Selain Bali, Inilah 7 Destinasi Wisata di Dunia yang Mengalami Overtourism pada 2023
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Kamis, 4 Januari 2024 21:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Antusiasme masyarakat untuk traveling meningkat luar biasa sepanjang 2023 setelah hampir tiga tahun pandemi. Destinasi wisat apopuler di dunia ramai dikunjungi, bahkan banyak yang mengalami overtourism atau kunjung wisata yang berlebihan.
Bali adalah salah satu destinasi yang mengalami overtourism apada 2023 menurut World Travel & Tourism Council. Pulau Dewata menghadapi perilaku buruk wisatawan, bahkan pekan lalu mengalami kemacetan panjang yang bikin turis tak nyaman.
Lonjakan tersebut mungkin berdampak baik bagi perekonomian lokal dan pendapatan bisnis perhotelan, namun hal ini juga mempunyai dampak negatif yang signifikan, seperti polusi, kemacetan lalu lintas, antrean di tempat wisata, dan gangguan lain yang bikin warga lokal tidak nyaman.
Akibatnya, warga lokal banyak yang melakukan aksi protes menentang pariwisata berlebihan. Pemerintah setempat pun mengeluarkan kebijakan yang membatasi wisatawan, mulai dari pajak turis, larangan pesta, sampai dengan penutupan akses.
Selain Bali, berikut tempat wisata lain yang mengalami overtourism menurut World Travel & Tourism Council.
1. Amsterdam
Orang Amsterdam dikenal terbuka, jadi ketika mereka tidak suka terhadap sesuatu, mereka akan mengatakannya. Pada 2023, pejabat pariwisata ibu kota Belanda itu meminta pria muda Inggris tidak datang ke Amsterdam karena mereka dianggap pengganggu. Pemerintah setempat pun membuat kampanye "Stay Away" untuk mereka yang datang untuk berpesta.
Kota ini juga melarang kedatangan kapal pesiar. Selain itu, mulai tahun ini, Masterdam akan menerapkan pajak turis yang dinilai tertinggi di Eropa. Semua itu dilakukan untuk membatasi jumlah pengunjung.
<!--more-->
2. Athena
Gelombang panas di Eropa tidak menghentikan pengunjung untuk memadati ibu kota Yunani pada musim panas ini. Acropolis, situs arkeologi yang paling banyak dikunjungi di negara itu, sangat padat sehingga pada September para pejabat membatasi jumlah pengunjung ke bangunan kuno tersebut sebanyak 20.000 orang per hari. Mulai April 2024, sistem pemesanan baru juga akan berlaku di lebih dari 25 situs dan monumen arkeologi lainnya di seluruh negeri.
3. Barcelona
Sebagian warga Barcelona merasa rasa frustrasi terhadap banyaknya pengunjung. Mereka membuat spanduk, slogan, dan grafiti sumpah serapah yang mendesak wisatawan untuk"pulang".
Barcelona menjadi salah satu kota Eropa pertama yang melarang hotel baru dan membatasi penyewaan kamar jangka pendek. Pada bulan Oktober, Barcelona menutup terminal pelabuhan utaranya untuk kapal pesiar dan memindahkan kapal lebih jauh ke luar kota. Mulai 1 April 2024, wisatawan (termasuk pengunjung kapal pesiar) harus membayar “biaya tambahan kota” yang lebih tinggi.
4. Miami
Dalam rilis Mei 2023, Greater Miami Convention & Visitors Bureau, Miami-Dade County’s, merilis angka pariwisata 2022. Di antara angka-angka yang memecahkan rekor tersebut: 26,5 juta pengunjung dan perkiraan pengeluaran sebesar $20,8 miliar atau sekitar Rp323 triliun, naik 8 persen dari tahun sebelumnya.
Namun, sebagian penduduk setempat menilai dampak dari kerumunan wisatawan sangat buruk untuk mereka karena orang berpesta dan mabuk-mabukan. Mereka mendesak para pejabat Miami menerapkan inisiatif yang membatasi dampaknya, seperti pembatasan konsumsi alkohol dan kebisingan di kawasan hiburan kota. Warga khawatir kejahatan akan meningkat sehingga kota ini menjadi lebih berbahaya dan kurang ramah keluarga.
5. Paris
Paris selalu menjadi favorit bagi para pelancong di dunia. Setahun terakhir, kota ini dikunjungi lebih banyak wisatawan berkat popularitas besar dari film hit Netflix “Emily in Paris” dan peran kota ini sebagai tuan rumah Olimpiade 2024. Atraksi terkenal seperti Menara Eiffel dipenuhi wisatawan, terutama pada puncak musim semi dan musim panas. Museum Louvre juga mengumumkan akan membatasi pengunjung harian menjadi 30.000 orang.
6. Phuket
Begitu pemerintah Thailand mencabut peraturan Covid-19 pada Oktober 2022, wisatawan berbondong-bondong kembali ke Phuket, sebuah provinsi kepulauan paling populer di negara itu. Menurut studi MoneyTransfers.com, Phuket menduduki posisi teratas sebagai destinasi paling padat di dunia pada 2023, dengan jumlah wisatawan sebanyak 118 orang untuk setiap penduduk lokal.
Di media sosial, banyak pengunjung menggambarkan Phuket sebagai salah satu tempat paling menakjubkan, namun juga mengatakan bahwa tempat ini ramai dan tercemar akibat pariwisata massal.
7. Venesia
Kota kuno di Italia ini telah lama berupaya melakukan pengendalian wisatawan, tapi overtourism tetap menjadi topik sepanjang 2023. Beberapa tahun yang lalu, para pejabat mengumumkan rencana pajak turis yang dibebankan kepada wisatawan harian, tapi baru dapat diberlakukan April 2024. Pajak tersebut sebesar 5 euro atau sekitar Rp 85 ribu. Mereka juga akan membatasi jumlah turis dalam kelompok dan melarang pengeras suara mulai tahun ini.
CNN | WTTC.ORG
Pilihan Editor: Setelah Pengunjung Dibatasi, Tarif Masuk Acropolis Akan Naik Mulai 2025