Sejarah Little India yang Kini Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Favorit di Singapura

Reporter

TEMPO

Editor

Mila Novita

Rabu, 15 November 2023 10:08 WIB

Lalu-lalang turis di depan Kuil Sri Veeramakaliamman, Little India, Singapura. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura dihuni oleh banyak etnis dari berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah India. Etnis ini menempati sebuah kawasan yang dikenal dengan Little India, terletak di sepanjang Serangoon Road.

Little India dikenal sebagai lingkungan yang paling penuh warna, paling aromatik, dan juga salah satu yang tersibuk di Singapura. Itulah yang membuat banyak wisatawan tertarik pada distrik ini.

Little India, terletak di seberang Chinatown dan utara Kampong Glam, memiliki beberapa bangunan paling berwarna, pasar ramai yang menjual segala jenis pernak-pernik yang bisa ditemukan di India, restoran-restoran bercita rasa India, dan masih banyak lagi.

Area pacuan kuda

Dilansir dari Singapore Tourism, Little India dulunya memiliki area memiliki pacuan kuda, penggembala ternak, dan pembakaran batu bata. Pada 1840-an, alasan utama orang-orang Eropa tinggal di sini adalah untuk pacuan kudanya, tempat mereka bertemu dan berbaur.

Tempat pembakaran batu bata dihentikan pada tahun 1860. Setelah itu, pengembangan kawasan Serangoon berpusat pada ternak, yang mengangkut hasil bumi ke kota untuk dijual. Kawasan ini ideal untuk peternakan karena melimpahnya air dari kolam, rawa bakau, dan Sungai Rochor. Ini merupakan tempat pemandian bagi kerbau, yang merupakan pekerja keras Singapura pada saat itu. Kerbau digunakan untuk semua tugas berat, mulai dari mengangkut barang hingga jalan bergelombang.

Advertising
Advertising

Bangunan berwarna-warni di Serangoon Road kawasan Little India, Singapura. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Banyak industri yang berhubungan dengan peternakan didirikan di dalam dan sekitar Kandang Kerbau. Desa ini terletak di sebelah barat Jalan Serangoon dan kemudian dikenal dengan nama Kampong Kerbau. Industri tersebut termasuk rumah potong hewan, penyamakan kulit, dan penjaja susu.

Kehadiran industri peternakan menarik lebih banyak pemukim India seperti penggembala India Utara dari Uttar Pradesh dan Bihar pada awal tahun 1900-an yang menetap di Rochor Canal. Hingga tahun 1930-an, tukang susu Bengali dan Tamil juga dapat ditemukan di sekitar Buffalo Road dan Chander Road. Mereka bepergian dengan kambing dan sapi, membawa susu segar langsung ke depan pintu rumah pelanggan. Pemandangan umum lainnya adalah perempuan India yang bepergian dari rumah ke rumah, menjual thairu atau yoghurt segar buatan sendiri.

Dibangun pasar

Pada 1915, menurut laman Roots.gov.sg, dibangunlah Pasar Tekka di persimpangan jalan Serangoon dan Bukit Timah sebagai pusat penjualan hasil ternak. Jadi, pedagang tak perlu memenuhi pinggri jalan lagi.

Setelah itu, muncul industri lain, seperti gudang penggilingan gandum, tempat pemerasan minyak wijen, pabrik rotan, rumah asap karet, dan pabrik nanas. Meskipun industri-industri ini tampak tidak berhubungan, mereka mempunyai hubungan simbiosis yang berpusat pada lingkungan basah dengan kerbau yang menyediakan tenaga kerja. Produk limbah mereka sering digunakan sebagai pakan ternak.

Karena semakin banyak orang India, toko-toko dan fasilitas yang melayani kebutuhan mereka terus bertambah ini berkembang pesat. Ada pembuat karangan bunga, ahli nujum, tukang emas, rentenir, penjahit, pemilik restoran dan pemilik toko yang menjual koper, sari, rempah-rempah dan perbekalan lainnya dari India.

Nama Little India baru dikenal tahun 1980-an. Hal ini merupakan hasil upaya bersama yang dilakukan oleh Singapore Tourist Promotion Board (STPB) pada saat itu untuk mempromosikan pelestarian dan perayaan kawasan etnis Singapura.

Saat ini, Little India adalah sebuah distrik yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Diluncurkan pada tahun 2017, Little India Heritage Trail mengungkap beberapa cerita dan kenangan kawasan ini, sekaligus menawarkan tiga rute tematik bagi pengunjung untuk lebih memahami kawasan ini.

Pilihan Editor: Begini Cara Hemat Jelajahi Singapura Ala Backpacker

Berita terkait

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 jam lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

3 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

14 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

16 jam lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

19 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

Lawrence Wong dilantik menjadi Perdana Menteri Singapura, Rabu, dan berjanji memimpin negara kota kaya itu dengan caranya sendiri

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

23 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

1 hari lalu

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

Polisi menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster senilai Rp 35 miliar ke Singapura itu saat transit di Pulau Bangka.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

1 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya