Norwegia Bakal Batasi Kapal Pesiar mulai 2026

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 16 Januari 2024 07:57 WIB

Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85

TEMPO.CO, Jakarta - Norwegia menjadi salah satu tujuan pelayaran terkenal di dunia. Negara Skandinavia ini memiliki garis pantai terpanjang di Eropa dengan pemandangan laut dan pulau-pulau yang indah. Fjord Norwegia, seperti Geirangerfjord dan Nærøyfjord, terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO. Banyak wisatawan yang naik kapal pesiar ke sana untuk melihat fjord yang menakjubkan dari air.

Namun pada 2026, kapal pesiar yang menggunakan bahan bakar diesel dilarang memasuki perairan Norwegia. Pemerintah Norwegia ingin mengurangi polusi yang disebabkan oleh bahan bakar diesel yang dikeluarkan dari kapal pesiar.

Lalu lintas pelayaran Norwegia telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Tahun 2023 ditetapkan menjadi tahun rekor untuk lalu lintas kapal pesiar di Norwegia, dengan perkiraan 4,9 juta penumpang.

Konsumsi bahan bakar besar

Pada saat yang sama, industri pelayaran mempunyai dampak lingkungan yang besar karena sebagian besar masih menggunakan bahan bakar diesel. Menurut Institut Penelitian Norwegia Barat, dikutip dari Business Norway, kapal pesiar di Norwegia mengonsumsi sekitar 170 juta liter bahan bakar per tahun, yang menyumbang hampir 3 persen dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di negara tersebut. Sebagian besar bahan bakar dibakar di laut, namun sekitar 20 persen atau hampir 34 juta liter dibakar saat kapal berada di pelabuhan.

Kebijakan nol emisi yang baru dari Pemerintah kemungkinan besar akan menimbulkan masalah besar bagi industri pelayaran. Perusahaan pelayaran kini harus mengganti bahan bakar diesel dengan gas alam cair (LNG) untuk mengurangi polusi.

Advertising
Advertising

Beberapa kapal pesiar seperti MSC, Euribia, sudah menggunakan LNG. Kapal terbaru Royal Caribbean, Icon of the Seas, yang diluncurkan pada Januari ini juga akan ditenagai oleh LNG.

Kapal pesiar ditolak beberapa destinasi populer

Industri kapal pesiar masih kontroversial. Banyak destinasi populer di dunia telah membatasi kedatangan kapal pesiar ke pelabuhan-pelabuhan mereka. Kapal pesiar dilarang memasuki pusat kota Amsterdam tahun lalu. Bukan hanya polusi, tapi juga overtourism yang dianggap mengganggu kenyamanan penduduk kota.

Barcelona juga menutup salah satu pelabuhan kapal pesiar pusatnya pada akhir 2023. Kota di Spanyol ini dinobatkan sebagai kota paling tercemar di dunia oleh emisi kapal pesiar dalam sebuah penelitian yang dirilis tahun lalu.

EXPRESS.CO.UK | BUSINESS NORWAY

Pilihan Editor: Celebrity Millennium, Awali Deretan Kapal Pesiar Yang Sandar di Gilimas

Berita terkait

Operator Kapal Pesiar Internasional Berminat Bangun Markas di Pelabuhan Benoa

2 hari lalu

Operator Kapal Pesiar Internasional Berminat Bangun Markas di Pelabuhan Benoa

Jika Pelabuhan Benoa menjadi markas kapal pesiar bisa memberi dampak ekonomi kepada pariwisata Bali

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

2 hari lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penunjukan Yacht Sourcing Sebagai Dealer Eksklusif Superyacht

5 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penunjukan Yacht Sourcing Sebagai Dealer Eksklusif Superyacht

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi penunjukan Yacht Sourcing sebagai dealer eksklusif superyacht Nomad dan Majesty di Indonesia oleh Gulf Craft.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

11 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

12 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

17 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

19 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

21 hari lalu

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

AS, Inggris, Italia, Belanda, Austria, dan Lituania masih belum mengakhiri penangguhan dana untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

21 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya