Asal Muasal Tradisi Cuci Jalan dan Ritual Tatung saat Cap Go Meh

Senin, 12 Februari 2024 11:10 WIB

Sejumlah tatung (dukun Tionghoa yang kerasukan arwah leluhur) beratraksi saat melaksanakan Ritual Cuci Jalan di Vihara Tri Dharma Sui Kheu Thai Pak Kung, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu 4 Februari 2023. Ratusan tatung Singkawang menggelar ritual cuci jalan untuk membersihkan kota setempat dari hal-hal buruk yang dilaksanakan pada H-1 Cap Go Meh. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Imlek dan Cap Go Meh selalu ramai dengan berbagai pertunjukan budaya Tionghoa. Berbagai tradisi dan ritual unik itu berkembang di berbagai wilayah Indonesia bahkan di seluruh dunia. Perayaan Cap Go Meh sebagai penutup Tahun Baru Imlek biasanya dirayakan lebih meriah. Ada tradisi kuliner, penyucian, arak-arakan tarian singa dan naga, memasang lampion, dan berbagai atraksi kesenian, termasuk atraksi Tatung.

Tatung atau Ta-thung adalah dukun (lauya) Tionghoa yang diyakini kerasukan roh leluhur. Tatung muncul saat Cap Go Meh, yakni hari ke lima belas sebagai acara penutup perayaan tahun baru Imlek. Tradisi tatung identik dengan unjuk kesaktian. Ada yang menusukkan benda tajam ke berbagai tubuh, hingga trance dan menjadi berbagai dewa dewi Cina.

Salah satu daerah dengan tradisi Tatung paling meriah di Indonesia adalah di Singkawang. Berbagai tradisi tersebut dilakukan turun temurun dari nenek moyang mereka di daratan Cina. Seperti dikutip dari buku karya XF Asali tahun 2008, berjudul Aneka Budaya Tionghoa Kalimantan Barat, cerita mengenai adanya tatung disebutkan saat Dinasti Tung Zhou sekitar tahun 770 SM-256 SM.

Tatung melakukan ritual "cuci jalan" atau upacara membersihkan kota yang berada di utara Kalbar atau sekitar 145 kilometer dari Pontianak itu, pada saat menyambut tahun baru Cina. Arak-arakan tatung biasanya berada di jalan dan singgah dari satu pekong ke pekong lainnya, tatung membaca mantra atau jampi agar roh jahat pergi dari kota tersebut. Tatung melakukan ritual ini pada hari ke 14 Imlek.

Sedangkan saat puncak perayaan, tatung mengikuti karnaval dan atraksi keliling kota menghibur wisatawan dan pengunjung. Karena dalam pengaruh roh leluhur, mereka menunjukkan kemampuan yang tahan terhadap benda-benda tajam seperti parang, tombak, dan paku.

Advertising
Advertising

Selain tatung, perayaan Cap Go Meh di Singkawang diramaikan dengan pertunjukan tarian singa, barongsai, ular naga, Choi Lam Shin atau Keranjang Jelangkung.

Di Tiongkok kuno, ritual ini juga dilakukan para petani. Mereka biasanya memasang lampion di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang perusak tanaman. Kemudian, menabuh berbagai alat musik hingga ramai, bermain barongsai, dan ada arak-arakan tatung supaya lebih ramai, berbagai ritual itu juga dianggap bisa menjadi tolak segala bala dan masalah.

Tradisi itu kemudian dibawa oleh etnis Tionghoa dari Cina Selatan yang bermigrasi ke Kalimantan Barat. Awalnya perayaan semacam itu dilakukan di pemukiman terbesar etnis Tionghoa di muara-muara sungai dan pesisir pantai. Para imigran Tionghoa tersebut kebanyakan berasal dari suku Khek (Hakka). Pada tahun 1772 etnis Tionghoa berkembang di daerah Monterado, Kalimantan Barat. Para imigran Tionghoa kebanyakan berkerja dipertambangan emas dan untuk melepas kepenatan selama bekerja, mereka membuat perkampungan khusus etnis Tionghoa di dekat muara sungai dan diberi nama San Keu Jong.

Suatu hari diperkampungan Tionghoa tersebut terkena wabah penyakit dan pada saat itu belum ada dokter. Lalu warga Tionghoa berobat ke tabib/dukun yang menggunakan cara tradisional dan cara gaib. Mereka mengadakan ritual tolak bala (bahasa Khek ; Ta Ciau) bersama penduduk lokal. Hal itu dilakukan pada hari ke lima belas (dialek Hokkian; Cap Go) bulan pertama penanggalan Imlek. Karena dirasakan manfaat ritual dan wabah penyakit bisa diatasi dan mereka sembuh. Akhirnya ritual tolak bala ini dijadikan sebagai tradisi tahunan/turun temurun yang bertahan sampai saat ini dan dipadukan ke perayaan Imlek, yang diberi nama Cap Go Meh.

Cap Go artinya lima belas dan Meh artinya malam, atau malam ke lima belas. Dan Cap Go Meh merupakan tradisi pada hari penghujung perayaan Imlek pada hari ke lima belas. Cap Go Meh adalah tradisi perayaan penutup Imlek. Tujuan diadakannya Tradisi ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah/rejeki yang diberikan pada tahun ini dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh yang lebih baik.

Di era Orde Baru perayaan Imlek khususnya ritual tatung dilarang dipertontonkan di depan umum. Tetapi di era Gus Dur, acara tersebut diizinkan kembali dan dilanjutkan hingga saat ini. Warga Tionghoa di Singkawang menjadi lebih leluasa untuk menjalankan tradisi atau upacara keagamaan dan budaya mereka. Keberadaan ritual tatung juga bisa menarik kunjungan wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Selain mengangkat nama Singkawang di dunia internasional, Tatung juga ikut meningkatkan perekonomian daerah setempat.

Pilihan Editor: Pawai Tatung Perdana di Batam, Seram tapi Menarik

Berita terkait

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

2 jam lalu

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

Cina memberi teguran keras kepada Korea Selatan dan Jepang atas kunjungan mereka ke Taiwan, yang baru saja melantik presiden dan wakil presiden baru.

Baca Selengkapnya

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

1 hari lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

1 hari lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

5 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

5 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

6 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

6 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya