Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Solo Safari Hadirkan Wahana dan Satwa Baru
Editor
Mila Novita
Senin, 18 Desember 2023 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), Solo Safari bakal menghadirkan sejumlah axhibit dan wahana baru. Wahana baru ini dibuka bersamaan dengan grand opening yang rencananya akan dilakukan pekan ini.
General Manager Solo Safari Shinta Adtihya mengatakan, salah satu yang dinantikan pengunjung setelah grand opening adalah area Bengal Tiger. Area ini berada di dalam bangunan semi-terbuka dengan pagar besi yang memungkinkan pengunjung melihat harimau dari dekat.
"Bisa feeding harimau secara langsung. Kalau di Taman Safari Bogor dan Prigen kan feeding carnivoranya pakai mobil, ini bisa langsung," kata Shinta di acara Exclusive Solo Safari Trip pada Minggu, 17 Desember 2023.
Ikon baru Solo Safari, kubah burung, juga akan dibuka saat liburan Nataru. Shinta mengatakan ada 60 ekor lebih burung berkicau dengan lebih dari 10 spesies. "Ini aviary terbesar di Jawa Tengah dan akan jadi ikon baru, pengunjung bisa foto dengan burung-burung dengan latar air terjun buatan," kata dia.
Selain itu, ada floating resto. Restoran dengan saung-saung di tepi danau ini bisa jadi pilihan pengunjung yang makan di ruang terbuka sambil bersantai. Uniknya, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan pelikan dan black swan.
Solo Safari juga telah menghadirkan area bertema Middle East dengan bangunan khas gurun pasir dan empat unta. "Di Middle East, ada unta tunggang dan feeding. Pengunjung bisa memberi makan unta dari dekat." kata Shinta.
Di sini juga akan ada area labirin yang berisi permainan anak-anak, dilengkapi dengan tree house. Labirin ini diklaim satu-satunya di Solo.
Buka sejak awal 2023
Solo Safari yang dibuka sejak 27 Januari 2023 sebelumnya sudah menghadirkan beberapa exhibit, seperti area Asia dengan binatang-binatang khas Asia seperti anoa, binturong, dan komodo; serta Primate Island yang menjadi tempat bagi hewan-hewan primata seperti owa Jawa, orangutan, lutung, dan siamang.
Ada pula area savana yang berisi satwa-satwa khas Afrika. Pengunjung juga bisa melihat dari dekat satwa-satwa yang unik seperti kuda nil, otter, singa, dan kucing serval.
Solo Safari dulunya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug atau Kebun Binatang Jurug. Pengelolaan kebun binatang ini kemudian dialihkan ke Taman Safari Indonesia. Selain melakukan revitalisasi, Taman Safari juga mengubah konsep dari kebun binatang menjadi safari. Bedanya dengan tempat lain, di area seluas 13,9 hektare ini pengunjung bisa melakukan walking safari yang memungkinkan berinteraksi langsung dengan satwa dari dekat.
Pilihan Editor: 15 Tempat Wisata di Solo yang Populer di Sosial Media