Puncak Jogja International Batik Biennale 2023, Yogya Membatik Massal dengan Malam Sawit

Rabu, 1 November 2023 08:00 WIB

Aksi membatik massal menggunakan malam sawit di Kota Yogyakarta, Selasa 31 Oktober 2023. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 225 aparatur sipil negara atau ASN di Kota Yogyakarta memadati gelaran puncak event Jogja International Batik Biennale 2023 yang dipusatkan di Pusat Desain Industri Nasional Kota Yogyakarta, Selasa 31 Oktober 2023.

Dalam event yang masih dalam rangkaian perayaan Jogja Membatik Dunia itu, ratusan ASN membatik massal menggunakan bahan yang diklaim lebih hemat. "Untuk membatik ini menggunakan bahan malam sawit, bukan parafin," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyanto Riyanto Raharjo.

Menurut Tri, bahan malam sawit untuk mensubtitusi penggunaan parafin pada bahan malam atau lilin untuk membatik yang selama ini masih bergantung dari impor. "Jadi malam sawit ini diproduksi IKM (industri kecil menengah) di Kota Yogya, yang masih merupakan produk turunan minyak sawit," ujar dia.

Produksi bahan baku utama batik malam sawit di IKM Kota Yogya itu merupakan hasil riset bersama dari Balai Batik, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS, dan juga Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. Malam batik berbasis sawit merupakan produk sintesis dan turunan minyak sawit sebagai pengganti parafin atau malam kerajinan batik.

Aksi membatik massal menggunakan malam sawit di Kota Yogyakarta, Selasa 31 Oktober 2023. (Dok. Istimewa)

Advertising
Advertising

Pada industri batik, parafin komposisi utama pada formula malam batik selain resin dan lemak. Malam batik merupakan unsur terpenting dalam proses pembuatan batik yang digunakan sebagai penutupan lembaran kain dengan bahan perintang pewarna, sebelum memasuki proses pewarnaan dan pelorotan malam batik.

Dari bahan lokal pengganti parafin ini Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta juga mendorong industri kecil menengah lebih sadar tentang pentingnya Hak Kekayaan Intelektual atau HKI.

"Sehingga beberapa inovasi pengembangan industri batik sawitnya mulai didaftarkan HKI, mulai dari Hak Cipta Motif Batik Sawit hingga paten," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyanto Riyanto Raharjo.

Tri berharap nantinya ada lebih banyak produk-produk turunan sawit yang bisa digunakan IKM di Kota Yogyakarta untuk meningkatkan daya saing usahanya.

Pilihan editor: Bukan di Yogya, Jogja International Batik Biennale 2023 akan Dipusatkan di Sarinah Jakarta

Berita terkait

Jogja International Batik Bienalle 2023, Peringati 9 Tahun Yogya Sebagai Kota Batik Dunia

30 Agustus 2023

Jogja International Batik Bienalle 2023, Peringati 9 Tahun Yogya Sebagai Kota Batik Dunia

Aksi seni tari kontemporer sembari membawa beragam atribut batik berbagai jenis pun mewarnai forum yang dipusatkan di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta itu.

Baca Selengkapnya

JIBB 2023 Jadi Ajang Yogyakarta Kampanyekan Pakai Batik Lebih Luwes

24 Juni 2023

JIBB 2023 Jadi Ajang Yogyakarta Kampanyekan Pakai Batik Lebih Luwes

Pada event JIBB 2023 ini ditampilkan display batik koleksi Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman dengan konsep Batik Daur Hidup.

Baca Selengkapnya

Bukan di Yogya, Jogja International Batik Biennale 2023 akan Dipusatkan di Sarinah Jakarta

23 Juni 2023

Bukan di Yogya, Jogja International Batik Biennale 2023 akan Dipusatkan di Sarinah Jakarta

Tema utama dalam perhelatan tahun ini yakni Batik Daur Hidup, yang menggambarkan setiap tahapan kehidupan manusia mulai lahir hingga meninggal.

Baca Selengkapnya