5 Hari Pasokan Air Terganggu di Batam, Pengusaha Hotel Merugi Ratusan Juta
Reporter
Yogi Eka Sahputra
Editor
Mila Novita
Selasa, 5 Desember 2023 15:00 WIB
TEMPO.CO, Batam - Buruknya pengelolaan air bersih di Batam berdampak kepada sektor perhotelan. Pengusaha hotel tidak hanya rugi materil tetapi juga berdampak kepada kecewanya para tamu hotel yang sedang menginap. Sudah lima hari ini suplai air ke sejumlah hotel di kota tersebut.
Matinya suplai air bersih di Batam disebabkan kebocoran pipa di beberapa kawasan. Yang terbaru kerusakan pipa terjadi di Kawasan Baloi, Lubuk Baja. Pipa tersebut menyalurkan air bersih ke Nogoya dan Harbourbay Batam. Kawasan terdampak itu merupakan pusat perbelanjaan dan perhotelan yang menjadi lokasi favorit wisatawan menginap.
Sekertaris PHRI BPD Kepri Yeyen Heryawan kepada Tempo, Selasa, 5 Desember 2023, mengatakan, pengusaha hotel di Batam mengeluhkan terhambatnya penyediaan air bersih beberapa hari belakangan ini. "Sangat disayangkan tindakan perbaikan kerusakan pipa sangat lama sekali," kata Yeyen.
Tamu kecewa
Terhambatnya penyaluran air bersih itu tentu membuat tamu hotel kecewa sehingga pengusaha hotel harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air bersih dari pihak lain. "Bahkan salah satu hotel di Harbourbay melaporkan sudah menghabiskan duit Rp100 juta untuk beli air bersih," katanya.
Ditambah lagi terhambatnya penyaluran air bersih ini terjadi pada masa okupansi hotel sedang naik 85 persen pada akhir tahun. Momen ini hotel sedang banyak dikunjungi oleh tamu pemerintahan yang sedang melaksanakan acara di Kota Batam. "Akhir November sampai sekarang momen banyak acara pemerintah di Batam, apalagi sekolah lagi libur di Singapura jadi banyak wisatawan yang datang ke Batam," ujarnya.
Meskipun air bersih bisa ditanggulangi dengan membeli air tangki, pihak hotel tak lagi bisa memberikan layanan maksimal untuk pengunjung. "Air adalah faktor esensial di hotel, akan menghambat kami dalam memberikan pelayanan terbaik untuk tamu, dan kami harus berikan kompensasi kepada tamu," katanya.
Kekecewaan tamu itu sangat berdampak buruk kepada pariwisata Kota Batam. Bahkan, ada kemungkinan tamu akan memilih tidak kembali lagi ke Batam untuk liburan.
Bukan yang pertama
Tidak hanya sekarang, kata Yeyen, seminggu yang lalu juga terjadi hal yang sama. Pipa air bersih di kawasan Batam Center rusak parah, sehingga beberapa hotel di pusat pemerintah Kota Batam itu mengeluh. Beberapa hotel besar seperti Santika Hotel dan Haris Hotel menjerit.
Yeyen mengatakan, setidaknya dalam hitungan sementara baik hotel besar dan kecil. Setidaknya ada 100 hotel yang terdampak mati air di Kota Batam ini. "Kami berharap pemerintah, segera menyelesaikan masalah ini. masalah ini hampir sama dengan kemarin-kemarin, kalau memang pipa sudah tidak bagus, ya digantilah," katanya.
Tidak hanya itu Yeyen, juga berharap pengelola air bersih Air Batam Hilir memberikan kompensasi kepada pelaku usaha perhotelan di Batam akibat kejadian ini. "Kami sedang bicarakan, untuk membuat laporan keberatan, tetapi sekarang kami fokus dulu mencari solusi untuk para tamu," katanya.
YOGI EKA SAHPUTRA
Pilihan Editor: Asparnas Kepri Fest 2023 Digelar di Tanjungpinang, Majukan Pariwisata dan UMKM Lokal