Sawahlunto Menjadi Kota Pada 1 Desember 1888, Begini Sejarahnya

Jumat, 1 Desember 2023 17:55 WIB

Pengunjung duduk di depan kantor PT Bukit Asam yang merupakan gedung cagar budaya, di Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat, 10 Juli 2019. Sawahlunto, terletak 95 kilometer sebelah timur laut kota Padang, dan dikenal sebagai kota penghasil batu bara. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Sawahlunto merupakan kota di Sumatera Barat yang diresmikan pada 1 Desember 1888. Nama Sawahlunto berasal dari dua kata, Sawah dan Lunto. Kata Sawahlunto diambil dari gambaran daerah hamparan sawah.Sedangkan kata lunto diambil dari nama sungai Batang Lunto yang mengelilingi daerah itu.

Pusat Kota Sawahlunto berjarak 6 kilometer dari Muaro Kalaban melewati Jalan Raya Provinsi yang menghubungkan Sawahlunto dengan Batusangkar.

Sejarah Sawahlunto

Dilansir laman Kemendikbud "Sawahlunto, Kota Tambang Nan Mendunia", dahulu Sawahlunto di Sumatera Barat merupakan desa kecil yang dikelilingi jenggala. Pada 1886 terjadi pembebasan lahan tambang batu bara di kota ini.

Daerah itu diberikan untuk dijadikan areal penambangan batu bara atas dasar akta notaris yang dikeluarkan oleh E.L van Rouvery selaku Asisten Residen Tanah Datar dan Djaar Sutan Pamuncak sebagai kepala Laras Silungkang. Penerimanya yaitu Hendrik Yakobus Shuuring, pemegang konsesi pertambangan kolonial Belanda.

Advertising
Advertising

Mengutip publikasi Sanggar Kesenian Karawitan Bina Laras dalam Usaha Pelestarian Kesenian Wayang Kulit di Kota Sawahlunto 2002-2012, De Greve dan Kalshoven, geolog Belanda menyelidiki adanya batu bara di Sawahlunto. Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan deposit batu bara di daerah itu berjumlah lebih dari 200 juta ton.

Pada saat itu masalah pembebasan tanah mengikuti hukum adat Minangkabau. Namun jumlah ganti rugi yang tak sesuai membuat masyarakat adat rugi. Peralihan Sawahlunto sebagai sebuah kota tambang dimulai pada akhir abad ke-19.

Saat itu, Belanda tengah fokus melakukan eksplorasi potensi cadangan tambang batu bara untuk mengurangi ketergantungan impor. Belanda menanamkan modal sebesar 5,5 juta gulden untuk tambang batu bara.

Kota Sawahlunto menjadi pusat eksploitasi komoditi daerah sekitarnya dan sebaliknya juga dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industri Belanda atau negara Eropa lainnya. Adapun jika dibangun oleh Belanda pada dasarnya hanya untuk kepentingan kolonial.

Sejak saat itu, Sawahlunto semakin dikenal sebagai kota tambang hingga penjuru Nusantara, bahkan Eropa. Karena kaya akan batu baranya, salah satu tambang yakni tambang batu bara Ombilin masuk dalam salah satu dari warisan budaya dunia kelima milik Indonesia. Pengakuan itu dicetuskan dalam sidang ke-43 Komite Warisan Dunia UNESCO PBB di Baku, Azerbaijan, Sabtu, 6 Juli 2019.

YOLANDA AGNE | KAKAK INDRA PURNAMA

Pilihan Editor: Wisata Tambang Kota Sawahlunto Bukti Sejarah Revolusi Industri di Sumatera Barat

Berita terkait

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

1 jam lalu

Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.

Baca Selengkapnya

Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

1 hari lalu

Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.

Baca Selengkapnya

Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

1 hari lalu

Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Rencana Investasi Tesla di Indonesia yang Berujung Gagal

3 hari lalu

Kilas Balik Rencana Investasi Tesla di Indonesia yang Berujung Gagal

Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan alasan gagalnya produsen kendaraan listrik Tesla berinvestasi di Indonesia. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Nasional dapat Penghargaan dari UNESCO

4 hari lalu

Perpustakaan Nasional dapat Penghargaan dari UNESCO

Perpustakaan Nasional Indonesia mendapat penghargaan dari UNESCO berdasarkan rekomendasi dari juri internasional yang terdiri dari para ahli.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Eks Bupati Rita Widyasari, KPK Periksa dan Geledah Rumah Ratu Batu Bara Tan Paulin

7 hari lalu

Kasus TPPU Eks Bupati Rita Widyasari, KPK Periksa dan Geledah Rumah Ratu Batu Bara Tan Paulin

Tim penyidik KPK menggeledah rumah Direktur Utama PT Sentosa Laju Energy, Tan Paulin terkait kasus TPPU eks Bupati Kutai kartanegara Rita Widyasari.

Baca Selengkapnya

Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

9 hari lalu

Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

Pakar perlunya inovasi agar jamu atau ramuan herbal lebih digemari generasi muda. Contohnya dikombinasikan dengan minuman atau makanan kekinian.

Baca Selengkapnya

Jembatan untuk Jalur Evakuasi Tsunami di Sumbar Ambruk, BPBD: Mitigasi Struktural Juga Sangat Penting

9 hari lalu

Jembatan untuk Jalur Evakuasi Tsunami di Sumbar Ambruk, BPBD: Mitigasi Struktural Juga Sangat Penting

jembatan gantung jalur evakuasi jika terjadi tsunami di Pasaman Barat ambruk mengakibatkan sembilan sepeda motor jatuh terperosok ke sungai.

Baca Selengkapnya

Dua Polisi di Padang Rampok Mobil Pengantar Uang, Bawa Kabur Rp 5,6 Miliar

9 hari lalu

Dua Polisi di Padang Rampok Mobil Pengantar Uang, Bawa Kabur Rp 5,6 Miliar

Dua polisi dan satu warga sipil di Padang Pariaman melakukan perampokan terhadap mobil pengisian ATM

Baca Selengkapnya

Inggris Tempuh Tiga Cara Kurangi Emisi, Termasuk Stop Pemakaian Batu Bara

13 hari lalu

Inggris Tempuh Tiga Cara Kurangi Emisi, Termasuk Stop Pemakaian Batu Bara

Inggris menempuh tiga cara untuk mengurangi emisi, termasuk mengurangi batu bara dan membentuk komisi independen.

Baca Selengkapnya