Menghadapi Ancaman Banjir di Jalur Mudik, Begini 6 Tips Berkendara Aman Melintasi Genangan Air

Senin, 8 April 2024 06:30 WIB

Pemudik sepeda motor dari Karawang, Jawa Barat menuju Kabupaten Demak menembus banjir yang menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, tradisi mudik lebaran menjadi momen yang dinanti-nantikan bagi jutaan orang di Indonesia untuk berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman. Akan tetapi ditengah musim penghujan saat ini, tak jarang para pemudik harus melintasi daerah-daerah rawan banjir. Di Indonesia, terdapat banyak sekali jalur mudik yang rawan banjir, utamanya ketika musim hujan tiba, risiko tersebut semakin meningkat.

Salah satu jalur mudik utama di Jawa yang rawan banjir adalah jalur pantura timur. Menurut keterangan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno daerah pantura timur seperti Demak sampai Grobogan memang rentan terhadap banjir.

Menurut Djoko, kerusakan jalan di sepanjang jalur Pantura seringkali disebabkan oleh truk-truk pengangkut barang berukuran besar. Pengiriman logistik yang mayoritas menggunakan jalur darat juga turut memperburuk kondisi jalan tersebut. Oleh karena itu, Djoko mengusulkan agar pemerintah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi kerusakan jalan dan potensi banjir di jalur ini, terutama mengingat akan adanya arus mudik lebaran tahun 2024 yang diperkirakan akan semakin padat.

Menghadapi ancaman ini, penting bagi para pemudik untuk mempersiapkan dengan baik, tidak hanya dalam hal perencanaan perjalanan, tetapi juga dalam menghadapi kondisi jalan yang mungkin tergenang air. Berikut adalah beberapa tips penting untuk berkendara aman melewati genangan air banjir.

1. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik

Advertising
Advertising

Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi yang baik sebelum berangkat. Periksalah rem, lampu, kaca, dan sistem pengapian untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

2. Cari jalan alternatif

Jika menghadapi genangan air yang terlalu tinggi, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk menerobosnya. Lebih bijaksana untuk mencari rute alternatif. Menyadari tingkat air yang terlalu tinggi adalah langkah pertama untuk menghindari genangan yang bisa menyumbat selokan dan mengakibatkan kendaraan terperosok, serta untuk mengurangi risiko kerusakan pada mesin kendaraan. Menghindari situasi ini akan membantu menghindari pengeluaran tambahan untuk perbaikan kendaraan di kemudian hari.

3. Perhatikan tinggi genangan air

Jika terpaksa harus melalui jalanan yang tergenang air tanpa opsi lain, langkah yang perlu dilakukan adalah memperhatikan tinggi genangan air tersebut. Anda dapat melakukan observasi melalui kendaraan lain yang mungkin telah melewati area tersebut sebelumnya. Tanda bahwa sebuah jalanan yang tergenang air dapat dilalui atau tidak adalah jika tinggi air mencapai setengah ban kendaraan. Jika melewati titik tersebut, disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan lebih baik menunggu hingga kondisi jalan menjadi lebih aman untuk dilalui.

4. Perlambat laju kendaraan

Meskipun genangan air telah dianggap aman untuk dilalui, bukan berarti pengendara bisa melaju dengan cepat. Pasalnya, air yang tercebur oleh kendaraan dapat memengaruhi komponen-komponen penting, seperti busi atau pompa bensin, yang berpotensi menyebabkan kendaraan mogok secara tiba-tiba di tengah genangan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengemudikan kendaraan dengan kecepatan yang rendah dan hati-hati.

5. Jangan khawatir jika air masuk knalpot

Bagi banyak pengemudi, kekhawatiran selalu muncul saat melewati genangan air yang tinggi, karena ada kemungkinan air bisa masuk ke dalam knalpot dan mengakibatkan kendaraan mogok. Namun, pada praktiknya, jika mesin kendaraan tetap menyala, kemungkinan tersebut tidak akan terjadi. Oleh karena itu, penting untuk tetap fokus agar mesin tetap menyala dengan menjaga kecepatan kendaraan tetap stabil dan mengatur momentum dengan baik.

6. Hindari jalur berarus

Hindari melintasi jalur yang mengalir atau memiliki arus air yang deras, karena hal ini dapat menyebabkan kendaraan tergelincir atau bahkan terbawa arus, meningkatkan risiko kecelakaan atau kerusakan kendaraan.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | FANI RAMADHANI | DESTY LUTHFIANI

Pilihan Editor: Melihat Penanganan Kecelakaan Saat Mudik di Jalur Pantura

Berita terkait

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

16 jam lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

19 jam lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

20 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

23 jam lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

1 hari lalu

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub sedang menyiapkan berbagai upaya antisipasi kecelakaan lalu lintas oleh bus yang dinilai masih masif kasusnya.

Baca Selengkapnya

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob AKBP Taufik Ismail mengatakan 7 pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana dibolehkan pulang.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

1 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Temuan Polisi dan Kemenhub terkait Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Inilah 5 Temuan Polisi dan Kemenhub terkait Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Polisi dan Kemenhub menemukan setidaknya lima temuan terkait kecelakaan bus yang ditumpangi Siswa SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

1 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.

Baca Selengkapnya