Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten
Reporter
David Priyasidarta (Kontributor)
Editor
Mila Novita
Senin, 11 September 2023 16:18 WIB
TEMPO.CO, Lumajang - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menyebutkan api yang membakar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) belum padam hingga Senin, 11 September 2023. Sementara luas area savana yang terbakar mencapai lebih dari 100 hektare dan kemungkinan bakal terus meluas.
"Saya menyesalkan kejadian kebakaran lahan ini. Bahwa masyarakat hendaknya berhati-hatilah terutama di musim ini, di musim kemarau tidak ada hujan, harus betul-betul hati-hati," ujar Indah ditemui Tempo.co di sela-sela sebuah acara peresmian gedung di Lumajang, Senin, 11 September 2023.
Dia berharap masyarakat meminta izin terlebih dulu kalau masuk lokasi hutan lindung atau mengadakan aktvitas di sana. Karena kelalaian itu berakibat fatal terhadap lingkungan. "Karena kalalaian mengakibatkan kebakaran 100 hektare lahan lebih dan ini terus meningkat karena api belum padam," kata Indah yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Pertanian itu.
Ia mengatakan penutupan TNBTS menjadi keharusan. "Untuk benar-benar menjaga daerah agar tidak dimasuki selama masa darurat. Masyarakat harus patuh terhadap larangan itu dan jangan coba-coba melanggar masuk ke area disana," katanya.
Penutupan TNBTS
TNBTS mengeluarkan pengumuman Ahad malam kemarin, 10 September 2013. Pengumuman itu terkait penutupan secara total akses menuju dan atau melintas taman nasional. Penutupan diberlakukan sejak Ahad pukul 19.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Kepala Bagian Tata Usaha, Septi Eka Wardhani mengatakan penutupan secara total itu dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengujung.
Ia mengatakan penurtupan akan diberlakukan untuk seluruh pintu masuk, yaitu Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang Kabupaten Probolinggo, dan Senduro Kabupaten Lumajang.
Akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani Kabupaten Lumajang, dan masyarakat Desa Ngadas Kabupaten Malang. Bagi masyarakat yang akan melintasi jalur Malang-Lumajang-Malang melalui Poncokusumo dan Senduro, diimbau untuk mencari jalur alternatif lain.
Ia mengimbau masyarakat, pengunjung dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya antara lain petasan, kembang api, flare demi keselamatan kemanan dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam kawasan TNBTS.
DAVID PRIYASIDHARTA
Pilihan Editor: 8 Fakta Gunung Bromo yang Kebakaran usai Prewedding di Bukit Teletubbies