Silent Travel Bakal Tren di 2024, Wisatawan Ingin Cari Kedamaian dan Dekat dengan Alam

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 27 Februari 2024 12:00 WIB

Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah maraknya destinasi wisata yang mengalami overtourism atau pariwisata berlebihan, muncul tren silent travel di kalangan para pecinta perjalanan. Tren ini muncul karena banyak orang ingin menikmati keheningan untuk melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari akibat kebisingan lalu lintas yang terus-menerus, teknologi yang tiada henti, atau kehidupan modern yang serba cepat.

Namun, keheningan di sini bukanlah ruangan sunyi, melainkan lingkungan alami, jauh dari kebisingan dan gangguan kehidupan perkotaan. Mereka yang menikmatinya ingin menyegarkan kembali kehidupan, terhubung kembali dengan diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Dilansir dari Conde Nest Traveller, silent travel mencakup segalanya mulai dari retret senyap, kabin detoks digital, hingga tur berjalan kaki senyap. Silent travel membantu orang untuk terhubung kembali dengan alam, dengan prioritas sejati, dan dengan diri sendiri. Ini mewakili bentuk perjalanan yang lebih penuh perhatian, yang tidak membuat orang memerlukan liburan untuk memulihkan diri dari liburan itu sendiri.

Alasan munculnya tren silent travel

Salah satu alasan utama munculnya tren ini adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan kesejahteraan. Kesibukan sehari-hari sering kali membuat stres dan kecemasan, kondisi yang mulai umum di kalangan orang kota. Jadi, meluangkan waktu untuk mencari keheningan dan kesunyian diangggap menjadi penawar ampuh terhadap tekanan-tekanan ini, memungkinkan wisatawan untuk bersantai dan menemukan kedamaian batin.

Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu dalam keheningan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, membantu orang merasa lebih nyaman dengan pikiran dan perasaan, mengelola stres dengan lebih baik, dan bahkan meningkatkan kreativitas.

Advertising
Advertising

Faktor lain yang mendorong tren ini adalah keinginan mendapatkan pengalaman perjalanan yang autentik dan bermakna. Ini bisa didapatkan dari hal-hal sederhana seperti menyaksikan matahari terbit di pegunungan yang tenang atau mendengarkan suara ombak di pantai. Pengalaman ini berdampak jangka panjang bagi wisatawan.

Teknologi juga berperan dalam maraknya silent travel. Kehadiran gawai dan Internet membuat hidup jadi lebih nyaman, namun ini juga dapat meningkatkan gangguan akibat notifikasi dan peringatan terus menerus. Ketika ingin lepas dari gangguan itu, orang memilih destinasi yang jauh dari Internet, gawai, dan lainnya.

Banyak tempat yang bisa didatangi penikmat silent travel, dari gunung hingga pulau. Wisatawan bisa mencoba retret meditasi senyap untuk pertama kalinya, detoksifikasi digital di kabin hutan, atau sekadar mengurangi waktu menggunakan headphone dan membuat hidup jadi lebih tenang.

TIMES OF INDIA | CONDE NEST TRAVELLER

Pilihan Editor: 11 Negara Indah di Dunia yang Layak untuk Traveling 2024, Masih Sepi dan Nyaman

Berita terkait

Antisipasi Kunjungan Paus Fransiskus, KAI: Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Gambir dan Jatinegara

4 hari lalu

Antisipasi Kunjungan Paus Fransiskus, KAI: Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Gambir dan Jatinegara

KAI Daop 1 Jakarta menyesuaikan pola perjalanan untuk delapan kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Gambir.

Baca Selengkapnya

Pria Ini Traveling dari Mesir ke Jepang tanpa Pesawat, Pilih Naik Kereta, Kapal, dan Kuda

11 hari lalu

Pria Ini Traveling dari Mesir ke Jepang tanpa Pesawat, Pilih Naik Kereta, Kapal, dan Kuda

Tanpa pesawat, dia bisa singgah ke banyak tempat di Asia dalam perjalanannya dari Mesir ke Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Membersihkan Koper Bagian Luar dan Dalam

12 hari lalu

Cara Membersihkan Koper Bagian Luar dan Dalam

Produsen koper biasanya memberikan panduan pembersihan, kalau tidak ada bisa mengikuti beberapa cara dari ahli berikut ini

Baca Selengkapnya

Apa Pentingnya Membersihkan Koper Setelah Pulang Liburan?

12 hari lalu

Apa Pentingnya Membersihkan Koper Setelah Pulang Liburan?

Para ahli menyarankan agar koper dibersihkan secara menyeluruh di antara setiap perjalanan yang dilakukan

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Bepergian dengan Kereta Api

15 hari lalu

Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Bepergian dengan Kereta Api

Pakar etiket William Hanson, mengungkapkan kesalahan yang sering dilakukan saat bepergian dengan kereta api

Baca Selengkapnya

6 Aplikasi yang Direkomendasikan saat Traveling ke Luar Negeri, Bisa Hemat Waktu dan Uang

15 hari lalu

6 Aplikasi yang Direkomendasikan saat Traveling ke Luar Negeri, Bisa Hemat Waktu dan Uang

Mulai dari biaya untuk traveling kelompok, rute, sampai menerjemahkan menu di restoran, smua jadi lebih mudah dengan aplikasi ini.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Kembali Gelar Umrah Travel Fair 2024, Tawarkan Paket Perjalanan 1 September 2024-31 Juli 2025

16 hari lalu

Garuda Indonesia Kembali Gelar Umrah Travel Fair 2024, Tawarkan Paket Perjalanan 1 September 2024-31 Juli 2025

Garuda Indonesia menawarkan berbagai pilihan paket perjalanan umrah maupun haji plus periode perjalanan mulai 1 September 2024 hingga 31 Juli 2025.

Baca Selengkapnya

Sampai Agustus, 46 Kecelakaan Terjadi, KAI Sumut Tutup 24 Perlintasan Sebidang Tidak Berpalang

22 hari lalu

Sampai Agustus, 46 Kecelakaan Terjadi, KAI Sumut Tutup 24 Perlintasan Sebidang Tidak Berpalang

Provinsi Sumatera Utara memiliki 452 perlintasan sebidang, Rinciannya: 117 perlintasan berpalang dan 335 perlintasan tidak berpalang.

Baca Selengkapnya

Barang Penting yang Sering Lupa Dibawa saat Liburan

26 hari lalu

Barang Penting yang Sering Lupa Dibawa saat Liburan

Melupakan barang-barang penting berdampak negatif pada liburan karena terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk beli yang baru.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mencari Arah Kiblat Menggunakan Google Maps

28 hari lalu

Begini Cara Mencari Arah Kiblat Menggunakan Google Maps

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk mengecek arah kiblat menggunakan aplikasi Maps di ponsel Anda.

Baca Selengkapnya