Di Balik Status Gunung Merapi Masih Siaga Ternyata Sudah Luncurkan 512 Kali Awan Panas Sejak Awal 2021

Sabtu, 9 Desember 2023 22:26 WIB

Aktivitas pertanian dengan latar Gunung Merapi. (Dok. Desa Wukirsari Sleman)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta menyatakan hingga jelang akhir tahun 2023 ini, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditandai aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas Gunung Merapi pun hingga kini masih ditetapkan dalam Level III atau Siaga, alias belum turun atau naik ke level di bawah atau di atasnya sejak dinaikkan pertama pada November 2020 silam.

Apa penyebab status Gunung Merapi masih Siaga ?

Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menjelaskan, Gunung Merapi secara administratif terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Gunung Merapi selama ini dipantau secara visual dan instrumental dari 5 Pos Pengamatan Gunung Api atau PGA yang berada di Pos Kaliurang (Kabupaten Sleman), Pos Ngepos dan Babadan (Kabupaten Magelang), serta Pos Jrakah dan Selo (Kabupaten Boyolali).

"Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif dengan tipe erupsi Tipe Merapi sejak tanggal 4 Januari 2021," kata Agus Sabtu 9 Desember 2023.

Advertising
Advertising

Erupsi Tipe Merapi itu dicirikan dengan terbentuknya kubah lava di puncak dan ketika kubah tidak stabil maka akan longsor atau gugur membentuk awan panas guguran atau APG.

Saat ini Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang masih aktif yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. "Sejak memasuki masa erupsi efusif, tercatat sebanyak 512 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi," ujar dia.

Jarak luncur maksimum awan panas guguran Merapi sempat mencapai sejauh 5.000 meter atau 5 kilometer ke arah Sungai Gendol yang terjadi pada tanggal 9-10 Maret 2022.

Aktivitas awan panas guguran Merapi ini dominan terjadi di sisi barat daya (Sungai Bebeng dan Krasak) yaitu sebanyak 393 kejadian, sisi tenggara (Sungai Gendol) sebanyak 65 kejadian, dan sisi selatan (Sungai Boyong) sebanyak 54 kejadian.

Selanjutanya intensitas erupsi meningkat

<!--more-->

Peningkatan intensitas erupsi

Selama periode erupsi ini, lanjut Agus, telah terjadi 7 kali peningkatan intensitas erupsi, yang terakhir pada tanggal 11 Maret 2023.

BPPTKG Yogyakarta mencatat, pada tanggal 27 November, 1 dan 4 Desember 2023 terjadi awan panas guguran yang didahului oleh kejadian hujan, baik di puncak maupun lereng di sisi barat daya.

Lalu pada Jumat, 8 Desember 2023 terjadi hujan di sekitar lereng Gunung Merapi pada sektor selatan-barat daya. Stasiun Jurangjero yang berada di sisi barat daya merekam hujan hingga pukul 15.34 WIB dengan intensitas curah hujan 34.4 milimeter per jam dan total curah hujan 83 milimeter.

Pada hari itu, juga terekam rentetan kejadian awan panas guguran sebanyak 8 kali yang tercatat di seismogram dengan durasi maksimum 360 detik dan amplitudo maksimum 78 mm.

"Awan panas guguran terakhir kolom asapnya tidak teramati, jarak luncur diperkirakan sejauh maksimum 3.500 meter ke arah barat daya (Sungai Bebeng-Krasak)," kata dia.

Namun berdasarkan hasil validasi dengan data drone tanggal 9 Desember 2023, jarak luncur awan panas guguran yang terjadi ternyata mencapai 3.800 meter ke arah Sungai Bebeng-Krasak.

"Awan panas guguran pekan ini memicu hujan abu vulkanik yang dilaporkan terjadi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," kata dia.

Hujan abu juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Boyolali dan Magelang. "Masyarakat juga melaporkan terjadi lahar di Sungai Gendol," kata dia.

Berdasarkan analisis foto udara per tanggal 16 November 2023, volume kubah barat daya Merapi kini terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik.

Sedangkan berdasarkan foto udara menggunakan drone thermal tanggal 5 Desember 2023, titik panas tertinggi di kubah barat daya mencapai 286,7 derajat celcius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Titik panas tertinggi di kubah tengah kawah mencapai 209,2 derajat celcius, atau lebih tinggi dari hasil pengukuran sebelumnya.

Data pemantauan BPPTKG menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas di dalam potensi daerah bahaya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak

Pilihan editor: Kurang Dari 25 Menit, Gunung Merapi Luncurkan 4 Kali Awan Panas Jarak Terjauh 3 Kilometer

Berita terkait

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

13 jam lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburan Abu Kelabu Menyundul Ketinggian 5.000 Meter

15 jam lalu

Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburan Abu Kelabu Menyundul Ketinggian 5.000 Meter

Gunung Ibu di Maluku Utara kembali erupsi siang ini, pukul 13.54 WIT dengan muntahan kolom abu teramati setinggi 5.000 meter di atas puncak kawah.

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

1 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

1 hari lalu

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

Badan Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak erupsi Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.

Baca Selengkapnya

VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

2 hari lalu

VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

Badan Geologi melaporkan letusan Gunung Ibu pada Senin, 13 Mei 2024, pukul 09.12 WIT, dengan tinggi kolom abu menembus 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

5 hari lalu

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

6 hari lalu

PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

PVMBG mencatat Gunung Ibu di Maluku Utara kembali mengalami dua kali erupsi tadi malam.

Baca Selengkapnya

Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

6 hari lalu

Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

PVMBG terus mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, tetap waspada terhadap bahaya erupsi dan banjir lahar dingin.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

6 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya