Untuk arus balik melihat angkanya (kendaraan) 150.000 lebih arus balik, ini kita di Jakarta-Cikampek tetap harus dilaksanakan rekayasa lalu lintas contraflow dengan catatan. Ini evaluasinya, catatan,” kata Aan di command center Operasi Ketupat 2024 KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa, 9 April 2024.

Evaluasi Ahli dan Penerapan Contraflow

Advertising
Advertising

Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pemudik, penerapan contraflow kali ini dilakukan dengan beberapa catatan hasil evaluasi. Salah satu catatan utama adalah persiapan safety car yang akan mengawal kendaraan, mirip dengan mobil yang digunakan di arena balapan.

Safety car ini akan memastikan tidak ada kendaraan yang mendahului, sehingga kecepatan kendaraan dapat terjaga dengan baik. Aan juga menekankan pentingnya menjaga kecepatan maksimal 60 km per jam selama melintas di jalur contraflow, yang akan diawasi oleh petugas Korlantas.

Pengawasan Lebih Ketat

Untuk meningkatkan keselamatan, pihak kepolisian juga telah menyiapkan berbagai fasilitas darurat seperti kendaraan derek dan ambulans untuk menangani kecelakaan dengan cepat. Pembatas antara jalur contraflow dan jalur normal tidak hanya menggunakan traffic cone atau kerucut oranye, namun ditambah dengan penggunaan water barrier. Pemasangan lampu selang juga dilakukan pada malam hari untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan dari kedua arah.

Bahaya Contraflow

Penerapan contraflow merupakan salah satu rekayasa lalu lintas yang kerap dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas saat arus balik mudik. Sistem rekayasa lalu lintas ini mengalihkan arah arus kendaraan ke jalur yang berlawanan.

Dalam pelaksanaan rekayasa tersebut, pembatas jalur hanya menggunakan traffic cone untuk memisahkan arah kendaraan yang berlawanan. Namun, meskipun bertujuan untuk mengurai kemacetan, penggunaan contraflow memiliki risiko yang tinggi.

Menurut Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, contraflow seringkali menjadi jalur yang mematikan karena potensi tabrakan dari arah berlawanan sangat tinggi. Jalur ini dapat menjadi sangat berbahaya jika pengemudi atau penumpang tidak siap secara fisik maupun mental.

“Saya selalu menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow ketika masih punya opsi (jalur) yang lain,” kata Jusri pada Senin, 8 April 2024, dilansir dari Antara.

Jusri menjelaskan bahwa jalur contraflow memiliki potensi bahaya yang serius. Salah satu risiko utama adalah kemungkinan keluar jalur dan berpindah ke arah yang berlawanan, terutama saat pengemudi kurang konsentrasi atau lelah.

“Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik,” ujar Jusri.

Karena tidak ada rest area atau jalur berhenti, pengemudi dijalur contraflow harus terus berkendara tanpa istirahat. Jika melaluinya secara berlebihan berpotensi menyebabkan pengendara mengalami kelelahan bahkan mengantuk, termasuk mengurangi kemampuan motorik dan kognitif pengemudi, meningkatkan risiko kecelakaan.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | LINDA NOVI TRIANITA

Pilihan Editor: 3 Penyebab Arus Balik Lebaran 2024 Diprediksi Lebih Padat Kendaraan

Berita terkait

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

13 jam lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

1 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

15 Kecelakaan Bus Rombongan Siswa 2 Tahun Terakhir, Terbaru Tragedi SMK Lingga Kencana Depok di Subang

2 hari lalu

15 Kecelakaan Bus Rombongan Siswa 2 Tahun Terakhir, Terbaru Tragedi SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Kecelakaan bus berpenumpang rombongan siswa dalam 2 tahun terakhir sering terjadi. Terakhir musibah siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Sorotan Media Asing

3 hari lalu

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Sorotan Media Asing

Kecelakaan bus yang menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok diberitakan berbagai media asing, seperti ABC News hingga The New York Times.

Baca Selengkapnya

Berikut Alur Proses Uji KIR Kendaraan, Hindari Musibah Bus SMK Lingga Kencana Depok yang Kantongi KIR Kedaluwarsa

3 hari lalu

Berikut Alur Proses Uji KIR Kendaraan, Hindari Musibah Bus SMK Lingga Kencana Depok yang Kantongi KIR Kedaluwarsa

Bus pengangkut SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan lalu lintas memiliki KIR kedaluwarsa. Bagaimana proses melakukan uji KIR kendaraan?

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

3 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Masa Berlaku Uji KIR Kendaraan Bus SMK Lingga Kencana Sudah Habis, Bagaimana Syarat KIR Kendaraan?

3 hari lalu

Masa Berlaku Uji KIR Kendaraan Bus SMK Lingga Kencana Sudah Habis, Bagaimana Syarat KIR Kendaraan?

Bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan lalu lintas memiliki KIR kendaraan kedaluwarsa. Lantas, apa syarat yang harus dipenuhi untuk mengurus uji KIR kendaraan?

Baca Selengkapnya

Enam Korban Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana Akan Dimakamkan di TPU 1 Parung Bingung

4 hari lalu

Enam Korban Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana Akan Dimakamkan di TPU 1 Parung Bingung

Enam korban tewas kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang akan dimakamkan di TPU I Parung Bingung, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, Pemerintah Depok Siapkan 10 Liang Lahad

4 hari lalu

Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, Pemerintah Depok Siapkan 10 Liang Lahad

Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan 10 liang lahad untuk korban tewas dalam kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi

4 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi: Tak Ada Jejak Rem di Lokasi

Polisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya