Pesona Ranu Kumbolo, Danau Gunung Semeru, dan Sejarahnya

Reporter

Dini Diah

Editor

Tempo.co

Sabtu, 20 Januari 2024 11:00 WIB

Refleksi danau Ranu Kumbolo dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Sabtu, 26 September 2020. Pendakian Gunung Semeru kembali dibuka untuk umum pada Kamis, 1 Oktober 2020. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jakarta - Rute menuju Puncak Semeru memiliki pesona keindahan wisata yang tiada habisnya. Salah satunya, destinasi wisata Danau Ranu Kumbolo. Lokasinya di kaki Gunung Semeru.

Danau indah ini berlokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Anda cukup menempuh waktu 4 jam perjalanan dari Malang menuju obyek wisata ini. Perjalanan jauh sepadan dengan panorama alam yang asri dan estetik.

Daripada semakin penasaran, berikut kami sampaikan informasi seputar Danau Ranu Kumbolo khusus bagi Anda.

Pesona Ranu Kumbolo

1. Jernihnya Air “Suci”

Masyarakat lokal meyakini air di tempat ini sebagai air suci. Biasanya danau ini diperuntukkan sebagai tempat melakukan ritual suci oleh masyarakat setempat. Kesucian air dijaga penuh dengan adanya berbagai pantangan, seperti tidak boleh berenang, mandi, dan mencuci di danau.

Jernihnya air tentunya memikat siapapun yang melihatnya. Apalagi bagi para pendaki yang tengah beristirahat akan semakin merasa rileks memandang kejernihan air Ranu Kumbolo. Indahnya air dan keasrian alam Danau Ranu Kumbolo juga cocok untuk diabadikan dalam jepretan kamera, bisa dipajang di feeds media sosial.

2. Ikan mas yang cantik

Advertising
Advertising

Ikan mas berlimpah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tentunya terus dijaga oleh masyarakat. Wisatawan dilarang menangkap ikan ataupun memancing di area danau.

Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa hewan ini ialah jelmaan dewi. Dewi penjaga danau untuk mempertahankan keasrian tempat ini

3. Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta menyuguhkan pemandangan hamparan bukit hijau yang dihiasi pohon-pohon besar. Letaknya di bagian barat jalur mendaki menuju Puncak Semeru.

Tidak seperti tanjakan pada umumnya, tanjakan cinta menyimpan mitos bagi para pendaki. Jika sepasang kekasih mendaki tanpa menengok ke belakang akan mendapatkan akhir kisah cinta yang langgeng. Begitupun, sebaliknya siapapun yang melihat ke belakang akan putus dalam hubungan percintaannya.

4. Pemandangan matahari terbenam yang indah

Area Ranu Kumbolo menjadi tempat transit bagi para pendaki Semeru untuk bermalam. Sebelum malam tiba, Anda bisa menikmati keindahan sunset sembari merasakan kehangatan bersama teman pendaki lainnya.

5. Adanya peninggalan prasasti zaman kerajaan Hindu

Prasasti Ranu Kumbolo dapat dijumpai di bagian tepi danau. Di prasati ini tertulis Ling Deva Mpu Kameswara Tirthayatra. Keberadaan prasasti ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1185 Masehi.

Peninggalan prasasti ini menjadi bukti perjalanan sejarah kerajaan Hindu di Indonesia. Temuan prasasti ini bisa menambah pengetahuan sejarah pengunjung. Berwisata tidak hanya menikamti keindahan, bisa juga sembari mempelajari sejarah.

Legenda Ikan Mas Ranu Kumbolo

Di balik pesona keindahannya, Ranu Kumbolo menyimpan legenda misterius. Dari cerita yang beredar, danau ini mempunyai sosok dewi “penjaga” berparas cantik. Sosoknya digambarkan seperti seorang perempuan cantik mengenakan kebaya kuning.

Dewi cantik ini merupakan perempuan yang dikisahkan di legenda ikan mas. Legenda ini bermula dari, sepasang suami istri hidup di sekitar wilayah Ranu Kumbolo Kala itu, sang istri sedang hamil dan mengidam ingin makan ikan. Demi menuruti kemauan sang istri, sang suami segera menangkap ikan di sungai.

Hasil tangkapan berupa seekor ikan mas berukuran besar yang bisa berbicara layaknya manusia.. Ia berpesan ke sang suami untuk mengambil dirinya agar dipelihara.

Sang suami menuruti permintaan tersebut. Sesampainya di rumah, ia menaruh ikan mas di sebuah bejana berisi air. Sialnya, ikan mas tersebut menghilang saat sang suami sedang keluar rumah.

Ternyata sang istri mengambilnya, kemudian memasaknya dan dibuat hidangan makanan.. Lezatnya masakan buatannya sampai-sampai sang istri menghabiskan masakannya hanya tersisa kepala dan tulang.

Suami yang sudah kembali ke rumah terkaget-kaget melihat ikan mas sudah disantap habis oleh istrinya. Akhirnya, sang suami murka dan menyampaikan kejadian kepada istrinya tentang pesan di sungai tadi,

Sang istri yang baru mengetahui cerita aslinya langsung meminta maaf.terus-,menerus ke sang suami. Di suatu malam, sang suami berjumpa dengan ikan mas. Dalam pertemuan itu, disampaikan bahwa bayi yang dikandung dari istrinya akan lahir dalam kondisi penuh sisik di sekujur tubuhnya.

Anaknya yang dinamakan Kumbolo akhirnya lahir dalam kondisi fisik sesuai perkataan ikan mas. Kesedihan sang suami dan istri kian bertambah seiring Kumbolo tumbuh besar karena anaknya sering diejek atas kondisi fisiknya.

Sampai suatu saat, ikan mas menjumpai sang istri untuk menyambaikan penghilang kutukan Kumbolo Demi menghilangkan kutukan, Kumbolo harus mendapatkan mutiara pelangi sebagai obat penghilang sisik Kumbolo. Demi menyembuhkan dirinya, Kumbolo mencari mutiara pelangi hingga naik ke puncak Gunung Semeru.

Kumbolo berhasil menemukan mutiara pelangi. Ketika ingin kembali ke rumah, mutiaranya terjatuh membuat kejadian dahsyat, yaitu terbentuknya ranu atau danau. Air yang tinggi membuat dirinya sempat tenggelam. Namun, Kumbolo berhasil berenang ke tepian.

Sekejap tubuh Kumbolo tidak lagi dipenuhi sisik ikan. Kutukannya sudah menghilang. Dari kisah ini, dinamakanlah Danau Ranu Kumbolo. Pantangan di danau ini juga tidak memperbolehkan wisatawan menangkap ikan mas di sini.

Sejarah Asal Mula Terbentuknya Danau Ranu Kumbolo secara Geologis

Danau ini terbentuk akibat akitvitas massive kawah Gunung Jambangan mengalami proses pemadatan. Kawah-kawah ini menampung air dalam jumlah banyak hingga akhirnya terbantuklah danau besar. Danau indah ini merupakan danau air tawar berisikan satwa-satwa, salah satunya burung belibis.

Demikian infromasi seputar Danau Ranu Kumbolo. Buat Anda yang berencana mendaki ke Semeru, sempatkan diri Anda berkunjung ke danau cantik ini bersama sahabat dan keluarga.

Nethania Romauli

Berita terkait

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

19 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

27 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

27 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

27 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

28 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

28 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

28 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

28 hari lalu

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

30 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

31 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya