Serba-Serbi Minum Soju: Sejarah hingga Etika saat Meminumnya

Editor

Nurhadi

Minggu, 10 September 2023 23:55 WIB

Pelanggan minum Soju anggur beras di kios di pasar Gwangjang, Seoul, Korsel, 18 November 2014. Pasar Gwangjang menjual makanan, kain dan kerajinan, dan sebagai pasar tertua dari jenisnya di Seoul. Ed Jones/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Soju menjadi pilihan banyak orang di Korea sehingga menjadi minuman alkohol favorit. Sebab, minuman yang satu ini dapat diminum dalam berbagai situasi bersama teman atau keluarga.

Soju adalah minuman alkohol khas Korea yang dibuat melalui proses distilasi dan memiliki warna bening. Biasanya bahan baku yang digunakan adalah beras. Namun, saat ini soju modern memakai bahan tambahan atau pengganti beras, seperti gandum, jelai, atau tapioka.

Dikutip dari The Sool Company, soju adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi dunia, khususnya Korea Selatan. Pada 2017, soju laku dibeli oleh masyarakat Korea sebanyak 3,6 miliar botol. Hal tersebut menunjukkan bahwa 1 orang dewasa dapat meminum 86 botol per tahunnya.

Sejarah Soju

Sebelum adanya soju, masyarakat Korea biasanya meminum seduhan beras fermentasi dengan jamur liar. Soju tercipta sebagai minuman alkohol khas Korea berawal dari kedatangan bangsa Mongol pada akhir Dinasti Goryeo. Saat itu, mereka memiliki pengetahuan tentang metode penyulingan untuk membuat obat atau arak. Penyulingan minuman alkohol ini memiliki bahan dasar gandum. Namun, Korea menggantinya dengan beras lokal.

Pada masa itu, minuman soju di Kerajaan Gaesong lebih dikenal dengan nama arakju yang diambil dari nama minuman arak Arab. Soju lebih banyak dibuat di kota-kota tentara Mongol tinggal, seperti Andong, Jeju, dan Kaesong. Di zaman modern, Andong dikenal sebagai pusat produksi soju tradisional.

Advertising
Advertising

Seiring berjalannya waktu, tipe soju dibagi menjadi dua. Pertama, soju tradisional yang difermentasi dari bahan dasar beras dan nuruk yang disuling menjadi minuman beroktan tinggi. Kedua, soju encer yang berbahan dasar dari barley, kentang, gandum, atau tapioka. Soju encer ini biasanya dibuat oleh banyak perusahaan dan mengandung pemanis.

Etiket dalam Meminum Soju

Ketika minum soju bersama teman atau keluarga, orang-orang di Korea memiliki beberapa etika yang harus diikuti. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut etika dalam meminum soju.

1. Jangan Menuangkan Minuman Sendiri

Ketika bersama orang banyak, seseorang harus menuangkan soju ke gelas orang lain terlebih dahulu dan begitu sebaliknya. Ketika mengisi gelas, kedua tangan harus memegang botol soju tersebut.

2. Menjauh dari Orang Tua Ketika Minum

Saat meminum soju bersama orang yang lebih tua, biasanya orang Korea akan memalingkan muka dan menutupnya saat minum. Tindakan tersebut dilakukan kepada kerabat atau keluarga yang lebih tua.

3. Menerima Tawaran Minum Bersama

Orang-orang di Korea biasanya sering mengajak temannya untuk minum bersama. Menolak ajakan tersebut dianggap tidak baik dan menyinggung. Sebab, meminum soju adalah bagian dari budaya mereka. Ketika seseorang tidak mengonsumsi alkohol, ia dapat menolak halus ataupun tetap mengikuti kegiatan tersebut tanpa meminumnya.

Pilihan Editor: 7 Fakta Soju, Minuman Beralkohol Khas Korea

Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

3 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

3 hari lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

4 hari lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

5 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

5 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

7 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

12 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

19 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

20 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

20 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya