Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Selasa, 21 November 2023 16:34 WIB

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Toko Merah menjadi salah satu daya tarik Kota Tua Jakarta. Salah satu bangunan tertua di Ibu Kota ini seing dijadikan objek foto para fotografer karena keunikannya. Bangunan cagar budaya ini sudah lama diabaikan, tapi beberapa pekan ini Toko Merah kembali jadi perhatian setelah direstorasi dan sebagian ruangannya dijadikan kafe Rode Winkel.

Toko merah terlihat mencolok di antara bangunan tua lainnya karena warnanya yang berbeda. Dengan usianya yang hampir mencapai tiga abad, bangunan dengan gaya kolonial yang memiliki sejarah panjang. Ini adalah salah satu dari delapan monumen warisan VOC yang ada di dalam tembok dan parit pertahanan Kota Batavia.

Toko Merah dibangun pada 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff, yang kemudian menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hinda Belanda dari 1743 hingga 1750. Kawasan ini dulunya merupakan tempat elit, dekat dengan kantor Balaikota dan pusat perdagangan.

Di masa jabatannya, van Imhoff mengubah rumahya menjadi asrama kamus Academie de Marine yang baru diresmikan di tahun pertama dia menjabat. Akademi tersebut dibubarkan pada 1755 oleh Gubernur Jenderal selanjutnya, Jacob Mossel, dan asrama itu pun diubah menjadi hotel mewah yang pemiliknya berganti-ganti.

Awal mula nama Toko Merah

Bangunan ini baru dikenal sebagai Toko Merah sejak seorang kapten Cina bernama Oey Liauw Kong membeli bangunan ini untuk digunakan sebagai rumah dan toko pada 1851. Nama Toko Merah dikaitkan dengan kusen dan pintu yang dicat merah tua dengan sedikit sentuhan emas. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa nama ini dikaitkan dengan pemiliknya yang orang Tionghoa.

Advertising
Advertising

Toko Merah beberapa kali beralih kepemilihan dan fungsi. Pada 1920-1940, bangunan ini dijadikan kantor untuk Bank voor Indie. Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini dinasionalisasi dan berubah fungsi lagi menjadi kantor berbagai BUMN.

Bangunan ini ditetapkan sebagai cagar budaya pada 1993. Terakhir, bangunan ini yang oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan sempat dijadikan kantor.

Toko Merah sangat mudah diakses karena berada di pinggir Kali Besar, Jakarta Barat. Kini, wisatawan bisa nongkrong di sini menikmati secangkir kopi di tengah Kota Tua.

LAYYIN AQILA

Pilihan Editor: Jalan-jalan ke Kota Tua, Jangan Lupa Singgah ke Lima Museum Ini

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

17 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

37 hari lalu

Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau situasi pengamanan di malam takbiran Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

42 hari lalu

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

42 hari lalu

Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

46 hari lalu

Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

Langgar Tinggi menjadi destinasi terakhir walking tour yang ditawarkan UPK Kota Tua Susur Kampung Arab Pekojan selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

46 hari lalu

Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

Pekojan di kawasan Kota Tua Jakarta dikenal sebagai permukiman etnis Arab. Di sana terdapat empat masjid tua yang kini menjadi bangunan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

12 Maret 2024

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Desakan kepada Presiden Terus Menggelinding, PPI Utrecht: Jokowi Konsisten Abaikan Etika

13 Februari 2024

Desakan kepada Presiden Terus Menggelinding, PPI Utrecht: Jokowi Konsisten Abaikan Etika

Desakan terhadap Presiden Jokowi untuk menghentikan cawe-cawe pada proses Pemilihan Umum 2024, masih terus menggelinding

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya