Desa Welora Berpotensi Menjadi Destinasi Wisata Bahari Berkelanjutan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 1 April 2024 13:06 WIB

Pesona Welora. Dok. Yayasan WWF Indonesia/Muhammad Ramadhany

TEMPO.CO, Jakarta - Desa Welora salah satu destinasi unggulan di Pulau Dawera, Maluku Barat Daya. Kawasan ini memiliki potensi wisata bahari yang menarik. Sebab itu, pemerintah desa setempat mengkaji daya dukung wisata bahari di wilayah desa dan perairan sekitarnya dengan menggandeng Yayasan WWF Indonesia.

Desa Welora terletak di antara Laut Banda dan Laut Timor. Desa itu selama ini sudah dikenal sebagai destinasi wisata selam yang dikunjungi banyak turis, baik dari lokal maupun mancanegara.

Wsatawan akan dimanjakan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Seperti terumbu karang yang sehat, berukuran besar, dan beraneka ragam warna. Disertai berbagai ikan-ikan seperti kerapu dengan ukuran hampir sepanjang dua meter, kumpulan ikan barakuda juga ikan napoleon.

Pesona Welora. Dok. Yayasan WWF Indonesia/Muhammad Ramadhany

Destinasi wisata baru

Pada 2020, Desa Welora meraih Juara 1 dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia atau API Award, dalam kategori destinasi wisata baru. Desa yang asri dengan bangunan yang berjajar rapi dan penduduk yang ramah, akan membuat siapa pun yang mengunjunginya betah untuk tinggal berlama-lama.

Advertising
Advertising

Para warga dan pengurus desa wisata, terus berusaha mengembangkan desa wisata ini agar dikenal luas oleh masyarakat. Dalam catatan Pemerintah Desa Welora, kunjungan LoB (Live on Board) dalam kurun waktu 2021-2023, ada 13 kapal yang telah singgah ke Welora dan membawa hingga 291 penumpang yang berasal dari berbagai negara: Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Jerman, dan lain-lain.

Kajian daya dukung pariwisata

Sebagai upaya pengembangan wisata yang berkelanjutan, pemerintah Desa Welora bekerja sama dengan WWF Indonesia melakukan kajian daya dukung pariwisata, baik di area pesisir atau pantai maupun wisata laut. Kajian ini dilakukan pada 20-24 Maret 2024, di empat titik garis pantai untuk mengetahui karakteristik pantai, dan lima titik penyelaman untuk mengetahui keanekaragaman hayati dan biota laut. Dengan kajian tersebut diharapkan wisata bahari yang dikembangkan lebih berkualitas, berkelanjutan, ramah lingkungan, serta menghindari potensi terjadinya overtourism.

Markus Laimera, Sekretaris Desa Welora sekaligus salah satu penggagas desa wisata, mengaku sangat berangtu dengan kajian daya dukung wisata. "Mudah-mudahan dari hasilnya nanti, kami dapat berbenah dan meningkatkan pelayanan wisata hingga pengadaan fasilitas yang belum ada di Welora,” ucapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.

Pesona Welora. Dok. Yayasan WWF Indonesia/Muhammad Ramadhany

Senada dengan Markus, Sarjon Walupi, Kepala Desa Welora, mengungkapkan kesempatan bekerja sama dengan WWF Indonesia semakin menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat untuk membentuk desa wisata yang selaras dengan tujuan konservasi. Selama ini, masyarakat desa juga turut berpartisipasi dalam
menjaga keanekaragaman hayati di laut sekitar Welora, baik secara personal maupun secara administratif.

Pengembangan wisata bahari berkelanjutan

Anastasia Alerbitu, Marine Tourism and Community Officer WWF Indonesia untuk Maluku Barat Daya menambahkan perlunya kajian ini dalam sudut pandang konservasi. Dari kajian yang telah dilakukan dapat mengetahui berapa jumlah batas tampung dari pantai-pantai yang ada di Welora, atau jumlah maksimal penyelam di dalam satu titik selam. "Hal ini dapat mendukung Welora menjadi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mencegah terjadinya overtourism," ucapnya.

Kajian daya dukung ini nantinya akan menjadi data dasar untuk kajian mendatang terkait upaya pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan, khususnya yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati laut. Selain itu, hasil kajian dapat digunakan sebagai bahan promosi wisata Desa Welora. Termasuk juga informasi terkait peta penyelaman dan biodiversitas laut yang menjadi potensi wisata bahari dari keindahan Desa Welora.

Pilihan editor: Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Berita terkait

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

18 jam lalu

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

Penduduk pulau kecil di Spanyol itu mengatakan bahwa wisatawan berani masuk rumah dan naik ke balkon, bahkan mencuri barang.

Baca Selengkapnya

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

5 hari lalu

7 Dampak Buruk Overtourism Bagi Daerah Wisata

Di satu sisi, overtourism bisa meningkatkan ekonomi suatu daerah dan penduduk setempat, namun di sisi lain, dampak buruk berpotensi terjadi.

Baca Selengkapnya

Bali Selatan Jadi Kawasan Sentral Pariwisata Pulau Dewata, Membuatnya Overtourism?

6 hari lalu

Bali Selatan Jadi Kawasan Sentral Pariwisata Pulau Dewata, Membuatnya Overtourism?

Limpahan turis di Bali Selatan antara lain di Denpasar, Gianyar, Badung tak imbang dengan yang terjadi di Bali Utara. Ini membuat overtourism?

Baca Selengkapnya

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

10 hari lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

14 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

18 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

18 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

21 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

23 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

24 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya