Tren Dark Tourism, Apa Definisi Destinasi Wisata Gelap Ini?

Sabtu, 9 Maret 2024 10:10 WIB

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan dunia pariwisata semakin mendorong berbagai inovasi untuk berlomba-lomba menarik minat para pelancong. Hal itu yang kemudian memunculkan sebuah tren wisata dark tourism atau yang berarti wisata dalam kegelapan. Makna wisata gelap bukan diartikan kunjungan di tempat-tempat minim cahaya, melainkan berwisata di tempat-tempat yang memiliki sejarah kelam atau tragedi pada masa lampau.

Saat ini, orang tak lagi pergi berlibur untuk sekedar hiburan atau kembali menyegarkan pikiran, orang-orang mulai mencari sesuatu yang berbeda. Berbondong-bondong wisatawan sering mengunjungi kamp konsentrasi, tempat pertempuran terkenal, bahkan tempat terjadinya kekejaman massal. Apa yang membuat mereka tertarik pada wisata gelap?

Dilansir dari Discover Magazine banyak turis saat ini banyak beralih ke wisata kelam atau dark tourism karena tempat-tempat tersebut memiliki nilai sejarah atau menjadi pilihan sebab ingin mencari pengalaman yang mencekam. Tempat-tempat itu biasanya secara historis dikaitkan dengan kematian dan tragedi. Tren ini juga menjamur hampir di seluruh dunia, para turis mengunjungi kamp konsentrasi, tempat bersejarah pertempuran terkenal, atau bahkan tempat yang terkait dengan kekejaman massal.

Menurut para ahli, ada banyak faktor yang membantu membuat para wisatawan tertarik pada tempat-tempat seram ini. Motivasi wisatawan mengunjungi lokasi wisata kelam sering kali didasarkan pada empat tema umum, menurut sebuah penelitian tahun 2021 yang diterbitkan di International Hospitality Review, alasan itu di antaranya, rasa ingin tahu yang mendalam menjadi faktor terbesar, namun keterikatan dengan hubungan pribadi juga penting.

Banyak wisatawan mengambil bagian karena mereka merasa terhubung atau ingin merasakan koneksi dengan peristiwa yang terjadi di lokasi destinsi wisata tertentu, kata Heather Lewis, asisten profesor di Troy University yang terlibat dalam studi tahun 2021.

Advertising
Advertising

Berkunjung untuk tujuan pendidikan, sementara beberapa lainnya kebetulan berada di tempat yang sama dan memutuskan untuk berpartisipasi setelah melihat sesuatu yang mungkin menarik. Bagi sebagian orang, berziarah ke makam selebritas yang mereka sukai adalah cara untuk merayakan dan mempertahankan hubungan mereka layaknya kedua orang yang saling memiliki ikatan.

Konsep pariwisata gelap memiliki nuansa budaya dan memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Hal ini dapat menjadi mediasi antara rasa hampa melalui kematian orang lain, sebagaimana orang mati bertindak atas peringatan dari sejarah perjuangan, kebodohan, dan kemalangan kita sendiri. Singkatnya, ketertarikan pada kematian itu sendiri mungkin bukan motif utama mengunjungi lokasi wisata gelap. Hal ini mungkin lebih berkaitan dengan minat individu terhadap warisan budaya dan pendidikan.

Namun, terlepas dari nuansa tersebut, pariwisata gelap sering kali tidak disukai. Bagi sebagian kelompok, hal ini tampak seperti tak bisa menghargai tragedi dan kemalangan akan peristiwa kelam sejarah. Dalam banyak hal, industri ini bertujuan untuk mengelola ingatan kolektif dan memberikan kenangan akan peristiwa kelam bagi mereka yang meninggal secara tragis sebelumnya.

Pada saat yang sama, hal ini memungkinkan pengunjung masa kini untuk mengonsumsi narasi kematian yang telah disederhanakan untuk menjadi komoditas tanpa melihat esensi dari yang dihadirkan oleh industri pariwisata ini untuk mereka. Dengan kata lain, praktik tersebut dapat dianggap sebagai "turistifikasi" terhadap tempat-tempat dan orang-orang yang tenggelam dalam kematian dan tragedi.

Namun, dark tourism nyatanya telah menjadi fenomena yang telah melahirkan setidaknya 900 tempat wisata dark tourism dalam 112 negara di dunia dan begitu diminati terutama bagi generasi millenial. Dengan adanya fenomena ini ada harapan baru untuk mengenalkan sejarah dan proses yang pernah terjadi mengenai suatu tempat kepada generasi muda.

SAVINA RIZKY HAMIDA | LAURENSIA FAYOLA | NAOMY A. NUGRAHENI

Pilihan Editor: Dark Tourism di Dunia Termasuk Kota Wuhan di Cina dan Chernobyl di Ukraina

Berita terkait

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

5 jam lalu

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

1 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

1 hari lalu

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

1 hari lalu

Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

1 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

1 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

2 hari lalu

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

3 hari lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

3 hari lalu

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.

Baca Selengkapnya

11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan

3 hari lalu

11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan

Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya