Tolak Beli Kasur, 37 Turis di Cina Dikunci di Dalam Toko oleh Pemandu Wisata

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 7 April 2024 13:00 WIB

Rumah kuno yang menjadi salah satu atraksi wisata di Lijiang, Provinsi Yunnan, Cina (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemandu wisata di Cina mengunci 37 turis di dalam toko kasur dan memaksa mereka untuk membeli produk. Jika tidak, mereka tidak diizinkan keluar dari tempat itu.

Insiden ini diketahui setelah sebuah video yang dibagikan di Weibo, saluran media sosial terbesar di Cina, pada 26 Maret 2024 menjadi viral. Video tersebut menunjukkan sekelompok wisatawan berbaring di kasur untuk memprotes tour guide mereka yang memaksa mereka membeli produk di toko yang berada di di Provinsi Yunnan.

Menurut turis yang mengunggah video tersebut, mereka telah membeli paket wisata yang berangkat dari Liaoning ke Yunnan tetapi dipaksa masuk ke toko kasur oleh pemandu wisata yang telah bekerja sama dengan pemilik toko, demikian laporan Sohu yang dikutip Vn Express, Sabtu, 6 April 2024.

Salah satu turis merekam video sebagai bukti, sementara yang lain memprotes dengan berbaring di kasur yang dipajang.

Setelah video tersebut viral di media sosial, pihak berwenang setempat turun tangan untuk menyelidiki insiden tersebut. Setelah penyelidikan, pihak berwenang mengenakan denda sebesar 10.000 yuan atau sekitar Rp22,4 juta kepada pemandu wisata, yang ternyata tidak memiliki izin kerja. Perusahaan perjalanan yang terlibat dalam insiden ini juga sedang diselidiki.

Advertising
Advertising

Netizen Tiongkok menilai hukuman tersebut terlalu ringan. Seorang netizen menulis, “Dendanya terlalu kecil dan tidak cukup untuk mencegah kejadian serupa.”
“Ini memalukan bagi industri pariwisata,” tulis yang lain.

Dipaksa keluar bus karena tolak beli perhiasan

Pemandu wisata yang memaksa turis untuk berbelanja bukan pertama kali terjadi di Tiongkok tahun ini. Pada Februari, seorang pemandu wisata didenda 20.000 yuan atau sekitar Rp44,8 juta dan diskors selama tiga bulan setelah memaksa sebuah keluarga turis Tiongkok turun dari bus karena menolak membeli gelang di toko perhiasan seharga 50.000 yuan atau sekitar Rp112 juta.

Disebutkan bahwa turis dari Provinsi Hebei itu membeli paket wisata seharga 17.000 yuan bersama dengan keluarganya yang beranggotakan lima orang untuk mengunjungi Kota Lijiang di Provinsi Yunnan, Cina, selama Festival Musim Semi. Dia menolak membeli perhiasan itu karena dianggap terlalu mahal. Pemandu tersbeut kemudian didenda 20.000 yuan dan diskors dari pekerjaannya selama tiga bulan.

Pilihan Editor: Banyak Tempat Bersejarah, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Cina dan Hongkong

Berita terkait

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

11 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

19 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

22 jam lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

1 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

2 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya